Part1

180 3 0
                                    

Maaf author kalo ceritanya jelek karna ini cerita pertama saya yang baru saya tulis....
Terus coment ya thor kalo banyak tulisan yang acak2an atau mungkin ceritanya yang acak2kan hehe 😂😂😂

Prang....

Suara benda jatuh

"Dari mana saja kamu?" tanya ardian(papanya riskar) dengan nada yang dingin

"Habis dari butik" jawab ana (mamanya riskar) yang tak kalah dingin

"Butik butik butik terus yang kamu urus apa uang ku masih tak cukup untuk kebutuhanmu, sampai kamu terus menerus mengurusi butikmu itu?" Tanya ardian dengan nada tinggi

"Kamu sendiri apa pernah ada waktu untuk keluarga nggak kan?" Ana dengan nada yang tak kalah tinggi

"Aku kerja untuk keluarga dan itu sudah jadi kewajibanku" Ardian

"Kamu juga punya kewajiban bersama keluarga" Ana

"Terus sekarang apa mau kamu, hah? Ardian yang sudah emosi

"Sudah cukup, aku udah gak tahan lagi dengan kamu sekarang juga aku mau kita PISAH" Jawab Ana sambil menekankan kata pisah

"Oke, jika itu mau kamu aku juga udah gak tahan lagi dengan sikap kamu" Ardian

Disatu tempat ada seorang gadis yang menangis, frustasi, dan tertekan karna mendengar pertengkaran orang tuanya.

Perceraian pun terjadi riskar ikut tinggal dengan mamanya di indonesia sementara papanya pergi tinggal di jerman.
Hari terus berganti semenjak kejadian itu mamanya malah tambah sibuk dengan butiknya sementara riskar yang masih tertekan malah menjadi anak yang Brandal atau Urakan.

Riskar sering keluar malam pergi ke club mabuk, ikut balapan liar, dan sering membuat onar.
Pada saat riskar pulang dalam keadaan mabuk namun masih setengah sadar, mamanya mengetahuinya dan langsung memarahinya...

"Riskar apa yang kamu lakukan, sejak kapan kamu seperti ini? Tanya Ana dengan Emosi

Riskar diam tak menjawab pertanyaan mamanya, Ia langsung bergegas pergi ke kamarnya..

"Riskar jawab mama?" bentak Ana

Riskar menghentikan langkahnya
"Sejak kapan mama perduli?" Tanya riskar dingin

"Ditanya ko malah balik tanya, Gak sopan kamu" Ana

"Emangnya kenapa kalo aku gak sopan?" Tanya riskar masih dengan nada dinginnya

Plak..........

Ana menampar putrinya karna sudah sangat emosi dengan kelakuan anaknya itu"Jaga bicara kamu riskar, mama ini mama kamu gak seharusnya kamu bersikap seperti itu pada mama"

Riskar tersenyum miris
" Mama? Mama yang gak pernah perduli sama aku mama yang nggak pernah ngertiin aku mama yang selalu saja sibuk sendiri tanpa memikirkan anaknya, Itu yang dikatakan MAMA? Sambil menekankan kata Mama

"Apa pernah mama tau gimana perasaan riskar dan apa yang riskar mau, Nggak kan? Mama sama papa terlalu Egois untuk memikirkan perasaan kalian tanpa perduli dengan perasaan ku, Tadi mama tanya apa? Sejak kapan aku kayak gini jawabannya adalah Semenjak papa dan mama BERCERAI" Lanjut Riskar dengan penuh Emosi
Lalu pergi dari rumah meninggalkan mamanya yang masih dalam keadaan diam dan syhok dengan apa yang telah diucapkan oleh anaknya

Ana menangis menyadari betapa jahatnya dia menjadi seorang ibu yang hanya memikirkan perasaan nya tanpa tau bahwa selama ini anaknya tersiksa karna nya

"Maafin mama riskar, mama salah mama telah egois" ucap Ana sangat lirih

Sekarang ia tak tau kemana anaknya pergi teman yang sangat dekat dengan riskar pun dia gak tau miris memang ibu macam apa dia ini Gak tau segalanya tentang Anak kandungnya sendiri.

Bersamamu Kugapai SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang