Kak Seno

5 0 0
                                    


Sesampainya aku di kamar aku langsung saja menghempaskan tubuhku ke kasur.

"Sakit juga dihianati, apalagi sama orang deket" gumam ku pelan

"Jadi ini yang di rasain sama Ari tapi kayaknya dialebih sakit" kata ku mengingat tragedi yang pernah menimpa Ari dan membuat diajadi orang yang cuek, jutek, dingin, tak berperasaan dengan cewek sihkebanyakan kecuali aku. Soalnya dia dulu pernah pacaran samacewek yang namanya Zea tapi cewek itu malah menghianati Ari dan pacaran dengansaudara tiri nya Ari, pasti sakit banget. Dan setelah kejadian itu Ari memutuskan hubungannyadengan ayahnya yang saat itu sudah bercerai dan menikah dengan janda beranak 2. Sekarang Ari tinggal bersama ibu dan neneknya .

Baru saja aku mau mengistirahatkan diriku tapi HP ku malah berdering nyaring bagai petir menyambar. Ku rogoh saku ku dan mengambil HP ku disitu, ku lihat layar nya dan terpampang nama Ari disitu langsung saja ku terima panggilannya dan menempelkan HP ku di telinga ku.

"Hallo" kata Ari

"Iya, hallo" jawabku

"Eh Ryn, sorry gue nelpon loe"

"Iya gakpapa kok, ada apa"

"Loe sibuk gak?"

"Sejak kapan Rynda sibuk?"

"Ya kali aja loe sibuk ato ada urusan gitu"

"Eh loe mo ngobrol lama ya?"

"Iya, kenapa"

"Gue pasang bluetooth dulu ya, capek tangan gue megangin HP". Aku pun kemudian mengambil bluetooth ku di laci meja belajarku kemudian memakainya dan duduk di sofa mini kamarku dan melanjutkan obrolan ku dengan Ari. Cukup lama hingga seseorang mengetuk pintu kamar ku. Awalnya aku yakin itu pasti Vidya tapi Ari menyuruhku untuk membukanya. Dan saat ku buka ternyata itu adalah kak Seno, dia seniorku yang kata Ari, Bryn, Dito, dan Rino dari gerak-geriknya itu dia suka sama aku.

"Oh, kak Seno" respon ku sembari aku keluar dan menutup pintu kamarku

"Iya" jawab kak Seno

"Ada perlu apa, kak?" tanya ku

"Eh, itu Maya..."

"Apa kak?"

"Hmm, mau gak?"

"Apa?"

"Kamu mau gak makan siang bareng aku?"

"Ha? (melihat ke jam tangan ku) Ini udah lewat jam makan siang kak"

"Ha? Oh ya?"

"Iya"

"Emm, kalo gitu makan malam"

"Kenapa?"

"Mau gak makan malam bareng aku di kamarku"

"Oh boleh, aku ajak Rino boleh kak?"

"Eh, jangan"

"Kenapa gak boleh?"

"Ada yang mo kakak omongin cuma sama kamu"

"Oh, oke"

"Nanti malam jam 7.30 ya". Kemudian kak Seno langsung pergi ke kamarnya dan aku belum memutuskankan obrolan ku dengan Ari sehingga Ari mengejekku habis-habisan.

Deep Wave In My LifeWhere stories live. Discover now