Kekecewaan

4 0 0
                                    


Aku duduk di tepi kasurnya mengambil HP nya yang ada di kasur. Menyalakannya dan membuka password nya dengan mudah. Ternyata ada pesan dari Nicolas, cowok yang ku sukai. Aku agak terkejut dan ada perasaan marah. Ku buka pesannya yang berisi 'Met pagi, thanks buat semalam karna mo nemenin q'. Ku banting HP nya Vidya ke kasur dan memasang wajah andalanku ngambek tapi begitu Vidya datang aku langsung berpura-pura tak terjadi apa-apa.

"Ryn, aku ganti baju dulu ya". 10 menit kemudian Vidya keluar dengan dress pink dan celana legging's hitam.

"Mo kemana Vid?" tanyaku heran melihatnya memakai dress

"Oh, aku ada janji" jawab Vidya enteng seraya menyisir rambutnya lalu kemudian mengikatnya.

"Sama Nicolas?" tanya ku lagi dengan nada dingin

"Ha...? Gak aku mo ke rumah Aisyah dulu" jawabnya sambil memasang jilbab. Setelah siap Vidya 'mengusir' ku. Dengan kesal aku balik ke kamar ku, saat di depan kamar ada si Rino yang baru keluar dari kamarnya dan udah siap dengan baju kaos dan celana jean's pendek selutut.

"Ryn, sarapan bareng yuk" ajaknya

"Oc, ntar ya" jawabku kemudian aku masuk ke kamarku dan ngambil Hp dan dompet. Kami berdua pun jalan menuruni tangga dengan langkah seirama.

"Di tempat Bi Minah ya" kata ku

"Kita ke tempat Ari, Ryn" jawab Rino

"Lho? Ngapain sih, kayak gak ada uang aja"

"Di undang kok Ryn"

"Elo bukan gue. Lagipul masa iya gue pake ginian sih"

"Gakpapa, ginian maksud loe apa?"

"Sendal jepit"

"Udahlah, eh minjem helm gih. Kan helm loe rusak alias ancur"

"Ngejek lu, gak usahlah kan gak terlalu jauh juga"

"Terserah lu, tuan putri". Kami pun melaju ke rumah Ari dengan motor Rino.

Saat di rumah Ari ternyata ada banyak banget orang dan bukan hanya dari jurusan kami tapi kayak se-kampus. Aku dan Ari satu jurusan kami lumayan deket itu juga karna Rino dan kami sering di juluki atau di olok putri dan pangeran utusan kelas kami. Memang aku cukup populer di kampus karna perilaku ku yang kesannya kayak 'berandal' kata orang. 

Banyak yang menyapaku bahkan ber-gosip karna masalah style yang ku pakai. Aku dan Rino pun menghampiri Ari di halaman belakang rumahnya, Ari sedang duduk di kursi pantai yang di taruh di tepi kolam renang. Di samping Ari ada beberapa temen sekelas lainnya. Rino langsung ikut mengobrol dengan temen sekelas di samping Ari sedangkan aku langsung menyuruh Ari bergeser dan kami duduk setengah-setengah.

"Huu.. Rynda HOT!!!" teriak Bryan dari seberang kolam renang yang membuat semua yang ada di halaman belakang melihat ke arah kami. Mendengar itu Ari langsung merangkulku dan jadi lah riuh suasananya, kami di sorak-sorakkin. Bryan pun mendatangi aku.

"Ryn, celana loe kurang bahan tuh kelihatannya" katanya

"Masalah buat loe?" tanya Ari rada ketus

"Bukan apa sih Ryn, tapi karna loe iman cowok-cowok disini bakal goyah lho" kata Bryan

"Buat apa di goyahin kalo gue mah langsung ancurin aja" jawab ku kemudian kami semua tertawa. Semua fokus sudah tidak ke arah kami semua melanjutkan kegiatan masing-masing.

Deep Wave In My LifeWhere stories live. Discover now