Part 3

51 9 1
                                    

Masih hari Rabu.
#
"Aku rasa ini sudah sangat sore. Ayo kita pulang!" Kata Yoora.
"Ya sudah. Ayo!" Jawab Raeun.
"Raeun-ah, kau pulang dengan siapa?" Tanya Hyeri.
"Aku pulang bersama Yoora. Aku akan menginap di rumahnya, karena hari ini tidak ada orang di rumahku. Ayah dan ibuku sedang berada di Jepang, karena rekan kerja Ayahku akan menikah nanti malam. Sedangkan Nayoung Eonni diliburkan oleh Ayah dan Ibuku karena orang tuanya sakit." Ya, Nayoung adalah pembantu rumah tangga di rumah Raeun.
"Ohh. Yasudah. Aku juga akan naik subway hari ini karena tak ada yang bisa menjemputku." Hyeri memakai almamaternya.
"Hyeri-ya, aku juga akan naik subway ke arah rumahmu. Aku menginap di apartemenku hari ini. Keluargaku sedang berada di Busan." Sahut Jihyun.
Mereka berempat jalan ke luar, dan BUKKK!
Tidak sengaja Yoora menabrak seorang namja.
"Ah, mianhaeyo sunbae!" Yoora menunduk. Ia merasa sangat bersalah, karena kelalaiannya, ia menabrak namja itu. Namanya Choi Seungcheol, ketua OSIS Kyunggi High School.
Minuman yang dipegang Seungcheol sedikit tertumpah, membuat bajunya agak basah. Yoora mengambil sesuatu di sakunya.
Tissue.
"Sunbae, ini." Katanya.
"Kamsahamnida." Seungcheol mengambil tissue yang diberikan Yoora. Ia mengelap bajunya yang agak basah itu.
"Jeongmal mianhae, sunbae!" Kata Yoora lagi.
"Gwaenchanayo." Seungcheol langsung pergi meninggalkan gadis-gadis itu.
Hyeri, Jihyun, dan Raeun yang melihat pemandangan tadi, mereka hanya terdiam.
"Hei, kenapa kalian diam saja? Ayo pulang!" Kata Yoora memecahkan suasana.
"WAHHH. KAU MIMPI APA SEMALAM, YOORA-YA?!" Tanya Jihyun. Ia sangat heboh.
"Astaga Yoora! Kau sangat beruntung bisa bicara dengan Seungcheol sunbae." Sambung Hyeri. Ia memegangi pipinya. Sepertinya ia sangat terkejut karena peristiwa tadi.
"Yoora. Astaga. Yoora. Astaga." Kata Raeun, sambil memukul bahu Yoora.
Yoora hanya mengerutkan keningnya.
"Kalian kenapa?" Tanyanya.
"Kau tau kan dia pria 'most wanted' disini? Kau tau kan dia Ketua OSIS disini?" Tanya Raeun.
"Ya, aku tau. Memangnya kenapa?" Yoora ini memang terlalu polos.
"Kau ini terlalu polos, atau pura-pura polos, hah?" Jihyun memukul dahinya dengan pelan.
"Maksud kalian apa, sebenarnya?" Yoora masih bingung dengan apa yang dikatakan sahabat-sahabatnya tadi.
"Memangnya kenapa kalau aku berbicara dengannya. Itu pula tidak sengaja. Kalian ini aneh." Sambungnya lagi.
"Terserah kau, Yoora. Aku lelah jika berdebat denganmu." Jawab Jihyun.
#
Sampailah mereka di koridor utama sekolah. Di sana ada 3 arah. Ke depan, arah gerbang. Ke kiri, menuju parkiran. Lalu ke kanan, arah taman samping sekolah serta salah satu kantin.
"See you!" Raeun dan Yoora melambai-lambaikan tangan mereka pada Jihyun dan Hyeri.
"See you too!" Hyeri dan Jihyun membalas lambaian Raeun dan Yoora.
Sesampainya di parkiran, Yoora dan Raeun berjalan menuju mobil bermerk Aston Martin jenis Virage berwarna putih yang terparkir di jejeran mobil-mobil mewah lainnya di parkiran. Walaupun tinggal beberapa mobil yang ada di parkiran, tapi hampir semuanya mobil mewah. Mobil Yoora saja berkisar antara 190 sampai 205 ribu Dollar Amerika.
Bila ditanya, keluarga Yoora memang kaya raya. Ayahnya hakim sekaligus pengusaha apartemen dan properti, sedangkan Ibunya adalah dokter spesialis bedah dan pengusaha restoran & café terkernal. Sedangkan Raeun, ayahnya adalah pengusaha showroom mobil bermerk Lamborghini dan Rolls Royce dan ibunya adalah seorang make up artist. Hyeri, ayahnya adalah pengacara yang masuk dalam jajaran pengacara paling sukses di dunia, sedangkan ibunya adalah mantan pramugari yang sekarang menjadi sosialita terkenal di kalangan sosialita lain di Korea Selatan, bahkan China, dan Jepang. Jihyun, ayahnya adalah seorang pilot senior, lalu ibunya
juga seorang sosialita, sama seperti Hyeri. Eunji, ayahnya adalah hakim seperti Yoora, dan ibunya adalah seorang psikolog. Sedangkan Ahra, ayahnya adalah pemilik stasiun TV terbesar di Korea Selatan, dan ibu kandungnya adalah seorang 'mantan' diva Korea Selatan. Tapi sayangnya ibu kandungnya sudah meninggal, dan ayahnya tak pernah peduli dengannya, tak seperti sahabat-sahabatnya yang lain.
#
Hm, lupakan tentang kekayaan dan pekerjaan orang tua mereka.
Kini Yoora dan Raeun sudah sampai di depan gerbang rumah Yoora.
Gerbang itu terbuka secara otomatis, setelah ia memencet remotenya.
Rumahnya sangat megah dengan pilar-pilar yang tinggi.
Yoora dan Raeun turun dari mobil, dan masuk ke rumah.
Rasanya dingin sekali karena salju yang lumayan tebal.
#
Dering telepon dari handphone Yoora berbunyi. Nama Eunji tertulis disana.
Yoora segera mengangkatnya.
"Hm, yeoboseyo!" Ucap Yoora.
"Yoora, aku ingin memberi tahu padamu sesuatu yang sangat penting." Suara Eunji di seberang sana terdengar sangat panik.
"Ada apa? Kenapa suaramu terdengar sangat panik dan serius, Eunji-ya?!"
"Ku minta kau segera ke rumah sakit di Daejeon. Nanti ku kirim alamatnya." Yoora sangat bingung. Sebenarnya ada apa? Kabar yang sangat tidak jelas diberikan oleh Eunji sangat tiba-tiba. Eunji juga memutus telepon itu sepihak.
Sebenarnya ada apa?

TBC
Yooo, hello guys! Kaget? Penasaran? Apa engga ya? Kalo penasaran, tunggu yaaaa next partnya. Jangan lupa VOTE dan COMMENT.
Thank you! xx
                                                 -Natxz

When it's winter.  - BTS x SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang