Telah lama ku biarkan hati ini sepi, berharap suatu hari kaulah yang mengisi.
Sebab, semua tentangmu telah menjejali pikiranku.
Berharap kau sudi mengusir sepiku ini.
- anonymous
***
"Ini rokok siapa?"
Kalimat yang dilontarkan oleh tim keamanan asrama atau Dorm Security (DS) ini membuat keadaan disana seolah sangat menegangkan. Renata yang tadinya hanya bersikap santai, kini ia mengikuti ekspresi cowok yang sedang berdiri di sebelahnya.
"Gue tanya sekali lagi, ini rokok siapa?" tanya salah satu anggota DS yang meninggikan intonasi suaranya.
"Itu rokok gue Jer, sorry." ujar seorang laki-laki berseragam DS yang tiba-tiba masuk ke kamar 998.
"Malik?" ternyata Renata mengenal orang yang barusan menutupi kesalahannya itu, ia adalah Malik Sanders.
"Tadi pagi gue kesini buat ngecek furniture di kamar ini, terus gue ngerokok bentar disini dan lupa gue beresin," lanjut Malik yang masih melanjutkan kebohongannya, anggota DS tadi yang menemukan rokok itu yang tidak lain bernama Jerry langsung meletakkan asbak berisi rokok yang ia pegang.
Dua teman sekamar ini terselamatkan oleh Malik Sanders, ia berseragam sama seperti Jerry yang barusan menyergapi kamar mereka tetapi mungkin karena Malik mengenal Renata maka ia harus menolongnya.
***
"Lo ngapain tadi nolongin gue?" tanya Renata saat ia menemui Malik di koridor sekolah.
"Bukannya terima kasih malah nanya gini, gak santai pula." jawab Malik sambil meminum minuman yang sedang ia pegang.
"Jangan sok jadi pahlawan, gue juga berani ngaku sama anak-anak lo kalo itu rokok gue!" bentak Renata dengan volume yang dikecilkan.
"Lo mau disuruh muterin lapangan tepat jam 12 siang sambil jalan jongkok terus bersihin semua kamar mandi sekolah? Mau?" balas Malik yang mulai serius dan itu membuat Renata terdiam.
"Walaupun gue masa lalu lo tapi gue tetep gak mau image bandel lo dikenal sampe sini," tambah Malik kepada Renata yang masih terdiam di hadapannya.
Renata langsung memperhatikan sekelilingnya karena beberapa anak kelas 11 dan 12 terutama anak-anak ceweknya sedang menatap sinis terhadapnya. Sangat jarang ditemukan anak kelas 10 yang bisa mengobrol dengan anak kelas 12, anggota DS pula. Memang sekolah ini terkenal dengan senioritasnya, tidak heran seorang gadis yang baru saja mengobrol dengan anggota DS kelas 12 ini menerima keadaan seperti ini.
"Ya udah gue mau balik ke kamar, makasih." kata Renata yang langsung meninggalkan Malik dari koridor sekolah.
***
Hari ini memang hari pertama di tahun ajaran baru 2017/2018, maka dari itu hari ini seluruh siswa belum efektif belajar. Dan anak kelas 10 juga mengadaptasikan dirinya juga di lingkungan sekolah ini, terutama di asrama.
Saat Renata memasuki kamar, terdapat Axel yang sedang membaca komik di sofa kamar mereka.
"Jangan pernah ngerokok lagi disini." ujar Axel yang matanya masih terfokus dengan komik yang dipegangnya.
Renata yang sudah membuka pintu kamar mandi karena hendak ingin buang air pun menghentikan kegiatannya sebentar karena omongan Axel tadi, "Lah? Ini kamar gue juga kali, jadi terserah gue mau ngerokok dimana aja!"
YOU ARE READING
My Worst Roommate
RomanceKisah dua orang remaja yang ditempatkan di dalam satu kamar asrama di sekolahnya. Kamar yang satu-satunya diisi oleh satu siswa dan satu siswi perempuan, tidak seperti kamar lainnya yang diisi bersama gendernya masing-masing. Axel dan Renata, dua re...