Hwang Yoora, gadis itu begitu perlahan menuntun Taehyung. Menyuruh Taehyung bersembunyi sebentar di belakang bayangan pohon dibalik pagar, lalu berlari kecil ke pintu rumahnya. Mengambil kunci di dalam tas dan segera membukanya.
"Sssttt Taee.. siniii.."
Yoora berteriak kecil, melambaikan tangannya memberi isyarat menyuruh Taehyung mendekat. Tepat setelah matanya menelusuri jalan didepan rumahnya yang nampak lenggang. Hanya ada beberapa pejalan kaki diujung jalan yang dirasa Yoora nampak pula bergegas untuk pulang kerumah setelah seharian berkecamuk dalam pekerjaan.
Taehyung muncul dari kegelapan di bawah pohon di balik pagar rumah Yoora. Kepalanya ikut menoleh mengawasi kondisi jalan. Begitu dirasa memang aman, Taehyung berlari cepat masuk ke rumah Yoora.
Nafas Taehyung terengah saat Yoora berbalik setelah mengunci pintu rumah mereka, padahal hanya berlari beberapa meter saja tapi bocah laki itu nampak kehabisan pasokan oksigen.
Bukan. Sebenarnya bukan hanya karena berlari saja, tapi mengingat bahwa mereka berdua di satu rumah sendiri dan Yoora yang mengunci pintu rumah mereka membuat jantung Taehyung ikut berlari di dalam sana.
Yoora berjalan mendahului Taehyung, melangkah masih pelan meski sudah didalam rumah. Taehyung hanya mengikut dari belakang sambil menatap sekeliling rumah Yoora. Sebenarnya Taehyung sudah hafal betul kondisi rumah Yoora, namun dia sengaja masih melihat sekeliling untuk berjaga-jaga. Takut-takut kalau ternyata ada orang dirumah dan memergoki mereka berdua.
Yah, meski belum melakukan apapun walau sekedar menyentuh ujung rambut Yoora, namun membayangkan apa nanti yang akan mereka lakukan bersama sudah membuat Taehyung mawas diri. Takut ketahuan sebenarnya.
"Naiklah dulu ke kamar, aku akan membawa makanan dan minuman.."
Bocah lelaki bernama Kim Taehyung itu menurut, berjalan mengikuti tangga ke arah kamar Yoora. Taehyung sudah terbiasa melewati tangga ini, tapi entah mengapa kali ini lain. Benar-benar terasa lain.
Taehyung memegang dada kirinya yang berdenyut ngilu karena debaran yang tak terkontrol lagi.
Taehyung duduk di sana, di tepi ranjang tidur Yoora. Tidak terlalu kecil untuk ditempati satu orang, tapi tidak terlalu besar pula ditempati dua orang.
Entah bagaimana mendadak senyum tersungging di bibir basahnya. Sekelebat bayangan bagaimana nantinya dia dan Yoora akan tidur berdua disana membuat jantung Taehyung kembali bersahutan.
Hingga pintu kamar terbuka, memberikan tanda bahwa Yoora telah masuk membawa dua gelas minuman dingin. Yoora meletakannya di meja belajarnya.
"Minumlah dulu! Kau seperti kelelahan berlari begitu."
Taehyung tersenyum dan berjalan mendekati meja Yoora. Meraih gelasnya dan menghabiskan minumannya dalam sekejap. Matanya menelisik Yoora yang tengah meletakan tas sekolah dan jaketnya.
Taehyung ikut menyusul Yoora, meletakkan tas punggung yang masih bertengger manis di punggungnya di sebelah tas Yoora.
Taehyung meraih tangan Yoora, menyajaknya mendekati ranjang dan mendudukannya disana.
"Apa yang akan kita lakukan nanti Tae?"
Taehyung mengendikan bahunya, menatap wajah Yoora yang nampak polos dibawah sinar lampu kamarnya.
"Aku juga g tahu sebenarnya Yoo.."
"Kau yang mengusulkan untuk ke rumahku tadi, bodoh!"
Taehyung menatap Yoora kesal karena telah mengatainya bodoh.
"Aku juga g tau Yoo! Aku g pernah melakukannya! Aku pun hanya melihat dari video."
Yoora pun ikut mendesah kesal. Mendorong Taehyung untuk menyingkir dari ranjangnya dan menidurkan tubuhnya membelakangi Taehyung.
"Aku tidur saja! Biar jantungku mereda!"
"Geser, Yoo! Aku ikut.."
Yoora menggeser tubuhnya, memeberika space kosong disebelah untuk ditempati Taehyung yang segera ikut merebahkan diri disana.
Taehyung menyamping mengarah ke Yoora, sedang Yoora membelakanginya. Dan perlahan tangan Taehyung mulai bergerak di sepanjang garis lengan Yoora.
"Jangan, Tae, aku belum siap.."
Yoora menyentak bahunya untuk menjauhkan tangan Taehyung. Membuat Taehyung mendesah kesal dan menarik kembali tangannya kedepan tubuhnya.
"Uhhh, kau bilang tadi minta tolong padaku untuk meredakan tegangan di tubuhmu."
Nafas kasar terdengar di keduanya. Entah sedang menahan apa, tapi sesuatu dalam tubuh mereka bergejolak.
"Aiissshh.. tubuhku menegang, Tae! Aku harus bagaimana?"
Taehyung tersenyum kejam sesungguhnya, senang melihat Yoora nya tengah kelimpungan di depan mata sana. Napas tersengal, bahu bergetar, dan Taehyung sesungguhnya bisa membayangkan bagaimana mata Yoora pasti bergerak liar karena hasratnya.
Senyum nakalnya terbentuk tepat saat tangannya kembali terulur menyentuh punggung Yoora. Menelusuri ujung jarinya tepat di belahan punggung Yoora. Dari atas hingga turun kebawah tepat sejajar dengan pinggangnya. Berhenti disana dan memijat pelan bagian selatannya saat menemukan dua buah gundukan lembut.
Yoora merasa napasnya tercekat, jantungnya lebih menggila dalam menghentak. Tepat saat suara rendah Taehyung terdengar, begitu meruntuhkan dan menggoda. Menjadikan Yoora tak bisa menolaknya.
"Biarkan saja tubuhmu menegang, Yoo! Akan kubuat kau menikmati setiap getaran dalam tubuhmu.."
***
Gimana? sudah dapet gregetannya?
btw, ini cuma 12 part. jadi mungkin aku selesai up dalam 3 atau 4 hari.
Ayo hype bareng biar aku lebih cepat up sampai tamat. Komen sebanyak-banyaknya atau SG seberapa greget kalian..- December 14, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Nights [M]
Fanfiction[ Complete ] Ada tiga malam untuk seorang Hwang Yoora menghabiskan malam dengan Kim Taehyung. Bagaimana kinerja setiap malamnya untuk dilewati bersama? [ Private for NC Story ]