10.48

747 10 0
                                    


Teruntuk hati,
yang tak bersinar lagi,
maaf atas segala asa,
derita,
dan paksaan,
sudah ku tuangkan banyak sekali,
sakit,
kapan kau lelah,
aku berdalih,
kapan kau bahagia,
aku tak cukup.

Esok sepertinya bahagia,
meski bukan pasti,
tapi harapan menyertaimu,
walau esok lusa tak lagi sama,
jangan benci dia,
jangan benci siapapun hari ini,
mari kita saling melindungi.

Jangan harapkan pelangi,
sayang,
hujan kali ini belum reda,
tapi aku janjikan taman hijau,
dengan labirin yang bunganya bermekaran,
kupu-kupu yang berterbangan,
berwarna-warni,
jangan mau dipetik sayang,
aku bersusah payah,
menata setiap ruangmu,
saat ini.

Teruntuk hati,
yang segera ku perbaiki,
jangan sukai hujan lagi,
berat,
aku sudah mengalami,
jangan sukai senja,
pedih,
aku sudah mengalami,
jangan sukai dia,
bukan karena apa,
jangan saja,
esok lusa,
jangan sukai dia lagi,
bukan karena apa,
tapi rasanya sudah berbeda.

_these words are natural imagination from the writer, there's no personal touch or something that maybe can make such an offense
thanks
happy reading 🌹

YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang