z

1.9K 193 105
                                    

Mark menghentikan motornya didepan gerbang rumah jinyoung, tidak lama ad orang yg membukanya, sepertinya asisten rumah tangga .
Mark langsung kembali menjalankan motornya , masuk kedalam halaman rumah jinyoung , dan mengucapkan terim kasih saat sudah masuk dan berhenti.

Pintu utama terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya yg mark sangat kenal .

"Asslamu'alaikum umi "
Mark mencium tangan pemilik rumah alias ibunya jinyoung .

"Wallaikum salam, ganteng motor nya ganteng warn hitam , apa di cat "

Mark tersenyum mendengarnya, menengok sebentar kerah motor
"Motornya adek umi"

Umi park ngangguk ngangguk aja, nyuruh mark masuk kedalam rumah
"Jinyoung lagi di kamar, masuk aja, tapi maaf umi gak bisa nemenin umi ada arisan "

Mark senyum sambil ngangguk
"Gk apa apa umi, mau aku anterin ?"

Si umi langsung berbinar , adwuh bukan hanya tampan tapi baik jg. Umi park sampe mesem mesem,  umi park jadi pengen muda lagi, biar saingan dengan jinyoung.

"Adwuh... Pengen sih ganteng tapi gak usah lah, umi yakin kamu pasti lagi buru buru"

"Gak ko umi gak apa-apa"

"Masih pake seragam, pasti masih sekolah kan "  si mark ngangguk ,

"Ya udah masuk gih, umi berangkat ya, ada makanan di atas meja makan kamu makan sama jinyoung , udah jam 2 siang kamu pasti belum makan "

Mark ngangguk lagi, patuh sama calon mertua.

Setelah ibunya jinyoung pergi mark berjalan masuk kedalam rumah, senyum dan mengangguk saat berpapasan dengan asisten rumah tangga yg tadi bukain dia pintu gerbang.

Tok..  Tok...

"Masuk " itu suara yg terdengar dari dalam kamar.
Mark membuka pintu dan melihat jinyoung yg lagi berdiri didepan lemari , membelakangi nya

"Tumben sekali umi masuk peka ngetok pintu segala, biasanya jg masuk tanpa permisi" itu ucapan jinyoung tanpa membalikkan tubuhnya.

Mark senyum melihat ocehan jinyoung, berjalan mendekat dan menepuk bahunya pelan, membuat jinyoung berbalik, dan sedikit berjingkrak pelan ekspresi terkejut.

"Ka mark "

Mark berwajah datar denagn mata yg terbuka melihat keadaan jinyoung, ekspresi terkejut
Kening jinyoung ditutup perban .

Jinyoung nya terluka.

" dek... Siapa yg melakukan ini ?" mark memegang kedua bahu jinyoung menggerakan nya pelan mencoba mencari jawaban atas pertanyaannya.
Jinyoung hanya diam sambil nunduk
"Dek.. Jawab , dan kenapa gak ngasih tau kaka , apa kaka begitu gak bergunanya sampe kamu gak ngomong"

Jinyoung ngangkat kepalanya dan menggeleng , tangannya memegang tangan mark yg berada di pundaknya .

"Ka sakit " mark refleks melepaskan tangannya dari pundak jinyoung, melihat jinyoung meringis padahal dia tidak terlalu kencang memegangnya,
Mark menatap kearah pundak jinyoung
"Maaf" gumamnya
Dan menyingkap baju bagian leher jinyoung untuk melihat pundak yg tadi dia pegang .

Dan mark tidak bisa ngomong lagi, dia hanya bisa diam sambil menatap jinyoung dengan raut wajah terkejut dan seolah meminta jawaban
"Gak apa-apa ko ka" jinyoung kembali merapihkan bajunya, dan duduk di pinggir ranjang.

Menenangkan hati, suasana yg sedikit horor menurut jinyoung karena mark yg berwajah serius dan seolah marah, membuat jinyoung sedikit merasa takut.

Love Is Couple💝 MARKJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang