keputusan

993 108 24
                                    

" minggu depan "

Hah

Wah

Wajah syok dan terkejut terpatri diwajah seluruh penghuni ruang tamu keluarga park, sedangkan sang pelaku pengucapan seolah santai menaggapi

Dua keluarga berkumpul,  keluarga park pemilik rumah dan keluarga tuan sebagai tamunya, 

" kenapa mendadak sekali? "

" aku hanya mencoba yg terbaik mengingat dua minggu lagi jinyoung harus ke LA, aku telah mendaftarkannya tinggal jinyoung mengikuti tes masuk, jika tidak mendadak sama saja jinyoung bersama mark dan status mereka tetap tidak jelas"

Itu penjelasan panjang lebar tuan park,  orang tua mark menganggukan kepala tanda mengerti hanya kedua pemuda yg masih diam seolah bungkam sesekali si tampan menatap si manis yg tidak geming sedikitpun menundukan kepala dan tangan terkepal,  mark bisa menyimpulkan jinyoung terkejut. 

" baiklah,  kami dukung,  kami jg akan menyiapkan pernikahannya "

Kedua orang tua jinyoung mengulum senyum,  saling lirik saat menatap sang anak yg tetap diam,  dengan kepala menunduk

" apa ada yg keberatan? "

Tentu saja bunda berucap dengan melirik jinyoung yg tetap diposisi yg sama,  menoleh kearah mark dan jawaban mark senyuman tipis,  mengerti maksud ucapan bunda tapi di balas lambat dari si manis. 

"ok deal ya kalau begitu "

Mereka serempak menjawab ya minus jinyoung yg ridak merubah posisi dan ekspresi sampai acara selesai dan keluarga mark pamit pulang tentu mark pun harus pulang,  tadi datang menggunakan mobil yg sama dengan kedua orang tua tentu pulangpun harus bareng.  Tapi ada perasaan mengganjal melihat keadaan si manis. 

Bahkan rasanya berat melangkah memasuki mobil melihat eksprssi jinyoung yg entah bagai mana sekedar ingin bertanya " gwenchana? " tapi umi park menggelengkan kepala tanda melarang dan membiarkan berakhir mark hanya mengelus ujung kepla jinyoung dan bergumama " kaka pulang,  jangan tidur terlaru malam " 

Dan

Yg dirasa mark setelah sampai rumah itu kegelisahan

Jam menunjukan pukul 11 malam tapi mata enggan tertutup, memikirkan keadaan si manis saat ini,  tapi mark berkali kali mengecek ponsel tidak ada balasan dari sang kekasih. 

Perasaan gelisah bahkan rasanya kaki ingin melangkah detik ini jg menuju kediaman keluarga park tapi sekali lagi tidak ingin memperkeruh suasana,  keluarga park tidak akan setuju

Helaan nafas panjang terdengar,  sebelum akhirnya mark bangun dari kasur saat mendengar pintu kamar di ketuk dan terbuka, rencana tidak ingin di ganggu tapi kurang ajar memang sang adik masuk begiti saja

" mau apa?  Pergi sana ganggu orang tidur "  mark kembali menarik selimut bahkan memunggungi sang adik yg malah tersenyum lebar

" keluar yu a gue tahu lu belum tidur "

" malas ngantuk____ yaak.... "

Tubuh di guncang, adiknya  kurang ajar

" main basket, gue tahu lu banyak fikiran "

" sinting,  liat jam tae "

" jam sebelas gak salah kan ?" taehyung melirik jam dinding " gak mungkin lu takut hantu kan ?? "

" ngaca siapa yg penakut "

Taehyung nyengir lebar dan mark hanya bisa pasrah menyibak selimut dan bangun dari ranjang,  menoyor pelan kepala sang adik yg dibalas dengusan tapi tersenyum lebar kala sang kaka mengambil jaket dan memakainya. 

Love Is Couple💝 MARKJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang