Chapter 8

702 37 14
                                    

Hikari memanggil Karen "Kei... bagaimana keadaanmu?" ia berharap Karen mau menjawabnya. namun tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya

"dia pasti sudah tertidur..." Hikari melotot kearah Kyo seolah berkata 'diam kau!' membuat Kyo membisu seketika dan hanya bisa berdiam diri

siulan terdengar dari arah Kyo yang terlihat gelisah membuat Hikari mengangkat alisnya merasa aneh

Hikari mendekat dimana Karen bersembunyi di balik selimutnya "Kei..."

Karen dengan perlahan berbalik dan memandang ke wajah Hikari dengan tatapan yang sengaja dibuat sesendu mungkin agar meyakinkan bahwa dirinya masih sangat lemah

Kyo yang melihat ekspresinya itu hanya bisa mencibir entah salut atau sebal.

"ah Hikari... bagaimana keadaanmu?"

mendengar pertanyaan Karen tersbut, Hikari bukan menjawab malah memeluk Karen dengan tiba-tiba dan menangis histeris di pelukannya "Hikari?? kenapa menangis? aku kan tidak apa-apa" tangisnya bukan mereda malah tambah kencang "Huaaaa!"

Kyo mendekat dan mencoba menenangkan Hikari dengan mengelus kepalanya "hei... kenapa menangis? kalau tau seperti ini lebih baik kau tidak ku izinkan masuk tadi"

"aku... aku sungguh mencemaskan Kei... aku tidak bisa tidur memikirkan keadaan Kei... aku takut sekali... aku takut Kei mati... hiks..."

Kyo dan Karen saling berpandangan, sepertinya kali ini mereka berpikiran sama tentang Hikari "sudah tidak apa-apa kok... Lihat? aku baik-baik saja sekarang" Karen tersenyum manis sambil memegang tangan Hikari agar lebih bisa meyakinkannya

kini tangisannya sudah mulai mereda, janya suara sesegukan yang terkadang keluar dari dirinya, Kyo mendekati wajah Hikari dan mengusap air mata yang masih keluar dengan tangannya

saat itu benar-benar terlihat bagaimana sangat perhatiannya Kyo pada Hikari, entah kenapa Hikari tidak menyadari akan hal itu, mungkin karena mereka sudah berteman sejak kecil sehingga perhatian seperti itupun sudah biasa ia dapatkan darinya, membuat dirinya sama sekali tidak sadar akan perasaan Kyo yang sesungguhnya.

"kalian manis sekali..." ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Karen yang sedang mengamati mereka, membuat Kyo dan Hikari menatapnya serempak, dalam hitungan detik saja wajah mereka saling berpandangan dan langsung memerah, Malu. Karen hanya bisa tertawa melihat Kyo yang salah tingkah "Kyoo... Gantle lah sedikit..." ledek Karen pada Kyo di sela-sela tertawanya yang tak tertahankan

mendengar guyonan Karen tersebut membuat Kyo malu dan juga kesal sehingga tanpa memikirkan Karen yang sedang terluka ia tetap memukul kepalanya membuat Karen kesakitan namun suasananya sangatlah menyenangkan bagi mereka karena kini Hikari sudah tidak lagi mengeluarkan air mada dan tergantikan oleh tawa yang lepas bersama mereka

"baiklah... sudah saatnya kami pulang" Kyo melirik jam tangan yang ia kenakan "kasihan nenekmu kalau lebih lama lagi dari ini"

"ya tuhan Nenek!!?" Karen seperti tersambar petir baru ingat kalau Kyo melakukan sesuatu pada Neneknya "kau kemanakan nenekku sampai jam segini belum kembali?"

"tidak perlu sekaget itu... aku tidak mungkin mengurungnya di ruangan pasien... setelah kami pulang, nenekmu pasti kembali"

tidak lama mereka berbincang-bincang, akhirnya Hikari dan Kyo pamit untuk pulang "semoga lekas sembuh ya Kei..." Hikari melambaikan tangannya pada Karen dengan tersenyum "ah sebentar ya, aku tiba-tiba ingin ke kamar kecil!" Kyo terburu-buru pergi keluar kamar dan menutup pintu sembarangan

tinggalah di ruangan itu hanya ada Karen dan Hikari, suasana menjadi canggung dengan Hikari yang terlihat seperti gugup membuat Karen heran sendiri "kenapa Hikari?"

Amazing KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang