Disguise and Interogation

157 3 1
                                    

"Hotel Lost City… kah…" gumam Arion.

Arion saat ini sudah berdiri di sebuah hotel besar dengan memakai pakaian, atau lebih tepatnya seragam khusus Dark Eden. Baju putih yang ditutupi dengan hoodie biru tanpa lengan, celana pendek biru tua dan boots coklat tua setinggi lutut. Di punggungnya, ia memikul sebuah tas berukuran sedang. Inilah penampilan Arion saat sedang melakukan misinya.

Ia pun melangkah ke dalam dan langsung menuju ke resepsionis. Setelah mengatakan 'Ruang 110', ia membuka smartphone nya dan membuka sebuah aplikasi sambil menunggu resepsionis itu kembali.

'Satu… dua… ada empat CCTV di ruangan ini. Dan kalau di tambah dengan semua CCTV yang ada di tempat ini… 20 ya…' gumamnya dalam hati.

Ya, Arion adalah seorang hacker dan ia termasuk dalam jajaran hacker handal. Sebenarnya selain menjadi pembunuh untuk keluarganya, ia juga berperan sebagai hacker untuk kelancaran tugas keluarganya maupun 'hal lainnya'. Sejak kecil ia memang sudah familiar dengan perangkat elektronik, dan bahkan sudah menguasainya dalam umur yang masih sangat belia. Aplikasi hacking yang ada di handphone maupun komputernya juga ia yang buat sendiri.

Tak lama kemudian, resepsionis itu datang memberikan kunci kamar hotel milik Arion. Diam-diam, resepsionis itu juga menyisipkan sebuah benda kecil tanpa sepengetahuan orang lain. Arion menerimanya dan langsung menuju ke kamar hotelnya.

Di kamar, Arion meletakkan barang-banrangnya di atas kasur. Ia kemudian mengeluarkan laptop miliknya, juga mengeluarkan benda kecil yang tadi diberikan resepsionis…

…sebuah flashdisk.

Ya, kalian pasti sudah bisa menebak. Resepsionis tadi adalah salah satu bawahan keluarga Lancelot yang disusupi ke dalam Hotel Lost City. Banyak tempat lain yang juga disusupi oleh bawahan keluarga mafia itu. Tugas mereka adalah memantau daerah kekuasaan Lancelot secara diam-diam. Bisa dibilang ini adalah cara keluarga Lancelot untuk melindungi daerah kekuasaannya.

Arion memasukkan flashdisk tadi ke laptop miliknya, dan kemudian ia membuka foldernya. Ia lalu mengklik sebuah folder bertuliskan 'Target'. Dan kemudian muncul biodata seseorang; targetnya.

Nama:Norris Fortune
Umur:30 tahun
Salah satu bawahan keluarga Noble. Kemungkinan berpangkat tinggi. Sering menghabiskan waktu di bar.

"Norris Fortune, huh?" gumam Arion sambil membaca file tadi. "Tapi sering menghabiskan waktu di bar, ya…"

"…seperti yang kuduga…" lanjutnya sambil melirik ke arah tas kecil yang tadi dia bawa.

-----------------------------

Bar dan alkohol. Dua hal yang memiliki arti yang saling melengkapi. Setiap mendengar kata bar, pasti langsung teringat alkohol. Begitu juga sebaliknya. Apalagi di Cosmo City, dua hal ini adalah hal yang lumrah.

Begitu juga Hotel Lost City. Sebagai salah satu hotel paling diminati di Cosmo City, maka tidak heran di sini ada sebuah bar yang lumayan besar dan ramai. Tak peduli pagi atau siang, bar ini tidak pernah sepi pengunjung. Baik yang sudah cukup umur, maupun yang tidak.

Dari sekian banyak orang yang ada, salah satunya adalah seorang lelaki yang sudah memasuki umurnya yang ketiga puluh. Norris Fortune, itulah namanya. Kumis dan jenggot tipisnya menambah kharisma yanh dimilikinya. Hal itu sepertinya juga menjadi magnet untuk menarik para kaum hawa kepadanya. Terbukti dengan banyaknya wanita muda yang berada di dekatnya sambil menyuguhinya sebotol wine.

Pada saat itu, sesosok gadis muda nan cantik memasuki bar. Tubuh tinggi semampai, kulit putih, mata aquamarine, rambut coklat panjang bergelombang... semua aspek yang diidamkan wanita dimiliki oleh gadis tersebut. Tak heran ia langsung menarik perhatian semua orang di sana. Tak terkecuali seorang Norris Fortune.

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang