Terlihat para polisi berlalu lalang di sebuah gang kecil. Beberapa sedang menginterogasi orang-orang di sekitar lokasi. Sisanya memeriksa mayat yang ada di sana.
Ya, ini adalah TKP pembunuhan yang dilakukan oleh Dark Eden tadi.
Andrew Irvine, detektif yang mengepalai investigasi kali ini terlihat sibuk mendengarkan laporan dari bawahannya. Kemudian, salah seorang petugas menghampirinya dengan napas terengah-engah akibat berlari.
"Pak Irvine!" seru petugas itu.
"Ada apa? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya sang detektif yang sontak menghentikan pekerjaannya untuk meladeni bawahannya itu.
"Kami menemukan surat di saku celana korban" jawab petugas tadi sambil menunjukkan sepucuk surat.
"Surat?"
Detektif Andrew langsung menyambar surat yang dipegang petugas tadi. Ia paham betul metode pembunuhan ini. Ia selalu mengurusi kasus yang hampir sama dengan ini.
'Apa ini ulah salah satu dari mereka?' gumamnya dalam hati.
Ia pun membaca surat tersebut. Isinya:
Orang ini berada di jalan kami. Jadi tidak heran kalau aku membunuhnya, bukan?
Dark Eden
Detik selanjutnya, surat itu sudah dihancurkan oleh Detektif Andrew yang wajahnya terlihat sudah memerah karena marah.
"Lagi-lagi ini ulahmu, Dark Eden!!"
Sementara itu, sang pelaku pembunuhan sedang berjalan santai menuju sebuah mansion besar dan megah. Ia berjalan sambil memainkan sebuah benda kecil di tangannya.
'Ini hanya perasaanku, atau hari ini lebih banyak mobil dari biasanya?' gumam Arion dalam hati.
Arion pun membuka pintu mansion itu. Ia mendapati isi dari mansion itu lebih sepi dari biasanya. Biasanya, para bawahan Keluarga Lancelot ataupun para anggota keluarganya berlalu lalang di koridor utama. Namun kali ini, tak ada seorang pun yang ia temui.
"Oh, kamu sudah pulang, Arion?"
Sebuah suara muncul dari arah tangga utama koridor itu. Arion mengalihkan pandangannya ke arah suara dan mendapati sesosok laki-laki di sana. Dia adalah kakak angkat Arion, Vincent Lancelot.
"Kak Vincent, kenapa di sini sepi sekali? Di mana yang lain?" tanya Arion tanpa basa-basi.
"Sedang mengikuti rapat di lantai teratas" jawab Vincent sambil menyilangkan lengannya.
"Lalu, kenapa kakak tidak ikut? Kakak 'kan pewaris sah keluarga ini" tanya Arion lagi.
"Kamu tahu 'kan, aku tidak suka mengikuti rapat"
Arion menggeleng mendengar jawaban kakaknya itu. Walau laki-laki di depannya adalah anak kandung Arthur Lancelot, tapi sifat mereka sangat berkebalikan. Kalau ayahnya adalah orang yang bertanggung jawab dan penuh dengan kharisma, maka kakaknya adalah orang yang terlalu santai dan selalu mencari cara termudah untuk menyelesaikan tugasnya, meski ia masih mewarisi kharisma yang dimiliki ayahnya itu.
"Terserah. Aku mau melaporkan misiku pada Paman Jack. Jadi, aku duluan"
Arion kemudian membalikkan tubuhnya dan mulai melangkahkan kakinya pergi. Namun, baru beberapa langkah ia berjalan, ia kembali di stop oleh seruan kakaknya.
"Tunggu!"
Arion berhenti melangkah, namun ia tidak berbalik. Ia hanya menolehkan kepalanya saja. Namun Vincent tahu kalau Arion tetap akan mendengarkan kata-katanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
ActionMafia, pembunuh bayaran, kriminalitas... Percayalah, itu semua adalah hal biasa di Cosmo City. Dan inilah kisah seorang remaja yang terjebak dalam gelapnya kehidupan kriminal. Arc 1: Rotten ~ Kebusukan Dunia Ini (Start) Arc 2:??? Arc 3:???