Melodi // Hujan

75 5 2
                                    

Gue tau lo suka sama gue, Cuma gengsi lo aja yang kegedean buat nyatain perasaan lo ke gue.
- Milea Natasya -

--------------------------------------------

Aldi Nugraha, laki-laki tampan yang memiliki rambut coklat,mata coklat,bibir merah,serta perawakan nya yang tegap,gagah,dan beribawa tersebut. Mampu membuat siapa saja akan luluh berkat kesempurnaan yang di milikinya, apalagi di tambah Aldi adalah pewaris tunggal sebuah perusahaan properti terkenal dari sang Ayah, semakin membuat Aldi di agung-agungkan di sekolah.

Tetapi hal tersebut sangat tidak berlaku untuk seorang Milea. Ia bahkan acuh tak acuh dengan kedudukan yang Aldi miliki di sekolah, Baginya Hak harus di junjung tinggi. Tidak perduli siapa dan apa kedudukan orang tersebut yang terpenting ia mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama. Termasuk urusan parkir.

Tinggal beberapa langkah saja untuk Aldi agar bisa menginjakan kakinya di kelasnya. Tetapi hal tersebut terhenti ketika ia mendengar suara seorang gadis yang sangat Familiar menurutnya.

"Selamat pagi Aldi" Ucapnya tiba-tiba yang entah datang darimana?

Karena hal tersebut Aldi terpaksa memilih mematung di tempat dan menatap Gadis tersebut lekat-lekat.

"Lo sehat kan?" Sahut Aldi memastikan

"Sehat kok, kan lihat Aldi" Ujarnya sangat bersemangat dengan dihiasi cengiran lebar dari Milea yang memperlihatkan deretan gigi putih miliknya.

Aldi yang memang bobotnya cenderung cuek dan bodoamat dari lahir, lebih memilih meninggalkan Milea yang menurutnya tidak penting dan membuang-buang waktunya saja. Kemudian Aldi melenggang pergi Meninggalkan Milea tanpa melirik kebelakang sedikitpun melihat Milea yang masih menatapnya.

"Gue tahu lo suka sama gue! Cuma gengsi lo aja yang kegedean buat nyatain perasaan lo ke gue!" Teriak Milea amat percaya dirinya.

Aldi mematung di tempat mendapatkan respon seperti itu, kemudian ia langsung merubah raut wajahnya menjadi dingin kembali dan Aldi langsung menoleh menatap Milea yang sudah tidak tersenyum lagi.

"Lo gak yang kepedean bilang itu ke gue" Sahut Aldi dingin. Dan langsung pergi meninggalkan Milea

"Gakpapa deh untung suka" Balas Milea dengan senyum yang mulai memudar.

Gue bakalan terus kejar lo, dan gue akan balas dendam Aldi Nugraha- Batin milea.

[][][]

Gemericik hujan membasahi seluruh bagian yang terkena tetes airnya, bagi sebagian orang hujan adalah hal yang sangat menjengkelkan. Setiap titik hujan yang terjatuh membawa sejuta kenangan yang tersimpan, bagi seorang Milea kenangan adalah sebuah proses dimana terjadi suatu kejadian yang tidak seharusnya terjadi sehingga menimbulkan rasa terkesan dihati. Filosofi hujan menurut seorang Milea :

Hujan seperti perasaan, memberikan kebahagian dan kesedihan, mengajarkan senyum mengajarkan tangis, membawa kenangan membawa derita. Tapi, ketika semua orang menghindarimu, aku masih nyaman berada di dalammu - MELODI

Tidak henti-hentinya Milea mengucap-ngucap kata manis tentang hujan dalam hatinya, bermaksud ingin mengalihkan rasa kesal karena hujan juga ia tidak bisa pulang tepat waktu, sangat menjengkelkan. Dari arah koridor kelas 12 Milea bisa melihat seseorang yang berjalan sambil membawa payung di tangan kanannya. Ia berjalan dan kemudian berhenti tepat di depan Milea dan membuka payungnya, tanpa berpikir panjang Milea langsung berdiri dan berteduh di samping laki-laki tersebut.

"Hai aldi .. Nebeng ya?" Tanya Milea sambil menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Hm" sahut aldi dingin, sebenarnya aldi hanya tidak ingin membuang-buang waktunya sekarang. Karena ada hal penting yang harus ia lakukan.

Milea sangat menikmati perjalanannya dengan Aldi ke halte depan sekolah, sesekali ia merentangkan tangan kanannya bermaksud membiarkan tangannya merasakan dinginnya air hujan dan merasakan setiap kenangan yang terjatuh dari titik-titik hujan, tanpa Milea sadari angin menyapu rambut Milea sehingga wajahnya tertutup rambutnya yang panjang.

Pasti rambut gue di benerin habis ini, huu makasih banyak angin - Batin Milea

"Benerin tuh rambut lo, bisa liat apa lo mata ketutup rambut begitu" Ketus Aldi sambil tidak meninggalkan pandangannya ke depan.

"Kirain mau di benerin" cicit milea berusaha agar omelannya tidak di dengar oleh Aldi.

Apa dia terlalu betah? Tidakkah dia bisa enyah? - batin Aldi

Suasana Halte sangat sepi, mungkin karena waktu sudah menunjukan jam 3 sore dan di tambah hujan. Hanya ada beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang di depan Milea. Ia sempat berpikir, pulang dengan kondisi hujan-hujanan? Apa nunggu angkot sampai malam? Atau minta tebengan sama Aldi? Yang jelas obsien pertama dan kedua tidak akan ia lakukan,

"mungkin obsien terakhir bisa gue coba" Ujar Milea sambil menampilkan senyum miringnya.


[][][]


Disinilah Milea Meringkuk di atas kasur dengan di balut oleh selimut tebal berwarna pink polos kesukaannya. Milea cukup jengkel dan kesal akan ulah dari Aldi.

Flashback On

"Aldi boleh gue minta tumpangan gak?"

"Gak"

"Sekali aja Aldi .. Deket kok di jalan Cempaka no 26 blok C"

"Gak"

"Milea gak ada yang nganter pulang Aldi"

Ngenggngengg (suara mobil aldi)

"Aldiii!!"

"Aldii!! Masa biarin Milea kehujanan sih"

"Aldiii!!"

Flashback Off

Hanya karena kesombongan seorang Aldi Nugraha. Mile Natasya terpaksa pulang dalam keadaan kehujanan, yang membuat Milea langsung demam dan pilek, Bunda Ira yang merasa khawatir akan kondisi sang buah hati, langsung mengajak Milea ke kamar dan menyuruh Milea untuk segera mandi dan keramas seadanya agar kepalanya tidak pusing karena terkena air hujan.

Gue benci hujan - Batin Milea.

MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang