Dua

65 22 12
                                    

Aku menelan ludah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menelan ludah. Belakangan, aku memang mendengar kabar bahwa Manusia dari Divisi Khusus Persenjataan melakukan kesalahan besar. Hanya saja, aku tidak tahu masalahnya akan seserius ini. Kukira, masalah ini akan diselesaikan melalui peradilan Xirth.

Ternyata aku salah.

"Pertama, mengenai kesalahan Frasen Zalyan yang telah menyalahgunakan tugasnya sebagai pembuat senjata. Tanggal 35 Nigri, Baran[1] lalu ia memperjualbelikan senapan KU-H45 secara ilegal kepada kliennya yang juga berasal dari Bumi, planet asal Frasen. Senapan berikut ratusan peluru terjual dengan harga ... "

Aku menyerah. Dengan begini, aku akan tahu bagaimana kelangsungan rapat kali ini. Siapa saja yang mengusulkan, atau yang menentang, akan terdengar dengan jelas. Aku pun duduk di hadapan Rhexa.

Sebenarnya, cara Frasen cukup rapi. Transaksi senapan itu ia lakukan di tengah misi resminya ke Bumi untuk mengambil sampel suatu senjata multi laras, kalau aku tak salah ingat. Dan Xirth adalah Xirth. Tiada ampun bagi mereka yang melakukan pelanggaran aturan.

"Kedua, upaya Galdine Seran untuk membebaskan tahanan Veaj Azri. Terjadi tanggal 29 Nigri, Baran."

Tunggu. Galdine? Rasanya aku familier dengan nama itu.

"Divisi Pasukan Pertahanan," bisik Rhexa. "Veaj adalah kekasihnya, di divisi yang sama."

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Itu sih namanya terlampau nekat. Ingin sekali aku percaya bahwa mereka berdua bukanlah kaum rasku, tapi aku tahu persis bahwa Galdine adalah Manusia.

Sangat disayangkan.

"Ketiga, pelanggaran oleh Guan Yaldi tanggal 9 Puam[2], Batia."

Mataku membelalak. Nama itu adalah nama yang sangat kukenal. Ia adalah perwakilan Ras Manusia yang membawahi Badan Perwakilan.

Apa yang ia lakukan?

"... telah mengajukan permohonan berbau paksaan agar kuota untuk Ras Manusia pada setiap Divisi Xirth ditambah dua kali lipat."

Rhexa menggelengkan kepala.

" ... dengan alasan-alasan tersebut, Dewan Kehormatan Xirth mengajukan rapat darurat guna membahas ganjaran bagi Manusia. Sesuai Konferensi Xirth tahun ke-102 amandemen keenam, poin enam puluh dua butir b, bahwa Dewan Kehormatan berwenang untuk mengajukan rapat darurat terkait kehormatan organisasi sekaligus tanggung jawab seluruh ras, dalam hal ini mencakup seluruh petugas organisasi Xirth.

"Dewan mana mengusulkan pula agar hukuman massal bagi Manusia ditetapkan dengan cepat, seadil dan sewajar mungkin agar ke depannya pelanggaran terhadap segenap peraturan Xirth dapat dicegah serta diminimalisir. Perihal jenis dan lama hukuman, serta ketentuan khusus lainnya diserahkan sepenuhnya pada hasil rapat darurat. Tertanda, Dhua Rev, Dewan Kehormatan Xirth."

Kusadari Rhexa menggenggam tanganku kiriku dengan erat, sedangkan sebelah tanganku yang lain masih menutup mulut; tak percaya dengan apa yang baru saja kudengar.

Ini memang bukan hukuman massal yang pertama dari petinggi Xirth, tapi ini akan jadi hukuman massal pertama bagi Ras Manusia, seandainya hukuman ini ditetapkan.

Kedua mataku mulai basah.

"Saya sepenuhnya setuju dengan usulan Dewan Kehormatan. Sebagai perwakilan dari Divisi Hukum, sudah seharusnya Manusia dikenai hukuman massal."

"Astaga. Kapan sih, dia tidak menyebalkan?" Rhexa berkomentar.

Terdengar suara lain dari ruang rapat itu. "Saya kurang setuju. Hukuman massal sekalipun ditetapkan harus terkait pelanggaran yang dilakukan. Pelanggaran yang tengah dibahas saat ini hanya berhubungan dengan Badan Utama dan Badan Perwakilan, bukan Badan Kelengkapan atau Badan lainnya dalam organisasi ini. Saya usulkan, hukuman ditetapkan bagi Manusia yang bertugas di Badan Utama dan Badan Perwakilan."

Ini mimpi buruk! Divisi Pertahanan dan Keamanan, Kesehatan, serta Keilmuan dan Riset adalah bagian dari Badan Utama Xirth.

Tidak adakah perwakilan dari Badan Utama yang menyampaikan pendapat?

"Usulan."

Rhexa memutar matanya, kesal.

"Ya?" tanya Havarl.

Perwakilan dari divisi hukum kembali bersuara. Aku malas mengingat namanya, karena ia memang menyebalkan. "Mengenai jenis dan lama hukuman, saya mengusulkan agar hukuman yang ditetapkan adalah skors selama lima dekade."

_____

Keterangan:

[1] Nigri = hari kelima dalam Kalender Truva. Baran = bulan keempat dalam Kalender Truva.

[2] Puam = hari keenam dalam Kalender Truva.

_____


*Pembuatan Kalender Truva sangat terbantu berkat situs donjon.bin.sh  :D 


= Februari 2019 =

COSMIX 1.0 : Terancam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang