Tik tok tik tok...
Sunyi. Sepi. Senyap. Hanya suara detak jarum jam yang terdengar malam itu di rumah kecil Agata. Pikiran nya melayang pada kejadian sepintas lalu. Agata ingin mengubur ingatan itu dalam-dalam seperti jasad mereka yang telah terkubur. Jangankan mengenang, mengingat nya sedikitpun sudah membuat kepala Agata berdenyut. Agata mencoba memejamkan matanya ditengah sunyi nya malam dan saat ia membuka mata, sekilat cahaya yang terang berada dipojok kamarnya. Agata mendekat, terus mendekat, makin mendekat dan ....
.
.
.
.
.
.
Jleb...Dilihat ke sekelilingnya, nampak tidak asing baginya, tapi dimana ?
"Tempat ini...". Gumam Agata.
Sebuah ruangan yang sangat ia kenali, bahkan ia rindukan sekarang. Tak berbeda sedikitpun hanya saja nampak lebih gelap dan terasa mati. Rumah ini, Agata berada di rumah lama nya. Bagaimana bisa ? Agata baru saja memejamkan mata di rumah kecil nya, di kota kecil yang hampir mati yang jauh dari sini. Lalu apa yang terjadi ? Kenapa ia bisa sampai disini. Sampai saat ini Agata belum mengerti, apa benar ia bisa melakukan perjalanan menembus waktu ?
Agata menyusuri rumah tercintanya, rumah yang selalu memberikannya kehangatan dan warna sebelum hari itu tiba. Hari dimana semuanya berubah, bahkan mampu mengubah seorang Agata Leonard.
Kyaaaa....! Tolong ! Aaaaahh.. ! Biadab ! Tak berguna ! Hina !
Samar-samar Agata mendengar jeritan dari lantai atas rumah nya, ia berlari menaiki tangga dan yang ia lihat mengerikan. Hal yang ingin dilupakan malah terjadi didepan mata, bagaimana mungkin kejadian ini bisa terulang layaknya paradoks yang terus berputar.
3 sosok manusia dengan pakaian hitam yang menutupi tubuh mereka bahkan hampir menutup seluruh wajah, ah bukan. Bukan manusia mungkin, mereka tak layak di sebut manusia. Menikam, menyayat, menusuk dengan sadis nya. Darah yang muncrat kemana mana.
Agata hanya diam terpaku menyaksikan semuanya, ingin rasanya Agata menghentikan semua ini, ingin rasanya ia membunuh mereka yang telah membunuh orang tua yang Agata punya. Tapi jangankan untuk menghentikan, menutup mata nya pun Agata tidak bisa. Semuanya terasa kaku, tak bisa berkedip walau sekali, apalagi berlari untuk menyelamatkan. Lalu untuk apalagi ia dibawa ke hari terburuknya ini ?
"Biadab kalian !... Tidak kah kalian sadar ?". Agata menjerit meluapkan emosinya, namun mereka tidak bisa mendengar apalagi melihat Agata, karena Agata hanyalah bayangan. Sosok masa depan yang kembali.
"Papa ! Mama ! Apa yang kalian lakukan dengan kedua orang tuaku".
"Hina ! Kalian yang lebih hina bahkan neraka pun tidak pantas untuk kalian"
"Papa.. Aga sudah kata kan,mereka bukan orang baik ! Aga sudah bicara, Aga tahu mereka hanyalah parasit. Mereka benalu ! Dan lihat sekarang, mereka membunuh papa ! Apa papa menikmati sakit ini ?"
"Mama.. Aga tidak pernah suka dengan mereka, dan sekarang mereka merampas segalanya bahkan jiwa kalian. Aga ingin ikut kalian, tapi mengapa mereka sungguh kejam. Pantaskah ini untuk kita ? Inikah yang kita dapat setelah semuanya ? Kalian bodoh. Kalian diperbudak !".
Agata terus menjerit, tanpa sadar ia menangis. Entah sejak kapan air mata sudah berderai di wajah pucat nya yang memerah. Mulutnya berkata, mulutnya murka, hati nya terluka namun ia tak bisa berbuat apa-apa.
Hingga ketiga sosok itu berlalu menembus Agata, mereka tertawa puas. Tawa yang membuat Agata mual. Tawa yang terdengar bagai musik kematian bagi Agata. Agata berlari kejasad hancur orang tua nya.
Persis saat ia kembali dahulu.
Agata hanya menunduk menatap semuanya, mata nya terpejam menahan sakit yang ia rasakan. Bukan sakit di fisik, namun hatinya yang terluka, parah, bahkan hancur.
.
.
.
.
.
.
Jleb
Agata kembali membuka mata dan ia kembali ke kamar nya yang kecil. Rumah tempatnya mengasingkan diri.
Mata nya memerah, tangan nya mengepal kuat, bibir nya gemetar mengucap sesuatu. Dengan cepat Agata berjalan keluar rumah nya, menyusuri jalan sepi dikota itu. Siang saja terasa sepi dan ini malam hari. Kemana Agata akan pergi ? Kaki nya membawa pergi menuju sekolah nya. Untuk apa ia kesekolah malam hari seperti ini ?...
KAMU SEDANG MEMBACA
KNIFE of DEATH
FantasyKetika manusia tidak lagi dapat dipercaya ! ketika kata tidak lagi bermakna ! ketika dunia tidak lagi sama ! Ketika aku.... Melihat apa yang seharusnya tidak aku lihat Mendengar apa yang seharusnya tidak aku dengar Melakukan apa yang seharusnya tid...