part 05

6.3K 388 7
                                    

"APA?? JADI LO UDAH JADIAN SAMA SI KUTIL LANDAK ITU? IYA??" teriak Dara terkejut dengan kedua bola mata yang membulat sempurna, saat dirinya sudah selesai membasuh wajahnya dengan air di kamar mandi sekolahnya.

"ssstt... Ra, biasa aja dong, nggak perlu teriak gitu juga kali." kata Chaca memperingatkan.

"nggak, gue nggak terima. gue nggak terima sahabat dekat gue nantinya disakiti sama si player cap kutil landak itu. gue harus ngasih dia pelajaran." ujar Dara dengan langkah kaki yang hendak keluar dari toilet untuk melabrak Daren.

namun, Chaca berhasil menghentikan langkah kaki Dara dengan cara menahan lengan tangannya, agar gadis itu mengurungkan niatnya sekarang juga.

"Ra, lo kenapa sih? kenapa lo selalu bersikap kayak gini sama Daren. emang dia salah apa sama lo, Ra? sehingga lo begitu membenci dia kayak gini."

"kenapa lo masih nanya? bukannya lo udah tau alasan apa yang bisa membuat gue begitu sebenci ini sama dia?!"

"tapi, orang pasti nggak akan selamanya kayak gini terus Ra. gue yakin kalau Daren pasti bisa berubah seiring berjalannya waktu. dan gue yakin kalau dia pasti nggak akan jadi playboy lagi setelah dia pacaran sama gue, Ra." ucap Chaca penuh keyakinan terhadap daren.

membuat Dara tertawa sinis mendengar perkataan sahabatnya barusan, yang terdengar sangat jelas jika sahabatnya itu tengah membela Daren. lelaki yang sangat ia benci di sekolahnya.

dan bahkan sekarang kebencian Dara kian semakin bertambah saat ia tahu jika Chaca, sahabat dekatnya itu tengah menjalin hubungan dengan lelaki itu.

gadis itu hanya tidak mau jika Chaca menjadi korban yang kesekian kalinya dari cowok seperti Daren yang sudah membuat banyak cewek patah hati karena rayuan gombalnya.

"jangan terlalu yakin dulu Cha, nggak semuanya yang lo harapin itu akan menjadi kenyataan. karena gue sangat yakin, kalau si brengsek itu nggak akan pernah bisa semudah itu untuk berubah. lo tau kenapa??" Dara bertanya, memberi jeda pada kalimatnya. "karena dia dari dulu sampai sekarang, sudah terlahir sebagai cowok brengsek! dan hal itu nggak akan pernah berubah sampai kapanpun juga. begitu juga rasa benci gue ke dia, yang nggak akan pernah berubah sampai kapanpun." ucap Dara penuh penekanan di setiap kalimat yang ia ucapkan.

lalu kemudian Dara memutuskan pergi begitu saja meninggalkan Chaca yang sekarang hanya terdiam di tempat tanpa bisa berkata apapun. lidahnya seolah keluh saat ia mendengar kalimat panjang yang dilontarkan oleh sahabatnya barusan.

Ra, maafin gue. karena untuk kali ini gue nggak bisa dengerin nasehat lo. karena bagi gue, perasaan gue saat ini jauh lebih penting. gue sayang sama daren Ra. maafin gue.. batin Chaca dengan air mata yang sudah menggenangi pelupuk matanya.

****

BRAK...!! suara gebrakan meja.

"apa-apaan lo? main nggebrak meja orang sembarangan." ujar Daren saat lelaki itu tengah mengobrol serius bersama salah satu temannya di dalam kelas.

"gue, nggak peduli ya. selama ini lo pacaran sama siapapun juga, gue ngak peduli. tapi kenapa sekarang lo juga harus pacaran sama sahabat gue Chaca?? gue nggak suka!!" ujar Dara dengan suara yang sudah ia tinggikan. tanpa memperdulikan teman-teman satu kelasnya yang saat ini sudah memperhatikannya.

Daren tertawa mengejek. "lah kenapa? apa urusannya sama lo??" tiba-tiba daren memasang wajah terkejutnya. "tunggu-tunggu, apa jangan-jangan lo cemburu karena gue lebih memilih jadian sama Chaca, ketimbang sama lo?? iya?"

"jaga ucapan lo itu ya! ngapain juga gue cemburu nggak jelas sama kutil landak kayak lo. nggak level banget."

"lah kalau nggak cemburu. kenapa lo nggak suka liat gue jadian sama Chaca??"

Dara Dan Daren (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang