(BEBERAPA PART AKU PRIVAT) follow dulu sebelum membaca.
ketika Dara dan Daren terjebak oleh permainan cinta yang mereka buat sendiri.
Ketika Dara dan Daren harus menghadapi keadaan, dimana Ray yang notabene kakak kandung Dara, ternyata begitu memben...
Ehem! Sore semua.....!!😘😘 MAAF YA, INI BUKAN UPDATE. AKU CUMAN MAU PROMOT CERITAKU YANG JUDULNYA, WHEN HATE TO BE LOVE.
Ada yang udah tau, atau udah baca belum?? Genrenya romance. Kalau penasaran boleh lah diintip bentar. 😏
Menceritakan kisah cinta antara Randy dan Shilla, yang memiliki kehidupan yang berbeda.
Randy yang memiliki segalanya, sementara Shilla gadis biasa yang membiayai sekolahnya dengan bekerja paruh waktu. Ini cerita pertamaku yang aku bikin di wattpad sini. Jadi penulisannya yaa.... Agak kurang gimana gitu deh😂😂
Maklum lah cuman penulis amatiran😩
Sebenarnya cerita ini udah tamat dah lama. Tapi sekarang aku mulai lanjutin season duanya di tempat yang sama juga.
Semoga suka ya...😄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah, itu penampakannya👆
Dan aku juga mau kasih intip part 87 yang ada di cerita When Hate To Be Love, DISINI! Kalau suka, boleh lah kasih bintangnya😏😄
Happy reading
Warning: ada sedikit adegan dewasa. Harap bijak dalam membaca. Jangan pernah meniru karakter tidak baik di cerita ini.
Terimakasih.
Kalau bisa, vote terlebih dahulu. Guys..
"AKU BILANG, NGGAK USAH BANTU DIA. APA KAMU TULI?!" kali ini bentakan Randy semakin kencang, begitu juga dengan genggamannya di tangan Shilla.
Gadis itu terdiam sesaat, dengan kedua bola mata berkaca-kaca. "Ka-kamu membuatku takut Rand.."
Alex tidak terima, melihat shilla di bentak seperti itu oleh Randy. Dia lalu berdiri dan membalas Randy dengan memberinya satu buah pukulan yang sama di pipi bagian kiri. Membuat Randy mengumpat kesal. "Brengsek!"
"Elo yang brengsek! Nggak usah kasar ya sama cewek." tekan Alex pada Randy, dengan tatapan tajamnya.
"Apa urusan lo hah??" sungut Randy tak terima.
"Jelas ini menjadi urusan gue, shilla itu temen gue. Dan gue nggak suka liat lo ngasarin dia."
"Gue nggak kasar sama dia!!"
Alex tertawa mengejek. "Lo nggak kasar?? Terus kenapa lo buat dia nangis kayak gini, hah?? Stupid."
Randy diam, pandangannya teralih menatap shilla yang tengah mengusap kedua netranya yang kembali berair. "Aku anter kamu pulang!"
Randy menarik tangan shilla begitu saja, keluar dari dalam kedai es krm tersebut. Dan shilla hanya menurut pasrah.
Sementara Alex hanya mendiamkannya dengan menatap kepergian Shilla dan Randy yang terlihat semakin menjauh.
