PDF [Tamat] Justin Lee lelah memperjuangkan cinta seorang Julian Kim. Julian Kim hanya bisa memberinya pandangan kebencian. Cinta Julian hanya untuk seorang gadis kecil di masa lalunya, lalu sebuah kenyataan terungkap!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♥︎♥︎♥︎
Justin Lee bukannya bodoh atau bebal, ia juga tahu jika Julian Kim sangat benci dan merasa terganggu dengan keberadaannya.
Tapi mau bagaimana lagi?
Justin terlanjur mencintai pemuda tampan itu. Hatinya merasa nyaman setiap ia berada di dekat pria itu, tak peduli walau hanya caci maki yang diterimanya.
Seperti siang ini, Justin hanya bisa memandangi Julian yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya saat mereka baru keluar dari ruang meeting. sepertinya mereka akan makan siang di luar.
Justin hanya mampu memandanginya dari kejauhan, dari balik kaca bening yang sedang dibersihkannya.
Selalu seperti ini. Tak pernah bisa melihat dari dekat karena sejak sebulan yang lalu kepala bagian penanggung jawab kebersihan memberi ultimatum jika Justin dibatasi untuk tidak boleh mendekati ruangan direktur. Justin tahu itu semua atas perintah Julian. Ia tahu Julian sudah sedemikian terganggu dengan keberadaan dirinya. Maka setiap hari ia hanya bisa mencuri-curi pandang dari kejauhan saja pada sosok itu.
Entah kenapa Justin selalu merasa begitu dekat dengan Julian. Bahkan ia selalu merasa telah mengenal pria tampan itu jauh sebelum mereka bertemu, tapi Justin tak tahu di mana.
Bahkan sejak ia masih kecil ia tak mengingat jika ia pernah mengenal Julian.
Atau ia adalah bagian dari ingatan Justin yang terlupakan?
Ada sebagian potongan masa kecil yang tak pernah bisa Justin ingat. Masa-masa di bawah sepuluh tahun usianya adalah masa yang terlupakan. Ingatan Justin hanya setelah usianya sepuluh tahun ke atas. Entah apa yang terjadi, Justin sudah tidak peduli. Seumur hidupnya ia tak pernah merasakan kebahagiaan. Perasaannya mengatakan jika ia benar-benar belum pernah merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya sampai sejauh ini. Yang ia tahu bahwa kedua orang tuanya seolah sengaja meninggalkannya seorang diri di dunia ini.
