PART-2

1.7K 194 8
                                    

Ilmu Pengetahuan Sosial. Pelajaran yang paling dibenci oleh Jimin. Kenapa? Ia harus mempelajari hidup bersosialisasi, kependudukkan, padahal ia sendiri tak pernah mempraktekannya secara nyata.

Jimin hanya menatap bosan guru yang sedang menerangkan dihadapannya itu, hingga sebuah dering telphone menghentikan kegiatan menerangkannya.

"Sebentar, kau pelajari dulu ya sayang.."

Nyonya Kim mengangkat telephone dari ponselnya.

Jimin jadi tertarik dengan sebuah ponsel. Nyonya Kim pernah bilang dari ponsel, kita bisa tau seluruh isi dunia tanpa mendatanginya.

Jimin tersenyum lebar, dan langsung pergi menuju ke tempat ibunya berada. Ia mencari sang ibu di seluruh penjuru rumah, dan ia menemukan Nyonya Park sedang merendam kaki di kolam ikan terapi rumahnya.

"Ibu.."

Panggil Jimin. Ia menghampiri sang ibu melepas sandalnya lalu ikut merendam kakinya ke dalam air kolam.

"Ada apa Jim? Apa sudah selesai belajarnya?"

Tanya Nyonya Park sambil mengusap surai Jimin lembut.

"Ibu, aku menginginkan sesuatu. Apa ibu mau memberikannya padaku?" tanya Jimin.

"Apa itu?"

"Ponsel" jawab Jimin semangat.

Nyonya Park mengalihkan pandangannya.

"Kenapa? Ibu tak mau memberikannya?"

Nyonya Park masih diam.

Jimin menghembuskan nafasnya sebal dan menekuk bibir mungilnya dan mengembungkan pipi chubbynya.

"Tentu ibu akan berikan kemauan Jimin"

Ucapan ibunya itu membuat senyum di wajah Jimin kembali dan langsung memeluk sang ibu.

"Terimakasih" ucap Jimin.

Seseorang masuk ke daerah kolam dan terkejut melihat ibunya sedang memeluk Jimin, sang adik, dengan tulus. Ia hendak berbalik.

"Hyung.." panggil Jimin.

"Yoongi. Kau suda pulang?"

Yoongi hanya menatap ibu dan anak itu datar lalu berlalu pergi dari sana.

......

Jimin kembali ke ruang belajarnya,

"Jim, dari mana saja kau? Aku mencarimu"

Jimin tak menjawab pertanyaan Nyonya Kim dan malah menampakkan senyum sumringahnya.

"Lanjutkan penjelasannya"

Dan Nyonya Kim pun melanjutkan apa yang tadi sedang ia terangkan.

.......

Entah kenapa Yoongi sangat iri dengan Jimin. Ibu mereka sepertinya lebih sayang pada Jimin dan segala kemauan Jimin pasti dikabulkan. Jimin di berikan guru privat dirumah sedangkan Yoongi harus kelelahan pergi ke sekolah dan dituntut untuk bangun pagi.

"Aku selalu dirumah. Berharap lebih banyak moment yang kubuat dengan ibu, tapi si pendek menyebalkan itu tak pernah memberikan sedikitpun celah untukku"

Yoongi mengepalkan tangannya dan ia arahkan ke cermin berukuran besar di kamarnya hingga,

Pyarr~

Cerminnya pecah, dan tangan Yoongi luka hingga mengeluarkan banyak darah.

"Luka ini tak seberapa dari apa yang sudah kau rebut dariku PARK JIMIN!!"

.......

Your Fear ×JiRose×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang