Her

623 37 7
                                    

Her

Cast :
Jeon Jungkook
Kim Saeron

"Yomseo"
"Jungkook-ah dimana kau sekarang ?"
"waeyo taeoh-yaa?"
"aku melihatnya.. Aku melihat Kim Saeron di kantor polisi daerah Gangnam"

•°•°•
"Permisi. Aku walinya. Aku akan menjamin gadis ini"
.
"Nuguseo ?" Saeron berjalan keluar dari kantor polisi sembari mengikuti seorang ahjjushi yang muncul entah darimana untuk menjaminnya. Dia sungguh sial karena tertangkap berkeliaran ditengah malam.
"Aku manager Jungkook. Masuklah. Dia ada di dalam" ahjjushi itu masuk ke dalam mobil hitam dimana ia bilang Jungkook juga ada didalam sana.
Saeron hanya diam menatap kearah kaca mobil dan akhirnya memutuskan untuk masuk.

Jungkook diam menghadap keluar mobil. Managernyapun ikut diam tidak berani bersuara hanya mengemudi tanpa Saeron tahu tujuannya.
"Kau menghilang setelah kelulusan. Kemana saja kau ?!" Jungkook menoleh dan terdiam begitu melihat wajah gadis itu penuh lebam.

•°•°•
Jungkook menarik paksa Saeron untuk masuk ke dorm BTS dan maknae satu ini membuat para hyungnya cukup terkejut dengan keadaan yang tiba-tiba itu.
Saeron menghentak tangan Jungkook membuat genggaman namja itu terlepas dari tangannya.
"Aku harus pulang Jungkook-ah"
"Kau masih ingin pulang ke tempat itu ? Jangan bercanda !"
"Itu rumahku"
"Rumah ?! Kau masih menyebut itu rumah dengan tubuh penuh lebam itu ?!"
"Itu bukan urusanmu"
"Aku Kekasihmu ! Aku berhak ikut campur"
"Kita sudah berakhir" Saeron mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia tidak berani menatap Jungkook.
"Bagaimana bisa ? Kau menghilang begitu saja tanpa mengatakan apapun. Statusku sekarang masih kekasihmu"
Jungkook berdecak kesal. Sembari menunjuk pintu kamarnya.
"Masuk dan bersihkan dirimu. Kau bisa memakai pakaianku. Aku akan membuatkan makanan"
"Tapi. ."
"Jangan membantah. Kita bicarakan ini nanti" Jungkook sudah mulai tenang. Untuk sekarang kesehatan gadis itu lebih penting.
"Hyung.. Bisa buatkan sesuatu untuk gadis itu ?" Jungkook beralih menatap Jin begitu gadis itu masuk ke kamar yang dimaksud Jungkook.
"Aku akan menjelaskannya nanti. Untuk saat ini tolong biarkan gadis itu menginap disini" Jungkook melanjutkan kalimatnya dan dibalas anggukkan para hyungnya.

•°•°•
Omurice ala Seok Jin sudah tersaji dimeja makan saat Saeron keluar dari kamar. Sayup-sayup member masih bisa mendengar pembicaraan mereka dari kamar Jimin.
"Malam ini tidurlah disini. Besok aku akan mencarikan apartemen untukmu"
"aku.. tidak bisa jungkook-ah"
"Mengertilah! Aku tidak ingin kau terluka. Tidak ada gunanya lagi kembali kesana."
Saeron diam. Ia juga tidak ingin kembali ke rumah itu.
"Makanlah. Aku tidak ingin kau sakit" suara pelan Jungkook dan tangan namja itu yang mengacak pelan rambut Saeron membuat gadis itu tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia merindukan namja ini.

3 tahun yang ia jalani tanpa Jungkook benar-benar berat untuknya. Ia bahkan tidak bisa menangis saat dipukuli oleh ayahnya. Dan sekarang disaat ia ingin terlihat tegar dan baik-baik saja air matanya tidak bisa diajak berkerja sama. Semua sakit yang ia rasakan selama ini tumpah saat Jungkook memeluknya erat.

•°•°•
Jin bangun paling awal dari member lain dan mendapati Saeron , gadis yang dibawa Jungkook kerumah semalam itu sedang duduk di balkon seperti sedang merenung. Dan untungnya namja itu masih bisa menguasai dirinya untuk tidak berteriak karena ada seorang wanita di apartemen BTS. Otaknya berkerja cepat untuk menyadarkannya bahwa gadis itu sudah ada sejak semalam.
Jin menepuk pelan jantungnya untuk menghilangkan keterkejutannya dan memutuskan kembali ke kamar membangunkan para member terutama Jungkook.
"Ya! Ireona.Gadis itu sedang duduk di balkon jungkook-ah" hanya dengan satu kalimat itu. Jungkook bangun dan beranjak kearah balkon diikuti member lain.
Jungkook duduk tepat disebelah gadis itu masih dengan matanya yang terpejam.
"Kau tidak tidur ?"
Saeron tidak menjawab ia hanya terus memandang wajah baru bangun Jungkook. Ia sudah lama tidak melihat wajah ini, 3 tahun lalu kesehariannya setiap pagi adalah melihat wajah ini ditemani dengan coklat panas. Mereka sempat tinggal bersama beberapa bulan karena beberapa alasan saat itu, bukan keinginannya untuk meninggalkan Jungkook hanya saja keadaan yang menuntut. Masa depan mereka tidak akan berjalan mulus bila mereka tetap bersama.
Impian namja itu tidak akan tercapai bila ia terus bersama dengan Jungkook. Karena itu ia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan namja itu, bersembunyi ditempat mengerikan yang disebut rumah. Bertahan hidup walau sudah dihajar berkali-kali oleh bajingan yang disebut ayah hanya untuk tetap bisa melihat dan mendengar suara namja itu dari jauh atau dari TV besar yang terpasang di stasiun bawah tanah. Ia tidak pernah membayangkan akan melihat wajah namja ini dari jarak dekat lagi.
Saeron menghapus kasar air matanya sebelum Jungkook menyadarinya. Ia tidak ingin membuat namja ini lebih khawatir lagi. Semua ini sudah cukup. Beberapa jam dalam jarak sedekat ini sudah cukup bagi Saeron untuk bertahan hidup lebih lama lagi tapi ia tidak ingin kembali ke rumah dimana bajingan yang disebut 'appa' dan gadis murahan terkutuk itu berada.
.
.
Jungkook sudah berdiri di depan apartemen mereka dan sedang menekan pin masuk saat member lain masih berjalan dengan santai sekitar 2 meter di belakangnya.
"Saeron-ah" "Saeron-ah"Jungkook memanggil sembari meletakkan 2 kantong bahan makanan di meja dapur, rencananya mereka,, Jungkook Saeron dan member akan makan malam bersama dan pesta barbecue tapi Jungkook tidak menemukan Saeron dimanapun. Hanya sebuah surat yang dilipat dua dan diletakkan di meja ruang tamu.
'Jungkook-ah, jangan mencariku. Disaat posisiku sudah setara denganmu aku akan kembali. Dan jangan khawatir, aku akan mengikuti saranmu untuk keluar dari rumah itu' . Jungkook menghempaskan dirinya di sofa, kakinya seperti kehilangan tenaga untuk tetap berdiri. Matanya terpejam berusaha menghalau air matanya untuk jatuh. Harusnya ia tahu gelagat aneh gadis itu. Senyum terakhir yang Jungkook lihat tadi pagi adalah senyum yang sama seperti 3 tahun lalu tepat sebelum Saeron meninggalkannya. Jungkook terus menghapus air bening yang jatuh dari matanya itu. Ia akan kembali , gadis itu menulis akan kembali padanya , ia cukup menunggu. Jungkook percaya Saeron akan menepati kata-katanya itu tapi tetap saja Jungkook benci saat gadis itu tidak berada disisinya. Rasa pengap memenuhi otak dan seluruh rongga paru-parunya membuat matanya tidak berhenti mengeluarkan air bening yang terus-menerus memenuhi pelupuk matanya. Dan itu membuat para hyungnya hanya bisa berdiri kaku dibelakang namja itu , tidak perlu bertanyapun mereka sudah mengerti bahwa gadis itu pergi meninggalkan sang maknae. Jeon Jungkook untuk pertama kalinya menangis di depan para hyungnya.

Her ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang