05

1.4K 33 4
                                    

Rabu ini saat bangun dari tidurnya tiba-tiba perut Milan terasa sakit. Ia teringat bahwa tadi malam Fano yang mengajaknya makan diluar.

Flashback on

"Mil nanti malem temenni gue ke tengah kota ya?" ucap Fano memohon.

"Buat apa?" tanya Milan bingung.

"gue penasaran sama salah satu makanan disana, lah kalo tentang makanan kan lebih enak ngajak lo." balas Fano sambil cengengesan.

"Anjir lo, ya emang lo mau ngajak sapa lagi selain gue?" ucap Milan kesal karna pembicaraan Fano selalu menyangkut berat badannya walaupun tidak secara langsung.

"Ada sih, cewek cantik pula. Lebih cantik daripada lo" balas Fano sambil memasang wajah jahil.

"Sapa?" tanya Milan bingung sekaligus heran.

"Itu si Bebi" jawab Fano asal yang membuat Milan kesal. Karena Bebi adalah mungsuh bebuyutan Milan.

"ok sana pergi sama dia" ucap Milan dengan nada emosi.

"ya gak lah gue bercanda squishiku, yang unyuk" ucap Fano sambil mencubit gemas pipi Milan.

*****

"Neng ada yang nyariin tuh" ujar Bi Sum pembantu Milan.

"Sapa Bi? Fano?" tanya Milan sambil melanjutkan dandannya.

"Iya neng, Den Fano nungguin neng sambil ngobrol sama bapak di teras" jelas Bi Sum

"oke Bi bentar lagi Milan ke depan" balas Milan.

Setelah selesai berdandan dengan gaya casual nya ia langsung menghampiri Fano dan ayahnya di teras.

"Fa sorry lama, Pak Milan pergi dulu ya sama Fano" ucap Milan sambil mencium punggung tangan Gilang.

"Ati-ati ya Fa bawa mobilnya, jangan ngebut, jangan pulang terlalu malem." pinta Gilang

"Siap om Fano pasti jagain si gendut Milan." ucap Fano yang diiringi tawa kecil.

"Apaan sih lo, ayo buruan berangkat!" ujar Milan kesal.

"Saya jalan dulu ya om, pinjam Milannya bentar." ucap Fano yang juga diiringi salaman mencium punggung tangan Gilang.

Dasar anak muda-batin Gilang.

"kita mau kemana?" tanya Milan yang sudah duduk di kursi mobil sport samping Fano menyetir.

"Warung bakso yang ada di tengah kota keliatannya enak."
jawab Fano santai sambil menatap lurus jalan dengan tangan yang masih serius memegang setir.

"oooo, iya katanya ada bakso mercon yang enak." ujar Milan dengan antusias.

"makanya kita makan itu" senyum tak sadar terbentuk dibibir Fano yang mendengar suara antisias Milan.

Saat sudah sampai ke warung bakso tersebut Fano memesan 2 porsi lengkap dan 2 es teh manis. Setelah beberapa menit, pesanan bakso mereka sampai.

"Tuh Mil makan, itu isinya 3 bakso mercon, 1 bakso keju, 1 bakso isi jeroan sapi kesukaan lo sama, 1 bakso halus." jelas Fano sebelum Milan memakan 1 mangkok bakso itu.

" Kalo lo isi apa aja Fa?" tanya Milan.

"gue samain kayak lo, eh jangan ngambil sambel kebanyakan nanti sakit perut lho, lo kan punya maag." ucap Fano dengan nada memperingatkan Milan yang sedang menuang sambal ke mangkoknya.

MilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang