1

42.7K 1.1K 45
                                    

HAPPY READING 

Seorang gadis terdiam, duduk di balkon sambil menatap bulan yang sedang penuh. Dia diam melamun memikirkan tentang hidupnya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu membuat lamunannya buyar.

"Masuk," katanya dengan dingin.

Seorang anak remaja masuk ke dalam kamarnya dan menatap gadis itu yang masih tetap menatap bulan.

"Bisakah kamu berhenti menjadi seorang gadis pembangkang?" Tanya laki-laki itu.

Perempuan itu terkekeh pelan, kemudian berkata, "Pembangkang? Pft, padahal kalian yang menciptakan sifat itu di dalam diri saya."

Laki-laki itu sedikit terkejut, karna rasa amarahnya membuat dia mengepalkan tangannya dengan kuat.

"DARA!" Bentaknya membuat gadis bernama Dara atau lebih tepatnya Diandara Anastasya Andarianna Axon ini membalikkan badannya dan menatap laki-laki itu dengan muka datar dan mengangkat alisnya seolah bertanya, 'apa?'

Remaja laki-laki itu mengelah nafas kemudian tersenyum sinis, katanya, "Tidak heran sikapmu seperti ini karna tidak ada seorang pembunuh yang baik hati."

Deg..

Dara sedikit terkejut saat mendengar perkataan remaja laki-laki itu namun dia kembali menetralkan mukanya dan menatap laki-laki itu dengan tatapan penuh amarah.

"Ternyata seorang Bryan Alexi Axon mempunyai sifat yang sok tau ya? Anda bahkan belum menyelidikinya secara menyeluruh dan hanya mendengarkan apa kata orang lain saja, terlihat seperti laki-laki bodoh," kata Dara dengan tenang.

Bryan Alexi Axon atau kerap disapa Alexi, nama laki-laki itu, dia merupakan abangnya Dara. Alexi terdiam, menatap Dara dengan kesal lalu pergi keluar tanpa mengucapkan sepatah katapun sementara Dara hanya menatap punggung Alexi yang keluar dari kamarnya.

Brakk

Suara bantingan pintu yang cukup keras tidak membuat Dara gentar sedikitpun, gadis itu langsung masuk kedalam kamarnya kemudian menutup pintu balkon dan mematikan lampu lalu berbaring dikasurnya.

"Kapan aku merasakan kebahagian?" kata gadis itu kemudian menutup matanya.

***


Sinar matahari terpancar dengan sempurna memasuki kamar Dara, Dara terbangun karna panacaran sinar mataharinya.

'Huft.. ternyata hari ini pun aku masih diberi kesempatan hidup,'batin Dara

Dengan cepat dia turun dari kasurnya kemudian bergegas mandi. Setelah mandi, Dara segera memakai seragam smpnya dan membawa peralatan mos. Tepat pada hari ini, status Dara adalah seorang anak sma. Setelah memakai seragamnya, Dara turun ke bawah.

Dari tangga dia telah mendengar suara tertawa yang nyaring, sudah dapat dipastikan kalau keluarganya makan tanpa menunggu dia.

Tanpa mengatakan apapun, Dara berniat pergi melewati ruang makan begitu saja. Namun niatnya terhenti karna seseorang memanggilnya.

"Dara sayang!"

Dara menatap orang yang memanggilnya dengan senyum ceria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiandaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang