Chapter 5

371 6 1
                                    

WARNING!

RateT++

18+

Kagak Nc sih...tapi lumayan kok.

Gak mau tanggung jawab kalo yang polos ikutan nge read chapter ini.

But,diatas udah chacha kasih tulisan 'Warning' pan...jadi itu bukan salah chacha lagi dong.

Sebelumnya chacha mau bilang neomu Mianhae,karena chapter 5 yang kemaren gak oke banger, jadi chacha buat chapter yang baru aja biar gak terlalu ngawur alurnya.

Chapter kali ini chacha mohon ama readers yang read tolong di vote ya...mo suka mo kagak,penting vote dulu deh.

Happy reading.
.

.

.
Berlahan kubuka mataku dan yang pertama kulihat adalah Jin oppa yang tengah memandangiku seraya tersenyum.

"Uh? Udah bangun ya..." ujarnya seraya mengubah raut wajahnya menjadi-

'Apa dia ingin menggodaku?' batinku.

Gimana gak,Jin oppa tengah memandangku dengan muka innocent yang keknya pengen gw khilafin aja,apalagi bibir tebalnya yang...sumpah, gw gak tahan lihatnya.

Chup.

"Emmppphh..."

Aku langsung menempelkan bibirku pada bibir chery nan tebal namun menggoda itu, memberikan lumatan dan mungkin juga gigitan-gigitan halus namun memabukan.

"Hah hah...emmmppphhh-"

Aku melepas sebentar ciuman kami guna memberinya peluang untuk bernafas lalu kembali menciumnya namun lebih kasar.

You know i am bad.

Aku tahu, berlahan tapi pasti Jin oppa mulai terbawa nafsu akan ciumanku dan bahkan aku yakin yang dibawah sana sudah mulai bangun.

"Oppa. Kau bangun?" tanyaku dengan nada menggoda.

"Aghhh ahh."

Jin oppa menggeram pelan karena aku mengelus tonjolan itu.

"Ingin ku bantu?" tanyaku lagi.

Ia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

* sebenernya gw emang sering ngelakuin hal semacam ini ama Jin oppa sih. bahkan gw pernah ngelakuinnya di sekolah juga.tapi gw masih virgin loh...so gw ahli dalam hal sejenis ini.*

Punya Jin oppa itu gedek, jujur gw udah gak asing lagi ama punya dia.

"Oppa, 'dia' bangun..." ujarku setelah berhasil mengeluarkannya.

"Ak-ahh..."

Desahannya mulai terdengar karena aku mencengkram erat adik kecilnya.

"Emmhhh Ni-ahhh"

Karena kulihat sepertinya ia akan protes,aku langsung mengocok cepat adik nya membuatnya menghempaskan kembali kepalanya cukup keras pada bantal dibawahnya.

'Tubuh yang basah oleh keringat dan dada yang naik-turun karena kehabisan Oksigen serta fakta bahwa hanya aku yang mampu membuatnya begitu adalah salah satu hal yang membuatku tak bisa melepasnya...bahkan saat masih dengan Hyung Won aku tak pernah seperti ini.'

"Oppa...kau manis." ujarku.

Aku kembali melumat bibirnya.
.

.

.
Lee Hyola.
Eon, kau tak sibuk kan?
Ada yang ingin kukatakan.
Temui aku di rose cafe jam 9.

bad girls club #T.A#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang