1.

1.4K 111 6
                                    

"Lo tuh udah keberapa kali milih T mulu sih, Chan?" Protesan yang keluar dari mulut seseorang yang bernama Youngtaek atau lebih dikenal dengan nama Tag membuat yang lainnya menganggukan kepalanya tanda setuju. Pasalnya, saat ini mereka ㅡYoungtaek, bersamaan dengan 3 sahabat lainnya yaitu Joochan, Jaehyun dan Jibeomㅡ sedang memainkan permainan kebangsaan mereka. Ya, apa lagi kalau bukan ToD (Truth or Dare).

Namun, seiring dengan berjalannya permainan, mereka pun merasakan jengah karena mendapati salah seorang dari mereka yaitu Joochan yang memilih T atau Truth secara terus menerus.

Bukankah perjanjiannya mereka tidak boleh memilih T maupun D lebih dari 2 kali? Tapi, entah kenapa Joochan mengingkari kesepakatan mereka bersama tersebut dengan seenak udelnya.

Heol!

"Gua lagi males milih D elah," Ucap sang pelaku sedikit mengelak, seperti biasa membela diri meskipun sadar kalau dirinya itu selalu merusak permainan tersebut dengan alasan yang sama.

Kuno.

Lagu lama.

Klasik.

"Kali ini, lo gak bisa ngeles lagi!" Jaehyun, dengan muka jutek mode on-nya menatap Joochan sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Lo kira kita lagi maen ToT apa hah?" ㅡJibeom, pun ikut menyuarakan aksi protesnya ke sang 'pelaku curang' tersebut (re. Joochan). Jarang-jarang seorang Kim Jibeom sang penurut dan pendiam sepertinya ikut meyumbangkan suaranya yang sangat berharga itu untuk hal sepele ini.

"Karna lo udah kelewatan milih T mulu ya, jadi sebagai hukumannya kita ganti D!" Skak mati! Kalau seorang Bong Jaehyun sudah berkata demikian pasti akan terjadi hal yang buruk dan otomatis membuat Joochan membelalakan kedua matanya berlebihan.

Hey, siapa suruh setiap bermain ToD selalu mengeluarkan jurus jitu amannya itu?

"Gua bilang kanㅡ"

"ㅡkali ini lo harus jalanin dare-nya dan berhenti mengacaukan permainan kita!" Tag, memotong ucapan Joochan, dan berarti itu menandakan kiamat kecil bagi seorang Hong Joochan.

"Besok-besok maen ToT ajalah," Cibir Joochan sambil melirik kesal kearah Tag yang menatapnya penuh kemenangan.

"Terserah, yang penting kali ini lo gak bisa aman lagi, Chan." Joochan mengutuk perkataan seorang Jibeom. Emang benar ya, ternyata seorang yang pendiam itu sekalinya ngomong langsung jleb.

"Yaudah, buruan sebutin dare sialan dari kalian!" Pada akhirnya, Joochan menyerah.

"Ok. Langsung aja ya. Dare dari gua, cukup selama tiga hari gua mau lo jajanin gua di kantin. Paket komplit ya." Tag, emang yang paling nggak tau diri, urusan dare tuh pasti nggak jauh-jauh dari makanan. Untung, untuk seorang Joochan hal tersebut belum seberapa. Maklum doi memiliki uang jajan super lebih, jadi meskipun harus traktir si Tag sialan selama seminggu Joochan masih menyanggupinya.

Sementara Joochan hanya menulis ngasal di atas kertas yang memang di sediakan untuk daftar dare dari permainan tersebut.

"Paket komplit tuh gimana sih, Tek?" Pertanyaan dari Jibeom membuat Tag, Jaehyun bahkan Joochan mengerutkan dahi mereka, "setau gua ya yang pake paket komplit tuh adanya di Kaefsi atau Mekdi, bukan di kantin deh." Lanjutnya yang membuat 3 orang sahabatnya menepukkan tangan di dahi mereka secara bersamaan.

Kim Jibeom. Masih aja lemot dan bodoh untuk hal sepele yang seharusnya tidak membutuhkan banyak berpikir, tidak seperti perihal mata pelajaran yang susah semacam matematika atau fisika bahkan kimia doi malahan jelas di atas rata-rata pintarnya. Sudah jangan di pertanyakan lagi kinerja otaknya.

"Bum, paket komplitnya tekotek mah kan cemilan sama makan besar." Jaehyun menjelaskan dengan sedikit menahan kegemasannya kepada Jibeom, Sementara Jibeom hanya mengangguk tanda mengerti dan beberapa menit setelahnya, "ㅡdasar maruk!" Makinya, telat. Menimbulkan 3 sahabatnya (lagi) memutarkan kedua mata mereka malas.

Tolong, lain kali suruh Jibeom diam saja. Ok?

"Next, siapa?" Joochan mulai siap untuk menuliskan daftar dare sialan berikutnya.

"Gua ya." Jaehyun berkata sambil mengacungkan jari telunjuknya layaknya sedang berada di kelas.

Maklum, Jaehyun termasuk anak cerdas cermat yang teladan dan doi selalu rajin dalam perihal menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru di dalam kelas.

"Yaudah buruan," Ucap santai Joochan sambil menyandarkan punggungnya ke bangku.

"Gua mau lo nemenin gua ngerjain tugas di perpus."

"APA?" tenang, itu bukan suara Joochan yang terdengar sangat syok, melainkan Jibeom.

Lagi-lagi Kim Jibeom bersuara.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun bingung.

"Dare lo unfaedah banget, Jae!" Ini jelas Tag yang bersuara,

"Gua dapet tugas kelompok sama dia, dan gua gak mau ngerjain sendiri lagi. Gua mau dia nemenin gua mikir buat ngerjain tugas tersebut!" Jaehyun menjelaskan penuh penekanan sambil melirik sinis Joochan yang langsung membuat Joochan menggaruk kepalanya yang nggak gatal tersebut. Lalu segera menuliskan dare sialan milik Jaehyun.

Tag hanya mengangguk mengerti dan sedikit menahan tawanya, bisa-bisanya Joochan selalu mengandalkan Jaehyun dalam hal kerja kelompok mentang-mentang mereka sekelas. Andai aja Tag sekelas dengan salah satu dari mereka. Namun,  Tag adalah yang paling sial karena tidak pernah sekelas dengan para sahabatnya.

Poor Son YoungTaek...

"Terakhir, Jibeom!" Semuanya menatap penasaran apa yang sedang dipikirkan oleh seorang Kim Jibeom. Biasanya, untuk dare Jibeom nggak pernah biasa alias zonk terus.

"Bum, lo mau ngasih gua dare apaan nih?" Joochan sok menawarkan diri atas dare-nya.

"Gua mau lo deketin orang yang bernama Kim Donghyun. Temen sekelas gua. Tau kan?"

Sebentar, kalau semua berpikir Jibeom akan buat Joochan lompat dari pagar sekolah, atau meminta nomor togel ㅡmaksudnya nomor ponsel para siswiㅡ ternyata salah besar. Ini merupakan kemajuan untuk seorang Kim Jibeom namun, merupakan kesialan besar bagi seorang Hong Joochan.

"Kim Donghyun temen sekelas lo yang kecil
-kecil cabe rawit itu?" Tag bertanya tidak percaya, dan hal tersebut di jawab dengan anggukan santai Jibeom.

"Donghyun yang terkenal galak, judes, jutek, tukang marah dan sombong itu?" Kali ini Jaehyun yang memastikan atas dare Jibeom tersebut.

"Ya, benar sekali pren..."

"Gua disuruh ngapain nih? Buat dia jadi kaya ibu peri? Hahaa." Joochan melawak dengan garingnya.

"Bukan,"

"Terus?"

"Lo harus deketin Donghyun selama dua minggu layaknya lagi pe-de-ka-te sama dia. Gimana?"

"Dua minggu? Deal!"

Joochan sebenarnya nggak tau siapa itu Kim Donghyun, meskipun dia sedikit mendengar pernyataan dari 2 sahabatnya hal itu masih belum bisa di bayangkan sama dia. Jadi, daripada nanti di bilang cemen mendingan iyain dulu aja kan?

Dan Joochan menuliskan dare unfaedah Jibeom, dan melipatkan kertas yang berisi dare tersebut lalu menyimpannya di dalam sakunya.

.
.
.

Happy New Year!

(20180101)

Tahun baru aku membuat fanfic sederhana Jijibong couple...

Sekolah 2018: Siapa Takut Jatuh Cinta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang