2.

833 94 16
                                    

"Lepasin ih!" Protes Jibeom yang tangannya sedari tadi ditarik sama Jaehyun.

Ya di tarik, lebih tepatnya seorang Kim Jibeom sedang di seret paksa oleh sahabatnya dengan secara tidak berkeprikemanusiannya. Katakanlah Jaehyun ㅡseseorang yang tega menyeret Jibeomㅡ kejam, tapi sumpah demi apapun Jaehyun geram atas dare yang diberikan Jibeom kepada Joochan beberapa saat lalu, atau lebih tepatnya sekitar 20 menit yang lalu.

Bukannya Jaehyun berbelas kasihan sama sahabat terkutuknya tersebut ㅡre. Joochanㅡ sungguh, demi apapun. Jaehyun tidak peduli, dirinya sangat cuek dengan urusan orang lain, terutama hal yang berhubungan dengan Joochan. Namun, untuk hal ini jelas aja beda kan? Ini demi kenyamanannya selama di sekolah.

Sahabatnya yang satu ini ㅡre. Jibeomㅡ, sudah keterlaluan. Lebih baik Jibeom melakukan eksperimen di lab sekolah, daripada dirinya bereksperimen menyatukan 2 anak manusia yang akan nantinya menciptakan peperangan shinobi ke-5!

Argh! Jaehyun, benar-benar tidak bisa membayangkan apa jadinya jika seorang yang keras kepala seperti Joochan bertemu dengan Donghyun, si mungil yang super galak mengalahkan ibu ibu kost-an sejagat raya ini?

Tolong kasih tau Jaehyun, dimanakah keberadaan otak pintar seorang Kim Jibeom?

Apakah sedang terkikis? Atau hilang di gondol kucing tetangga? Ishㅡ

"Bong Jaehyun! Lepasin atauㅡ", belum sempat Jibeom melanjutkan perkataannya, Jaehyun dengan kasarnya melepaskan tangannya. Menatap tajam Jibeom.

"Apa masalah lo sih, Bong?" Tanya Jibeom tanpa dosa sambil mengelus pergelangan tangannya yang ditarik paksa sepanjang jalan kenanganㅡ bukan, maksudnya sepanjang jalan menuju taman belakang sekolah , sementara Jaehyun masih menatapnya tajam.

"Seharusnya kita ikut Joochan sama Tek ke kantin! Gua kan laper!" Jibeom masih aja ngoceh, memprotes perlakuan Jaehyun tanpa menyadari sedikit pun raut muka Jaehyun yang sedikit sangar.

"Bong Jaeㅡ",

"Lo gila?" Jibeom melebarkan kedua matanya yang terbilang besar. Apa-apaan ini? Tidak ada hujan, tidak ada badai, tidak ada kuis dadakan bahkan tidak ada mantanㅡ dirinya di lempar pertanyaan semacam itu?

Duh, yang bener aja...

Gila? Tentu aja dirinya waras...

"Jibeom!"

"Lo kenapa sih, Bong?"

"Gua kenapa? Lo tuh yang kenapa!"

"Kok gua?"

"Ya terus siapa? Gua? Tek? Yang ngasih dare sialan ke Joochan itu kan lo, pabbo!"

Oh, sekarang Jibeom sedikit mengerti kenapa Jaehyun berubah menyeramkan seperti ini.

"Itu cuma dare, Bong..."

"Cuma dare your head!"

"Joochan nggak akan melakukannya, dia akan menyerah. Percaya deh sama gua!"

Percaya?

Yang benar aja...

Muka Jibeom sangat tidak meyakinkan untuk seorang Bong Jaehyun.

.
.
.

"Hyung!" ㅡyang di panggil hyung memutarkan kedua bola matanya malas. Sungguh, dirinya sudah sangat bosan di ikuti sama seseorang tersebut.

Ya tentu saja sama seseorang yang memanggilnya dengan sebutan hyung.

"Bominie, plis. Berhenti ngikutin aku. Biarkan aku makan di kantin, OK?"

Sekolah 2018: Siapa Takut Jatuh Cinta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang