5

493 59 15
                                    

"Joochan kenapa?" bisik Tag kepada Jibeom yang sedang asyik dengan buku tebal membosannya, tanpa mengalihkan pandangannya tersebut Jibeom hanya mengendikkan kedua bahunya tanda sebagai dirinya tidak tau menahu tentang sikap aneh Hong Joochan.

Ya, saat ini mereka sedang berkumpul dikelas Tag. Dan tidak seperti biasanya, Joochan kali ini hanya terdiam dan lebih parahnya banyak melamun. Tag hanya khawatir akan sikap Joochan beberapa hari belakangan ini yang menurutnya sangat aneh.

"Bong, gue boleh nanya nggak?" Jelas ini bukan suara dari seorang Son Young Taek, meskipun dirinya berniat ingin memanggil namja bernama Bong Jaehyun tersebut. Namun, bisa dipastikan suara itu milik seseorang yang sedari tadi asyik berdiam diri, siapa lagi kalau bukan Hong Joochan.

Jaehyun yang sibuk dengan smartphone-nya, menghentikan aktifitas bermain games-nya. Lalu mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya kearah Joochan.

"Mau nanya apaan, Chan?" Tanya Jaehyun, yang disimak baik oleh Tag tentunya. Maklum Tag penasaran sekali, karena Joochan baru mengeluarkan suaranya yang biasanya selalu berisik setiap kali mereka berkumpul.

Joochan mengangkat kepalanya yang sedari tadi berada ditumpuan tangannya diatas meja, sedikit memikirkan pertanyaannya yang akan dirinya lontarkan ke Jaehyun.

Terlihat Joochan menarik napasnya perlahan, "ibukota Singapore emang apa, Bong?" Jelas hal ini menarik perhatian seorang Jibeom yang sedang asyik dengan bukunya. Sementara Tag melotot tidak percaya dengan pertanyaan Joochan. Jangan tanya Jaehyun, sepertinya dia terbiasa dengan Joochan. Sehingga, dirinya hanya memutarkan kedua bola matanya, menyandarkan dirinya di sandaran kursi dan bersikap biasa saja sambil memainkan ponselnya ㅡmelanjutkan bermain games.

"Hm, Sydney bukan sih, Bong?" cicit Joochan, sementara Jaehyun meletakkan ponselnya, lalu menatap Joochan.

"Chan, gue emang nggak sepinter Jibeom ataupun Jaehyun tapi gue nggak se-begok lo juga." celetuk Tag. Sungguh Tag tidak percaya, ternyata Joochan jauh lebih bodoh dari perkiraannya. Jibeom kali ini benar-benar tertarik dengan 'masalah' Joochan, buku tebalnya dia singkirkan dari pandangannya dan diletakkan begitu saja diatas meja yang sebelumnya sudah dikasih tanda batasan dirinya baca sampai halaman berapa tentunya.

Jaehyun pun memijat dahinya, "kalau Sydney ibukota Singapore, terus ibukota Australia diganti jadi Singapore gitu?" Jawaban Jaehyun jelas kentara sekali berupa sindiran 'halus' buat Joochan.

"Bwuahahaaaaaaa," Akhirnya suara tertawa dengan sangat tidak berkeprimanusiaan pun menggelegar, membuat semuanya menarik perhatian kepadanya, ya siapa lagi kalau bukan Tag. Dikarenakan dirinya sudah tidak kuat lagi menahan untuk tidak tertawa. Hal ini sangat lucu menurutnya, ah bukan hanya lucu melainkan sangat konyol.

Sedangkan Jibeom jangan ditanya, dirinya sedari tadi ikutan tertawa hanya saja tertahan kok. Tidak habis pikir bahwa sahabatnya itu sangat menggemaskan. Iya menggemaskan sekali karna otaknya hanya berisi 3/4 sendok. Sendok teh pula.

"Tuh kan, gue malu banget dong." Seru Joochan menutup mukanya dengan tangannya secara dramatis.

"Lo kan biasa malu-maluin, Chan." Akhirnya suara Kim Jibeom keluar juga, dirinya ikut meledek Joochan yang jelas-jelas sedang merasakan fase nggak jelasnya.

Kali ini Joochan tidak menggubrisnya, dirinya hanya melanjutkan aksi dramatisnya. Menundukkan mukanya dalam-dalam di atas meja.

Tag yang sedari tadi puas tertawa akhirnya pun berhenti, "bisa-bisanya Chan, lo mempermalukan diri sendiri." Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan Jibeom jangan di tanya. Dia kembali tenang dengan cepat dan hanya melihat Joochan penuh tanda tanya.

Sekolah 2018: Siapa Takut Jatuh Cinta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang