Chapter 4

155 9 5
                                    

Flashback

Setelah dari kantin, Lio, Jordan, Luke, dan Martin pergi ke UKS untuk menjenguk Al dan El. Saat tiba di depan pintu mereka mendengar perbincangan ketiga gadis itu. Mereka berempat menguping dibalik pintu mendengarkan cerita dari Zia.

"Zi, emang mereka siapa sih?" tanya El
"Yang cewek rambutnya panjang warna coklat tadi Sisca, ketua geng. Terus yang rambutnya dikucir, Vio. Dan yang rambutnya sebahu tadi, Mia. Semua murid disini takut dengan mereka, karena Sisca yang notabennya anak Kepala Sekolah dan Vio, Mia merupakan donatur di Sekolah ini. Sebenarnya dulu, gue juga ikut dalam geng itu karena gue kira mereka baik dan gue gak tahu sifat mereka yang sebenarnya, lama-lama sikap mereka sama murid lain semena-mena dan suka ngebully murid lemah lalu aku putuskan untuk keluar dari geng itu, dan mereka cuma manfaatin aku doang. Semua murid takut pada mereka kecuali, para most wanted disini" jelas Zia
"Most wanted?" tanya Al
"Iya Most wanted atau Black King. Mereka terdiri dari Lionell Jerremy Millan, dia merupakan anak dari pemilik sekolah ini. Kedua, Jordan Laynord Stairs. Ketiga, Luke Davin William dia juga mempunyai kembaran, tapi dia tinggal di luar negri. Dan terakhir dia paling playboy namanya..."

Tanpa aba-aba lagi Martin masuk ke dalam meninggalkan temanya.

"Martin Ziell Jors, cowok paling tampan" ucap Martin dengan percaya diri

Flashback End

"Kalian ngapain disini?" tanya El ketus
"Woles aja mbak, kami disini mau jengukin kalian" ucap Lio
"Buat apa? Mempermaluin kita lagi hah?" tanya Al gak kalah ketus
"Tadi pagi ya? maaf sengaja" ucap Lio tanpa merasa bersalah
"Apa??" tanya Al dan El kompak dengan mata yang melotot
"Kita kesini mau nanya keadaan kalian" ucap Jordan
"Eh ngomong-ngomong, aksi kalian tadi bagus loh" celetuk Luke
"Dan yang paling menarik saat lo nonjok perut tuh Sisca sampe meja kantin aja patah" ucap Martin sambil melihat Al
"Oh, kalian mau digituin" tanya Al sambil melotot
"E enggak kok" ucap Lio dan kawan-kawan terbata-bata
"Kalau enggak, kalian pergi!!" suruh El karena sudah muak dengan celoteh cowok-cowok di depanya

Tidak sampai 10 detik Lio dan kawan-kawan pergi dari UKS

Skip

Author POV

Kringgg...Kringgg...Kringgg

Bel pulang sekolah berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Termasuk dengan Al dan El.

"Ayo pulang!" ajak Zia
"Kau pulanglah dulu, aku sedang menyalin catatan Biologi" ucap Al
"Baiklah, aku pulang dulu ya. Bye" ucap Zia sambil melambaikan tanganya
"Bye" ucap Al dan El

Selesai mencatat, Al dan El berkemas-kemas untuk pulang. Saat akan keluar kelas, tiba-tiba ruangan kelas menjadi gelap dan pintu keluar terkunci. Al dan El tampak khawatir, mereka mencoba membuka pintu berulang kali tapi tidak bisa. Padahal di luar sedang hujan deras disertai petir.

Sedangkan di sisi lain, terdapat tiga gadis yang sedang bertos ria. Sepertinya mereka telah selesai melakukan sebuah rencana.
"Hahahah, kasian lo Nerd. Emang enak gue kunciin di kelas ditambah lampunya mati lagi. Terus dah gitu ujan deres banget dan petir. Makanya jangan berani sama Queen Sisca. Hahaha" tawa Sisca
"Iya, rasain lo Nerd" ucap Vio
"Tapi mereka tuh kasian tau nggak" ucap Mia
"MIAA" ucap Sisca dan Vio kompak
"Buat apa kasian. Lo mau ikut mereka. Hah" bentak Sisca
"N nggak kok" ucap Mia
"Yaudah yok kita pergi" ucap Sisca
~~~
"Tolongg...Tolongg" teriak Al
"Siapapun tolong kami!" ucap El

Jeglarrrrrr

"Aaaaaa" teriak Al dan El ketakutakan mendengar suara petir
"Tolonggg"
"Tolonggg ka..."

Brakk

"Kalian tidak apa-apa" tanya seorang laki-laki yang tidak lain adalah Lio
"Ka kami baik-baik saja" ucap Al terbata-bata karena masih ketakutan
"Bagaimana kalian bisa ada disini?" tanya El

Flashback

"Eh Dan, handphone gue ketinggalan di laci nih" ucap Lio
"Yaudah putar balik" suruh Martin
"Ok" ucap Jordan berputar balik mengarah ke sekolah

'Perasaan gue kok gak enak ya?' tanya Lio dalam batin

Setelah sampai di Sekolah mereka segera turun dari mobil menuju ke kelasnya. Saat sampai di koridor menuju kelasnya, mereka mendengar suara teriakan minta tolong. Dan saat ditelusuri , suaranya berasal dari kelas mereka. Kemudian tanpa aba-aba Lio mendobrak pintu kelasnya.

"Tolonggg"
"Tolonggg ka..."

Brakk

"Kalian tidak apa-apa" tanya seorang laki-laki yang tidak lain adalah Lio
"Ka kami baik-baik saja" ucap Al terbata-bata karena masih ketakutan

Flashback End

"Dan kenapa kalian ada disini?" tanya Lio
"Saat kami mau pulang, tiba-tiba lampu mati dan pintunya terkunci" jelas Al
"Kalian pulang naik apa?" tanya Luke
"Kami naik bus" ucap El
"Sekarang udah sore, busnya gak bakal datang" ucap Martin
"Gimana kalau kalian, pulangnya bareng kita aja" tanya Jordan
"Apa gak ngrepotin" tanya Al
"Gak" ucap Lio

Kemudian Al dan El putuskan untuk pulang bareng Lio dan kawan-kawan. Setelah sampai di apartemen Al dan El pun tak lupa mengucapkan terima kasih.
*************************************
Sebelumnya maaf karena udah lama gak update. Tapi menurut kalian cerita ini gimana? Soalnya kalau respondnya sedikit ceritanya mau aku unpublish. Menurut kalian gimana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret About WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang