2

79 4 0
                                    

Jika disuruh memilih fajar atau senja, tentu aku akan memilih fajar. Kau tahu alasanku memilihnya? Fajar itu menjemput sang mentari. Dengan anggunnya sang mentari terbit dan menghangatkan langit. Menyinari sisa embun di pagi, mengisyaratkan pada seluruh isi semesta untuk segera memulai cerita. Tentu, semuanya terang, bercahaya dimana-mana, bahkan sekecil apapun celah dari ranting pohon yang saling menyilang akan tetap mendapat bias cahaya.

Senja? Aku benci karena ia menjemput malam dingin yg mana semua orang akan beristirahat melupakan apa yang pernah dilakukannya sesaat fajar itu. Aku bukannha sangat benci terkadang aku suka senja karna ia yang mengajarkan ku bahwa "yang sebentar bisa jadi yang terkenang".


--- ucapanku ---

UcapankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang