Sekarang, Alex sedang menunggu Aleeya di ruang tunggu. Karena Alex merasa bosan, akhirnya Alex mengeluarkan headset dan mendengarkan lagu Hello dari Adele. Alex memejamkan matanya dan menyimak bait demi bait dari lagu tersebut.
🍃🍃🍃
Aleeya POV
Setelah selesai check up, gue pun langsung ke ruang tunggu,dan langsung menemui Alex.
"Lex" lirih gue.
"Ada apa?" Ucap Alex sambil mencopot headset-nya.
"Ayo kita pulang, gue udah selesai check up nya" Ucap gue.
"Ayo le, tapi gue mau ke toilet dulu, nanti lu tunggu di lobby aja " Ucap Alex.
"Yaudahh" Ucap gue sambil memutar bola mata,malas.
Ketika gue lagi di jalan mau ke lobby, ada anak laki-laki yang kira-kira umurnya sekitar 4 tahun lagi lari-larian dan tiba-tiba nabrak gue.
"Aduhh kak, maaf ya kak, aku ga sengaja" Ucap anak itu sambil ketakutan plus malu.
"Iyaa dek gapapa kok, kamu gapapa kan?" Ucap gue tersenyum.
"Aku gapapa kak" Ucap anak itu.
"Nama kamu siapa sayang?" Kata gue.
"Nama aku Iam kak, nama kakak siapa?" Ucap Iam.
"Nama aku Aleeya, kamu bisa panggil aku Kak Ale" Ucap gue.
"Kakak cantik banget terus juga baik deh, pasti kakak cocok sama abang aku" Ucap Iam.
Seketika muka gue pun jadi merah kayak kepiting rebus--blushing.
Tiba-tiba ada cowok sebaya gue, yang ngehampiri gue dan Iam dengan muka datar--muka nya ngeselin.
"Iam ayo kita masuk ke ruangan, dokter udah nunggu di dalem" Ucap Cowok itu.
"Nanti dulu bang, aku mau kenalin kakak cantik ini ke abang" Ucap Iam sambil nunjuk gue.
"Kenalin bang, nama kakak ini kak Aleeya, namanya cantik ya bang kaya orangnya--Kak Aleeya ini abang aku, namanya abang Ano, orang nya jutek tau kak" Ucap Iam 'lagi'
"Hai, gue Aleeya" ucap gue sambil mengulurkan tangan berniat buat salaman.
"Alviano" jawab Ano dengan muka datarnya plus tanpa ngebales uluran tangan gue.
"Ayo Iam kita harus balik sekarang" Ucap Ano ke Iam.
Ngeselin banget si tuh cowok, ucap gue dalam hati.
Iam pun yang ngeliat kejadian itu langsung narik tangan Ano dan tangan gue, kemudian di satuin--semacam salaman gtu.
"Bang kata mamah kalo ada orang yang ngajak kenalan, kita harus salaman, kata nya biar sopan" Ucap Iam menceramahi Ano.
"Nah bener tuh kata Iam" lanjut gue.
"iye" jawab Ano ketus.
"Ayo Iam kita harus balik ke ruangan sekarang" Ucap Ano ke Iam.
"Iyaa bang" Jawab Iam.
"Aku mau periksa dulu ya ka, Dadah kakak cantik" Kata Iam sambil pergi ninggalin gue.
"Dadahh Iam" teriak gue sambil lambaiin tangan gue, yang dibales dengan lambaian tangan Iam.
Setelah Iam pergi, gue pun langsung menuju ke lobby--tempat dimana gue nungguin Alex balik dari toilet.
Tiba-tiba gue keinget kejadian yang tadi, dimana gue blushing pas denger ucapan Iam ditambah pas gue salaman sama Ano, dan dalam hati gue berpikir cukup satu kata buat Ano, Ganteng. Dan saat itu juga Alex membuat gue kembali ke alam gue--alias ga ngelamun lagi.
"Heh gue perhatiin dari tadi lu ngelamun sambil senyam senyum sendiri, kesambet setan apan lu?" Kata Alex sambil bergidik ngeri.
"Woii anjeng, gue kaga kesambet setan bego" Ucap gue, kesal.
"Haha, B aja dong. kan gue kira lu kesambet gitu" Ucap Alex sambil tertawa.
"Yaudah lu tunggu sini, gue mau keparkiran dulu, jangan ngelamun lagi, nanti kesambet beneran lu" Ucap Alex sambil tertawa 'lagi' dan pergi.
"Yeh dasar jin tomang, yang ada lu noh hati-hati kesambet setan penunggu parkiran" Teriak gue.
🍃🍃🍃
Keadaan di dalam mobil, sangat hening, hanya terdengar suara musik dari radio. Hingga akhirnya, Alex memecahkan suasana.
"Gimana tadi le hasilnya?" tanya Alex.
"Masih sama" jawab gue dengan lesu.
"Yaudah lu banyakin istirahat aja, jangan terlalu kecapean juga, jaga pola makan,jangan sampe kambuh" Ucap Alex panjang lebar.
"Iya lex" Ucap gue.
Dasar overeacting.
Beberapa menit kemudian,kita pun sampe di rumah. Alex menekan klakson mobil tapi gada satpam yang bukain gerbang, akhirnya, gue turun buat bukain gerbang, setelah itu gue langsung menuju ke pintu masuk rumah.
"Assalamualaikum" Ucap gue.
"Wa'alaikumsalam" Ucap bi Inah-- Asisten rumah tangga di rumah gue.
"Makasih bi, mamah ada dimana bi?" Ucap gue setelah di bukain pintu.
"Iya non, nyonya ada dikamarnya non. Saya ijin ke dapur lagi ya non" Ucap bi Inah sambil pergi menuju dapur.
"Iya bi" ucap gue.
Gue pun langsung menuju kamar mamah, sebelum gue masuk, terlebih dahulu gue mengetuk pintu kamar mamah.
"Assalamualaikum, mah" Ucap gue.
"Waalaikumsalam sayang,masuk sini pintu nya gadikunci" kata mamah dari dalam.
Gue pun langsung membuka pintu dan langsung menghampiri mamah yang berada di meja kerja nya.
"Gimana sayang, hasilnya?" Tanya mamah
"Sama mah, belum ada perubahan" Ucap gue lesu.
"Yasudah, kalau gitu kamu istirahat saja, besok hari pertama kamu sekolah di SMA Pelita" Ucap mamah.
"Iya mah" ucap gue sambil keluar kamar.
Sebelumnya gue sekolah di SMA Tunas bangsa, sekolah yang berbeda dengan Alex, tapi mamah khawatir dengan keadaan gue akhirnya mamah berniat buat mindahin gue ke sekolah Alex.
Awalnya gue nolak tapi mamah tetep maksa dan akhirnya gue bikin perjanjian, dimana kalo kondisi gue membaik gue gajadi pindah sekolah, tapi kalo kondisi gue memburuk atau tidak ada perubahan gue harus pindah ke sekolah Alex.
dan realita nya sama sekali ga mendukung gue.
🍃🍃🍃
Astaga, cerita macam apa ini?
Maafkan author karena lama publishnya hehe:vNB; Itu dibaca nya Iyam ya bukan I'am jadi namanya Ilham tapi karena cadel gitu jadi Iam deh
Btw, Happy satnight buat kalyann! dan buat yang jomblo happy SADnight yaa WHAHA😂
Oke, thank you buat kalian semua yang udah baca sampe chapter ini, jangan jadi siders yaa, karena vomment kalian itu bikin author semangat buat publish hehe, see u.
JANGAN LUPA VOMMENT💥
KAMU SEDANG MEMBACA
F O O L
Ficção AdolescenteSaat dimana hati yang sudah lama membeku menjadi cair. Saat dimana kamu memilih pergi untuk meninggalkan segala masalah. Namun, kamu salah. Atau saat dimana kamu memilih tinggal dengan sejuta rasa sakit yang mendalam. Inilah saat dimana takdir mempe...