1 Juni 2011, Musim Panas; Seoul.
Tanganku penuh luka. Aku tak suka, jujur saja. Rasanya sakit.
Kata Woojin, jika aku merasa sendirian, aku harus memanggilnya.
Dengan melihat Woojin menyimak ceritaku sedikit banyak membuat bebanku hilang. Aku selalu merasa aman ketika tahu bahwa Woojin berada di dekatku.
Matanya sayu, nada suaranya merendah. Ia benar-benar khidmat mendengarkan aku.
"Kamu harus baik-baik saja, Jihoon. Aku tidak suka melihat tanganmu penuh darah."
Woojin selalu bersamaku, kapan pun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Jihoon; Tentang Woojin✔
Fanfiction[COMPLETED] Ini catatan harian Jihoon si penyendiri tentang Woojin sahabatnya. Melalui catatan ini, Jihoon akan membawamu sedikit banyak mengenal teman pertamanya, juga rahasia yang bersembunyi di balik tulisan-tulisannya. Highest rank: #4 on short...