Quinze

4.5K 1.1K 37
                                    

1 Juni 2011, Musim Panas; Seoul.

Tanganku penuh luka. Aku tak suka, jujur saja. Rasanya sakit.

Kata Woojin, jika aku merasa sendirian, aku harus memanggilnya.

Dengan melihat Woojin menyimak ceritaku sedikit banyak membuat bebanku hilang. Aku selalu merasa aman ketika tahu bahwa Woojin berada di dekatku.

Matanya sayu, nada suaranya merendah. Ia benar-benar khidmat mendengarkan aku.

"Kamu harus baik-baik saja, Jihoon. Aku tidak suka melihat tanganmu penuh darah."

Woojin selalu bersamaku, kapan pun itu.

Jurnal Jihoon; Tentang Woojin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang