E3

6 1 0
                                    


Lelaki yang bernama Zerk itu merengut kesal,karena temannya sudah mengganggu aktivitas zerk.

"Mengapa kau kemari leon. Kau membuatku kesal".ucap zerk

Sifatnya seperti anak umur 5 tahun yang merengek tidak dibelikan permen oleh ibunya.

"Sedang apa kau tadi zerk?apa yang kau lakukan pada umpan ini?".ucap leon

Umpan?apa maksudnya?

"Aku hanya membalaskan apa yang sudah dia lakukan kepadaku leon".ucap zerk sambil menunjukku

"Emang apa yang dia lakukan?".ucap leon

"Dia melempariku sebuah bantal saat aku menyeringai dan berkata aku menjijikkan saat melakukannya. Itu sungguh menyebalkan leon!"ucap zerk merengut kembali.

"Pfft.. sudahlah emang kau menjijikkan saat melakukannya".ucap leon sambil menahan tawa.

Selagi mereka berdebat,aku memikirkan kata si berambut coklat.leon.
Umpan?mungkinkah aku diculik karena sebagai umpan?.

Akupun segera menanyakannya

" Apa yang kalian maksud dengan umpan?apa kalian menculikku karena untuk dijadikan umpan?"ucapku kepada mereka.

Mereka berhenti berdebat dan memandangku dengan tajam.

"Kau tidak perlu tahu nona. Ini bukan urusanmu".ucap leon

"Iya ini bukan urusanmu. Kau hanya tinggal diam di sini sampai saatnya tiba kau untuk menampakkan diri".ucap zerk menyeringai kembali.

What?apa yang mereka katakan?bukan urusanku?
Hei aku punya hak untuk menanyakan itu!.

" Bukan urusanku?hahaha hei aku punya hak disini untuk tahu.karena kalian telah menculikku!kembalikan aku ke rumahku!!"teriakku kepada mereka

"Diam kau umpan!! Disini kau tidak mempunyai hak untuk tahu!dan kau tidak akan pulang sebelum kami melakukan aksi kami!".ucap leon

Zerk menenangkan leon

"Sudahlah leon,umpan saja kau hiraukan. Biarkan saja dia berbicara hingga mulutnya berbusa hahaha."ucap zerk.

Kesal dengan mereka berdua, pipella segera melayangkan bantal yang ada disebelahnya satu per satu ke wajah mereka.

Mungkin,karena wajah mereka berdua sangat lucu saat dilemparkan bantal.
Pipella tertawa terpingkal-pingkal.

Mereka berdua yang tadinya akan marah,mengurungkannya.
Ternganga. Itulah satu kata ekspresi mereka berdua saat melihat pipella tertawa.

PIPELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang