CHAPTER 4

39 15 1
                                    

Seulgi siapa sebenernya hayo?
Jangan lupa vote.
E

njoy, Ginger.









BRAKK!!


Aku terpental sampai mengenai tumpukan buku usang di pojok ruangan.

Tunggu. Apa-apaan ini? Tadi aku merasakan sesuatu yang aneh saat menyentuh lengannya.

Kang Seulgi, jangan bilang kau memiliki kekuatan untuk mengeluarkan listrik? Sungguh tadi aku merasa tersengat.

Astaga! Jangan-jangan dia jelmaan dari komik yang aku baca bulan lalu. Apa Seulgi memiliki turunan darah dengan Laxus Dreyar; cucu dari Makarov Dreyar sang pemimpin guild Fairy Tail sekaligus seorang Dragon Slayer generasi ke-2 ?

Buktinya dia mampu menghasilkan dan mengendalikan listrik. Ya ampun dia akan menjadi salah satu penyihir terkuat seperti Laxus dan menghancurkan sekolah ini.

Aku mengerjap dari lamunan bodohku dan segera bangun melangkah mendekatinya. Seulgi manatapku dengan mata berapi -kalau aku gambarkan pada buku komikku.

Dia berdecih dan tangannya berusaha menghentikan kerja dari mesim fotocopy dihadapannya. Tapi saat jari panjangnya menyentuh tombol on/off itu dan

Zap!!!

Mesin itu konslet seketika dan sedikit mengepulkan asap. Aku tercengang, mulutku menganga tak percaya dengan apa yang aku lihat.

Jadi benar Seulgi itu turunan dari Laxus?

Aku melihat matanya sedikit berair dan wajah yang memerah lantas setelahnya ia melemparkan tumpukan kertas dari mesin fotocopy itu ke wajahku dengan kasar dan setelahnya pergi meninggalkanku yang masih mematung di tempatku.

Tadi dia menangis?

Cih, apa peduliku. Akan ku jadikan kejadian ini sebagai ajang balas dendamku, Seulgi. Lihat saja besok.

⚡⚡⚡

Pukul enam pagi aku sudah tiba di sekolah dan berniat melancarkan aksi balas dendamku kepada Seulgi.

Semalam aku sudah membuat mini komik tentangnya -si Gadis penyendiri yang tidak memiliki teman dan mempunyai kekuatan listrik seperti Laxus. Dan ku perbanyak lembaran kertas bergambar itu agar seluruh siswa yang melihat menertawainya seperti apa yang dia telah lakukan padaku.

Aku letakan lembar demi lembar mini komik ku mulai dari pos penjaga sekolah. Aku gantungkan beberapa di gerbang. Menaruhnya acak di taman belakang dan sepanjang koridor. Dan tidak lupa ku taruh dikantin juga perpustakaan dilantai dua. Oh ya, yang terpenting adalah disetiap kelas.

Aku tersenyum menang setelah menyelesaikan tugasku yang berakhir di kelasku sendiri. Aku duduk dibangku dan menunggu Taehyung datang hingga tertidur diatas mejaku.

Aku terbangun dari tidurku setelah kurasakan ada tangan yang menggoyangkan tubuhku. Aku melirik dan itu Taehyung yang menatapku dengan ekspresi wajah yang sulit ku artikan.

Aku menegakkan tubuhku, dan aku terkaget melihat Kang Seulgi yang sudah berdiri dihadapanku dengan mata yang memerah dan mengeluarkan air di ujungnya, tangannya mengepal disamping dan dadanya naik turun seolah mencoba menetralkan napasnya.

Aku tersenyum manis.

"Jadi bagaimana? Sudah tau rasanya ditertawai sepertiku?"

Lantas setelah kalimat sinis itu muncul dari mulutku, aku mendengar gelak tawa anak kelas yang menertawai Seulgi. Bahkan sampai ada yang menyebutnya si Gadis Listrik. Detik kemudian Seulgi angkat bicara.

"Puas kau mengusirku dari sekolah ini?"

Aku mengerjap mencoba memahami kalimat yang baru saja dilontarkannya. Mengusir? Aku bahkan hanya mempermalukannya.

Dan Seulgi pun meninggalkan kelas seraya meraih lembaran mini komikku yang ada pada para siswa ataupun yang masih tergeletak di barisan meja.

"Kau berlebihan, Jim."

Suara Taehyung menginterupsiku. Aku menyeritkan dahi ku. Berlebihan ?

"Dia perempuan. Cepat kejar dan minta maaflah padanya."

Entah mengapa kakiku mengikuti perintah Taehyung barusan. Kinerja tubuh dan otakku berbanding terbalik. Disaat otakku mengatakan untuk apa meminta maaf tapi tubuhku mengabaikannya dan tetap melangkah mencoba sosok Seulgi.

Akhirnya disinilah aku; halaman belakang sekolah dan menatap Seulgi yang berdiri menghadap tong sampah yang mengeluarkan api, sepertinya dia sedang membakar lembaran mini komikkku. Dalam hati aku sempat bertanya apa itu kekuatan lain yang Seulgi miliki setelah menghasilkan listrik dia dapat menghasilkan Api?

Masa bodoh dengan pertanyaanku, aku segera menghampirinya. Aku lihat matanya sudah sembab namun air matanya tidak lagi berjatuhan. Saat aku membuka mulutku, Seulgi lebih dulu mengeluarkan kalimat

"Saat usiaku tiga tahun, aku mencoba membuka pintu bagian atas lemari es dengan bantuan kursi. Aku menginginkan ice cream yang kemarinnya ibu buka untukku namun tak sempat aku makan karena paman tiba-tiba datang.-"

Seulgi angkat bicara, aku mencoba mendengarkannya.

" -aku mencoba mengangkat ice cream itu dengan tanganku namun sulit karena sepertinya sudah membeku bersamaan dengan bunga es. Aku meraihnya dengan lidahku, dan mulai menjilatnya. Tapi saat aku akan berhenti, lidahku sulit diangkat. Lidahku menempel pada ice cream itu dan aku panik. Entah apa yang terjadi hingga pada akhirnya aku terpental dan sempat melihat ada percikan listrik dari belakang lemari es."

Seulgi menghentikan sejenak ucapannya dan melirikku sekilas.

"Semenjak itu aku berbeda -aku bisa menghasilkan listrik ketika aku panik. Aku tumbuh dengan berbagai kekacauan yang aku buat. Bahkan ketika aku ditaman kanak-kanak aku sempat menyengat teman yang merebut ayunanku sehingga aku dikeluarkan dari sekolah. Ayah melakukan berbagai cara agar aku bisa mengetahui kapan listrik itu akan datang. Sehingga akhirnya ayah membuatkan ku ini."

Seulgi mengulurkan lengan kanannya dan memperlihatkan jam tangan berwarna pink pastel.

"Ini bukan jam tangan, ini alat pendeteksi detak jantungku. Alat ini akan berbunyi ketika menunjukan angka seratus lima puluh ke atas, itu tandanya listrik akan keluar dari tubuhku dan aku harus menjauh dari orang-orang. Aku memiliki banyak sekali seragam karena aku selalu berpindah sekolah ketika aku membuat masalah akibat listrik sialan ini ataupun ada orang lain yang tau tentang keanehanku. Itu perjanjian kami dengan pihak sekolah."

Seulgi membalikkan tubuhnya menghadapku dan menghapus air mata yang jatuh dipinya dengan kasar. Ia menyodorkan padaku selembar kertas dengan kop surat Kyungnam High School.

Aku segera meraihnya lantas membacanya dengan seksama dan aku tercengang. Disitu tertulis bahwa Seulgi harus keluar dari sekolah ini bila ada yang mengetahui kekuatan anehnya.

Astaga Park Jimin apa yang kau lakukan? Aku bahkan menyebarkan berita kepada seluruh sekolah bahwa seulgi bisa menghasilkan listrik. Pantas saja dia marah dan terlihat -terluka?

"Ma-maafkan aku. Sungguh aku tidak tau." aku meminta maaf dan sangat menyesal telah melakukan hal yang berakibat fatal padanya.

"Aku hanya tidak ingin kembali berpindah sekolah." Seulgi mengatakan dengan suara paraunya sehingga membuat hatiku terenyuh.

"Kau bisa tunggu disini? Aku segera kembali."


17122017
©gingercrush94

Electric Shock •jimin//seulgi•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang