Awal bertemu

1.2K 30 0
                                    

Laurapov
"This is your first day Laura, do the best" gumam Laura dalam hati. "Dek, buruan turun"terdengar suara kak Cinthya memanggil dari meja makan.  "Iya kak" ucapku sambil berlari kecil menuruni anak tangga. Sesampainya aku disana, seperti biasa mama dan papa tidak ikut makan, ntah karna mereka sudah pergi sejak subuh ntah mereka semalam tidak pulang. "Mau makan apa non? " ucap bi sumi pembantu keluarga gua. "Roti aja bi, pakai selai kacang plus susu segelas"ucapku.  Bi sumi bergegas menyiapkan pesanan ku.  Tak lama kemudian pesananku sudab jadi.  Dengan cepat aku memakannya. "Dek, lo bareng siapa? Gua atau Dicke? " tanya kak Cinthya. "Bang Dicke aja kak, kan searah"ucap gue. Ya,  sekolah gua dengan bang Dicke gak terlalu jauh, dari sekolah gua cuman butuh 10 menit untuk sampai ke sekolah bang Dicke. "Yaudah deh, gua berangkat luan ya. Jan ngebut lu yos, awas aja lu ngebut gua timpuk lu"ancam kak Cinthya sambil tertawa kecil. "Ayuk buruan bang, ntar telat"ajak gua paksa.  "Hmmm, sabar napa?" jawab bang Dicke  malas. Gua menarik tangannya menuju mobil. Bang Dicke segera membawa mobil dengan kecepatan tinggi.  Akhirnya,  kami sampai di sekolah gua, "Yaudah,  ntar gua jemput lo disini juga,  jan kemana-mana"ucap bang Dicke. "Yo"jawab gue singkat.

Martinpov
"Tin, lo gak sekolah?" panggil kak Cleysia. "Udah jam brapa sih?"tanya gua yang belum membuka mata. "Udah jam 6.50 bego. Gak inget sekolah lo?"ucap kak Cleysia dengan nada tinggi. "Hah?"dengan segera gua membuka matanya dan bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai, gua langsung turun ke bawah berniat untuk sarapan.  "Morning ma pa"sapa gua "Morning sayang, yuk duduk"ajak mama. " Kak Cley mana ma?"tanya gue. "Tadi kakak udah pergi deluan katanya kamu lambat bangun tadi, makanya pergi deluan"jelas mama.  "Lah aku sama siapa dong ma?"tanya gue. "Kamu bareng papa aja, kebetulan papa ada urusan ke arah sekolah kamu"ajak papa. Gua hanya mengangguk tanda mengiyakan. Gua berangkat sama papa ke sekolah. "Bye pa"ucap gua, "Iya"jawab papa yang sibuk memainkan ponselnya.

                           💖💖💖

Laura yang sudah memasuki pagar dan berjalan di koridor. Ia berusaha mencari teman disana. "Hai, Ra" tiba-tiba Lany sahabat Laura dari SD sampai SMP nyamperin Laura  dari belakang. "Eh lo. Untung ada lo, gua ga ada temen nih"ucap Laura.  "Iyaa, lo dapat kelas brpa Ra?"tanya Lany. "Kelas 10 MIPA 2. Lo?" tanya Laura balik "Lah sama dong, gua juga"jawab Lany. "Yaudah,  bagus dong. Yuk ke kelas"ajak Laura.

Kring kring kring

Bel sudah berbunyi,  semua murid memasuki kelas mereka masing-masing. "Pagi anak-anak"sapa pak Rendi wali kelas Laura. "Pagi pak"jawab siswa siswi hampir kompak. "Pada hari pertama ini, kita akan memilih ekskul terlebih dahulu"ucap pak Rendi sambil memberikan sebuah kertas kepada murid paling depan. Secara bergilir mereka mengisi ekskul yang akan dipilih. Laura memilih ekskul orkestra, karena sejak kecil Laura memang menyukai musik. Dan Lany memilih ekskul basket, biasa dia kepengen tinggi:v. Setelah itu, kami disuruh untuk pergi ke ruangan ekskul masing-masing.

2 jam berlalu

Semua murid pun kembali ke kelasnya masing-masing. Lany dengan gembiranya datang ke Laura. "Ra, lo tau gak?"ucap Lany sambil menunjukkan mukanya yang sangat gembira. "Kagak"ucap Laura dengan muka polosnya itu. "Ih, lo malah bercanda. Tadi ya Ra gua ketemu cowok Ya Tuhan, indah banget. Emang sih dulu banyak cogan juga di SMP kita, tapi ini asli Ra. This is so different you know"ucap Lany yang sudah mulai halu. "Please Lan, jangan halu"ucap Laura yang menggoda Lany. "Oh my God Laura, maybe if you saw him, you will felt like me"ucap Lany yang mulai lebay. "Udah lah, jangan lebay"ucap Laura cuek. "Lo ngapa sih ga percayaan banget sama gue?"jawab Lany kesal. "Lo tau gua kan Lan,  gua gak akan percaya sama orang sampai gua nemuin buktinya. You know about it right?"ucap Laura. "Oke, lo butuh bukti? Kita ke lapangan sekarang"ajak Lany sambil menarik tangan Laura. Laura pun hanya bisa menurut dan mengikuti Lany. "Tuh lo lihat"ucap Lany sambil menunjuk seorang cowok yang sedang bermain basket. "Ooh"jawab gua singkat. "Ya elah Ra, gak ada jawaban lain gitu?"jawab Lany kesal. "Trus mau lo apa dong? Harus gua bilang 'wow he is so handsome Lany' must like that?"ucap gua. "Boleh"ucap Lany cuek yang sedang memandangi cowok itu. Setelah beberapa menit mereka break. Dan cowok itu berjalan ke arah kami yang duduk di sebuah kursi panjang. "Hai"sapa cowok itu. Laura yang kebingungan ntah sama siapa cowok itu bicara "Gua?"tanya Laura. "Iya elo"jawabnya "ooh"jawab Laura datar. "Gua boleh duduk?"tanya cowok itu. "Yaudah duduk aja kali"jawab Laura yang datar. Dia mau deketin lo Ra peka dikit napa sih? Bisik Lany. Gua hanya menggeleng. "Nama lo siapa? Gua Martinus Ferdinand gua kelas 11MIPA 1"tanya cowok itu yang bernama Martinus sambil mengulurkan tangannya ke arah Laura. Laura menyambut uluran tangan Martin dengan baik "Nama gua Laura Velicy Andry,  kelas 10 MIPA 2"jawab gua. "Gua Lany Andry Febrianti, gua sekelas Laura"jawab Lany yang sedang caper "Tin,  buruan"terdengar suara teman Martin. "Yaudah, gue kesana dulu ya, bye"ucap Martin sambil pergi meninggalkan mereka. Dan Martin melanjutkan permainan basketnya.

Ada Cinta di Bola BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang