5~Bertemu

490 73 18
                                    


"Siapa kau?"

"Hai.. Aku Jisoo"

Parasnya cantik, kulitnya putih yang hangat, dan rambutnya hitam panjang bergelombang jatuh. Kepalanya tertoleh melihatnya dan bibirnya tersenyum tipis. Jika diperbolehkan bicara, dia adalah perempuan paling cantik yang pernah Baekhyun lihat selama 18 tahun hidupnya. Meski begitu, dia tak bisa membuat Baekhyun terpesona. Kecantikan tersebut takkan pernah dimiliki oleh perempuan yang hidup. Dia... Terlalu cantik.

Perempuan tersebut berdiri dan menghadap Baekhyun secara frontal. Tak lagi hanya menolehkan kepalanya. Perlahan dia membuka mulutnya. Hendak berucap agar tak ada suara sepi lagi. Meski jujur dia lebih suka diam dan menjawab, dia tak yakin akan mendapat pertanyaan yang diharapkannya. Namun, niatnya itu dipatahkan oleh laki-laki dihadapannya.

"Kau bukan manusia." perkataannya membuat Jisoo mengernyit. Itu bukanlah pertanyaan, tapi itu adalah pernyataan.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" pancing Jisoo. Menurutnya, tak mudah membedakan dirinya dengan manusia. Semua orang cenderung melihat hal tersebut dari kaki. Kaki melayang bukanlah manusia, sedangkan kaki menapak berarti manusia. Namun, kaki Jisoo menapak tanah. Dan seingatnya, selama ini penghuni baru rumah ini takkan langsung mengetahui jika dia sudah berbeda alam dengannya. Orang-orang tersebut baru mengetahuinya dari berbagai sebab. Seperti penghuni sebelumnya yang mengetahui hal tersebut dari tetangganya yang tak pernah melihat Jisoo atau karena tak sengaja melihat sosok asli Jisoo. Dan hal tersebut baru diketahuinya setelah dia 1 bulan menetap disana.

"Kau terlalu cantik untuk seorang manusia."

Oke. Itu bukanlah suatu jawaban yang diekspektasikan oleh Jisoo. Dia menyesal telah berpikir bahwa laki-laki di depan-nya berbeda. Namun, laki-laki tetaplah laki-laki.

Mendengus adalah tanggapan awal Jisoo atas jawaban konyol dari Baekhyun. Saat hendak berbicara, tiba-tiba pintu kamar yang ada di belakangnya terbuka sehingga membuat Jisoo menolehkan kepalanya ke belakang. Terlihat satu kepala yang menjulur ke dalam kamar dan menatap lurus pada seseorang di belakangnya.

"Byun Baekhyun, kau sudah selesai mandi? Ayahmu sudah datang, ayo kita makan di bawah! Ibu memasak menu kerang hari ini!"

"Baik Bu! Sebentar lagi aku turun, Ibu duluan saja!"

"Cepatlah, oke?" Ibu lanjut keluar dan menutup pintunya.

Jisoo masih menatap pintu tersebut, namun kepalanya langsung menghadap pada Baekhyun kembali saat laki-laki tersebut tiba-tiba berbicara kembali.

"Dan itu juga salah satu buktinya." Ucap Baekhyun sambil menatap Jisoo kembali.

Jisoo tak membalas Baekhyun. Dia membisu, bingung untuk menjawab.

Setelah beberapa saat Baekhyun tak mendapat tanggapan dari Jisoo, Dia menghela napas dan berucap kembali.

"Siapapun kau dulu, dan kejadian apa yang telah terjadi di rumah ini, sekarang rumah ini adalah milik keluargaku. Kuharap kau bisa meng-ikhlaskannya dan pergi ke tempat dimana kau semestinya berada. Kau tau? Disana kau akan damai dan mendapat banyak teman." setelah berucap, Baekhyun lantas keluar dari kamar dan meninggalkan Jisoo sendirian.

👻👻👻

"Kak! Kau tau, sepertinya aku akan betah di rumah ini! Aku sudah punya teman di sini, dan yang terpenting, rumah ini luas!" Jaemin meracau di ruang keluarga. Di sampingnya, Baekhyun tampak tak menikmati sama sekali ucapan Jaemin dan menyibukkan diri dengan remote dan tv. Ibu dan Ayah tersenyum mendengar cerita Jaemin mengenai teman barunya yang tinggal berjarak 2 rumah dari kediamannya.

"Baekhyun, bagaimana denganmu?" Ayah mengganti topik saat Jaemin bertanya mengenai kasus yang tengah diusut olehnya dengan bertanya pada Baekhyun. Namun, Baekhyun tak menjawab bahkan matanya masih terpaku dengan tv dengan tampang bosan. Ayah pun menoleh pada Ibu dan Jaemin lalu menatap Baekhyun lagi.

[HIATUS] Cinderella in our room | Jisoo x BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang