Tak lagi hati ini merana
Ternyata kamu yang ku tunggu. Ata untuk---Menyentuh hatimu itu sulit
Seperti ketika aku berbicara pada bunga
Tidak ada respon
Meskipun kamu peka terhadap rangsangan.
Rae untuk-----Aku mungkin bukan untukmu
Tapi aku aku telah memilihmu menjadi raja di hatiku.
Arum untuk-----Aku juga makhluk hidup yang peka terhadap rangsangan.
Gavin untuk---"Kpop?"
"Ogah! Bisa-bisa mulut gue menceng!"
"Lagu Barat?"
"Nggak ah. Entar ketahuan lagi gue blesteran?" katanya memamerkan diri.
"Lagu Jawa?" tanya lagi.
"Sayang!"
Rae melotot bukan itu yang dia harapkan jawabanya."Jadi karaokean nggak nih?" kesalnya.
"Itu lagunya Via Vallen yang judulnya sayang. Duh baper ya lo? Gue nggak mau tanggung jawab entar di kira php" jawabnya jujur.
Rae memutar bola matanya malas."Serah lo dah"
Kemudian Rae memilih lagu yang telah di pilihnya lebih tepatnya Ata yang memilih lagu tersebut. Sebenarnya Rae sendiri juga tidak tahu lagu itu dia hanya mengangguk paham untuk mempercepat waktu. Apa lagi besok ada ulangan harian matematika bisa mati dia bila mendapat rangking terakhir lagi.
Flashback on
Suasana kelas yang begitu ramai. Semua guru tengah mengadakan rapat jadi kelas free sekarang. Ada yang sedang ngerumpi, mainin hp, ngerjain tugas, ke kantin, main ular tangga, main monopoli dan lainya. Tapi semua itu bukan anak dari XI Ipa 1 pasalnya mereka semua tengah mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru piket. Mereka semua pergi ke perpustakaan untuk merangkum sejarah tugas yang di berikanya itu.
Gavin selaku ketua kelas hanya membiarkanya saja. Dia enggan untuk beradu mulut dengan Ata. Yup yang sedang berada di kelas XI Ipa 1 itu semua teman-temanya Ata yang terkenal badung dan pembuat masalah.
"Kok nilai gue jelek sih?" diliriknya Rae yang tengah serius merangkum sejarah.
Teman-teman Ata memang sedang berada di kelasnya tapi Ata tidak dia pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas dan meratapi nilainya itu.
Apa yang membuat semua teman Ata bermigrasi ke kelas XI Ipa 1? Hal itu di karenakan kelas unggulan dan kelaa biasa memiliko fasilitas yang sangat berbeda. Di sana di sediakan ruang ber-ac, ruang kedap suara dll. Jadi mereka penasaran untuk merasakanya seolah mendapat gengsi tertentu apabila bisa berada di kelas itu.
Rae tidak mengabaikan Ata dan tetap fokus pada kerjaanya.
Ata menyentil jidat Rae."Auch!" rintihnya sakit.
"Apaansih?!" kesal Rae.
"Lo yang apaan? Nilai tugas gue kok bisa dapet B+?" selidik Ata.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠ LOVE WARNING ⚠ ( HIATUS )
Teen FictionCerita ini hanyalah sebuah peringatan , bagi yang belum siap untuk merasakan jatuh dan bangkit dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.