#02 - Maaf

343 31 25
                                    

"Huaaaa Chii benci ini!!"

Chinen Yuri hanya bisa pasrah melihat salah satu kantin langgangannya penuh oleh para murid. Ini salahnya ketika bel istirahat berbunyi ia bukannya langsung ke kantin malah justru mampir sebentar ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sudah lama ia pinjam. Wajah kecewa namun manis masih terpasang awet disana.

"Ya ela Chii, ini kantin ada banyak lho. Kenapa gak ke kantin lain aja?" Tanya seseorang yang sedari tadi setia disebelah Chinen.

"Gak mau! Di kantin langgangan Chii ayam gorengnya enak dan juga banyak dagingnya, kantin lain kurang sreg ah, Ryo-chan." ucap Chinen tanpa melihat orang disebelahnya itu, ia masih sibuk melihat kantin langgangannya yang kini makin penuh.

Mendengar ucapan Chinen barusan membuat Yamada Ryosuke bingung. Masalahnya kalau Chinen sudah bulat dengan keinginannya, pasti ia bakal nekad di kemudian waktu.

'Hehe seketika Chii ada ide.' Batin Chinen dan ia langsung pergi menuju kantin langgangannya itu. Yamada hanya diam ditempat sambil melihat aksi temannya itu.

Beberapa menit kemudian Chinen datang menghampiri Yamada dengan membawa dua bungkus makanan. Sudah bisa ditebak isi bungkusan itu adalah ayam goreng dengan nasi putih hangat yang membuat Yamada terkejut dalam beberapa detik.

"Kok udah?" Tanya Yamada penasaran.

"Udah dong, Chii kan pintar dan juga cerdik." Ucap Chinen sambil nyengir dan menunjukkan dua gigi kelincinya.

Karena makanan sudah ada ditangan mereka, mereka memutuskan untuk makan di kelas. Selama perjalanan, tak sengaja Yamada menubruk bahu kakak kelas karena kurang fokus melihat jalan.

"Eh, sorry kak nggak sengaja!"

"Hm, lain kali hati-hati." ucap kakak kelas tersebut dan langsung meninggalkan Yamada dan juga Chinen.

Chinen seketika penasaran dengan kakak kelas tadi, niat Chinen ingin mengejarnya tetapi terlanjur ditahan sama Yamada. Chinen hanya bisa melihat punggung kakak kelas itu yang makin lama makin menjauh, dan kembali ke tujuan awal. Mereka langsung ke kelas tanpa berbicara satu sama lain.

Bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa-siswi langsung kembali menuju kelas mereka masing-masing. Yabu, Inoo, dan juga Daiki yang masih mengantri terpaksa kembali ke kelas dengan tidak membawa apapun, terkecuali Daiki.

"Ehehe makasih pockynya Papa Yabu. ^^)" ujar Daiki seraya memakan pockynya dengan raut wajah bahagia layaknya seorang anak kecil yang sudah mendapatkan camilannya.

Yabu hanya mengganggukkan kepalanya, "Hm iya, etdah gue bukan bapak lu bocah! Btw, lain kali jangan ambil camilan orang ya Noo. Bisa totos uang gue. Mana tadi nggak sempat jajan gegara ngantri beli pocky."

Mendengar omongan Yabu, Inoo hanya nyengir, walau nyengir tapi wajah dia masih imut dan cantik seperti biasanya dan Daiki fokus dengan camilan kesukaannya itu layaknya anak kecil yang tak mau diganggu. Tak terasa sudah sampai didepan kelas Yabu Inoo, Daiki pun pamit pada mereka dan semuanya memasuki ruang kelas masing-masing.

Hikaru yang melihat Daiki datang dan duduk disebelahnya langsung memiliki ide bagus nan kuno, ia langsung mengambil semua pocky milik Daiki dan bisa dibilang dia makan semua pockynya. Kali ini Daiki benar-benar harus merelakan (lagi) pockynya dimakan orang lain. Yuya yang melirik sekilas ke belakang justru hanya menggelengkan kepalanya.

HSJ's RandomnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang