"Arigatou gozaimasu!" Ucap seluruh member JUMP sembari menundukkan kepala.
Setelah sekian lama, akhirnya pada hari ini usaha mereka tidak sia-sia. Syukurlah mereka mendapat respon positif dari para hadirin. Kini mereka sudah turun dari panggung, pujian dari kedua MC juga terdengar hingga belakang panggung.
"Syukurlah berjalan dengan lancar." Chinen akhirnya bisa bernapas dengan lega.
"Ternyata tidak buruk juga tampil seperti tadi." Canda Daiki dan yang lain ada yang tertawa juga menganggukan kepala.
"Kalian tau, jadi center juga tidak begitu buruk." Ujar Yamada bahagia.
"Harusnya gue yang jadi center, tapi karena lo pendek dan gue baik. Jadi gue ngalah." Perkataan Yuto spontan membuat dirinya dan Yamada adu mulut.
"Dan juga kita harus berpisah disini." Yabu berbicara dengan pelan tetapi masih bisa terdengar di telinga para member.
"Jangan lupain kita disini ya senpai." Yamada memeluk Yabu dengan sangat erat hingga bulir air matanya mengalir.
"Aaaa Ryo-chan." Senpai-tachi kini memeluk Yamada.
"Kenapa jadi nangis kayak gini sih." Chinen yang tidak bisa menahan tangisnya akhirnya pecah juga, ia memeluk Keito dengan erat. Keito membalas pelukan Chinen juga mengusap puncak kepalanya.
"Maa, jangan pada sedih dong." Yuto berusaha menahan tangisnya, tetapi ketika Daiki memeluknya dengan hangat. Tangis itu akhirnya pecah juga seperti Chinen.
Semua yang disana berpelukan sangat erat, berharap waktu dapat berputar kembali pada saat mereka pertama kali bertemu. Namun apa daya itu mustahil untuk dilakukan.
"Udah ah nangisnya, jelek lho kalau nangis." Hikaru menenangkan para kouhainya.
~~~~~
Acara kelulusan sudah usai, waktunya para murid kelas 12 untuk kembali ke asrama masing-masing dan mengemasi barang mereka. Besok sudah waktunya kembali ke rumah masing-masing.
"Kalau gitu kami mau mengemasi barang dulu ya." Ujar Yuya dan ditanggapi anggukan kepala oleh para anak 7.
"Gue sama Keket bantu boleh ya, kak?" Tanya Yuto karena berhubung mereka bertiga sekamar.
Yamada dan Chinen juga sama seperti Yuto, ingin membantu. Yamada akan membantu Hikaru dan Daiki serta Chinen akan membantu Yabu dan juga Inoo. Kini mereka semua berjalan ke kamar asrama anak best. Sesampainya di kamar asrama, para anak 7 mulai membantu mengemasi seluruh barang senpai-nya.
Setelah selesai membantu berkemas, mereka kembali berkumpul di atap sekolah. Tetapi semua hanya terdiam, baik best maupun 7 tidak ada yang berkata satu katapun. Entah kenapa rasanya jadi canggung. "Hmm, kok sepi?" Ucap Yabu mencoba memecahkan keheningan.
Karena tidak tahan lagi akhirnya Chinen angkat bicara, "Ne, kalian jangan pergi!" Chinen kembali menangis dan Yamada mencoba menenangkan Chinen sembari menahan tangis air matanya.
"Maa... Kenapa Chinen nangis." Ujar Daiki sembari menangis juga bahkan suaranya lebih keras dari suara tangisan Chinen.
"Apasih Dai lu juga malah nangis." Terlihat mata Yuya sudah mengeluarkan air mata.
"Anjay lu sendiri juga nangis bego." Kini Hikaru pun menangis sembari mencoba tertawa.
"Apasih Hika-senpai lagi nyoba ngelawak ya? :(" Tanya Yuto yang awalnya terbawa suasana malah tertawa lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HSJ's Randomness
Fiksi PenggemarHanya sekedar kehidupan biasa di SMA Furihawa. Yamada Ryosuke dan Chinen Yuri, tak sengaja bertemu dengan teman masa kecil mereka yaitu Nakajima Yuto dan Okamoto Keito. Sementara itu bisakah Arioka Daiki dan Yaotome Hikaru memaklumi labil mood Inoo...