Prolog

103 43 44
                                    

Aku akan menjadi air
Yang bisa meluluhkan hati batumu. Walau entah sampai kapan.
-Fathir-

💕💕💕

[Seminggu yang lalu]

"Nad gue suka sama lo."

"Bodo amat thir," setelah mengucapkan tiga kata, Nanad berlalu pergi tanpa rasa bersalah.

                         💕💕💕

[2 hari yang lalu]

"Nad, kapan sih lo suka sama gue?"

"Lo maunya kapan?"

"Ya sekarang. Hari ini, jam ini, menit ini, detik ini juga."

"Gue suka sama lo!"

"Serius Nad?"

"Iya gue serius."

Mata Fathir berbinar-binar terlukis pelangi dan burung-burung yang berterbangan sambil berkicau merdu.

"Gue suka sama lo karena lo temen sejati gue," Nanad menyambung ucapannya yang malah membuat hati Fathir patah berkeping-keping. Setelah di angkat sampai langit ke tujuh, di jatuhkan hingga ke neraka.

                        💕💕💕

[Dan...hari ini]

Fathir menahan lengan Nanad dan berhasil membuat langkah Nanad tidak diteruskan. Nanad terpaksa membalik tubuhnya menghadap ke Fathir dengan malas.

"Nad, gue beneran sayang sama lo, bukan sebagai teman. Gue serius. Gue nggak bohong."

Banyak pasang mata menyaksikan mereka. Karena posisi mereka sedang berada di parkiran sekolah, bayangkan betapa ramainya saat pulang sekolah. Tapi, tidak membuat Fathir malu. Ia tidak perduli dengan orang-orang sekitar. Yang Ia perdulikan hanya satu. Nadia Safira Anwar.

"Fathir, nggak usah mulai deh. Udah cepetan ayo pulang... perut gue udah keroncongan," jawab Nanad sambil menepuk perutnya yang sedari tadi keroncongan. Lalu Ia melanjutkan langkahnya tanpa merasa bersalah ke tempat motor Fathir berada.

Hati Fathir kembali retak, lalu patah berkeping-keping seperti atom yang tidak bisa dibagi lagi. Betapa mirisnya dirinya saat Nanad lebih mementingkan perutnya dibandingakan seorang Fathir pangeran seantero sekolah. Ia juga tidak bisa menghitung berapa kali Ia menembak dan berapa kali Ia di tolak. Ini bukan akhir perjuangan. Fathir adalah laki-laki tangguh. Tangguh dalam fisik maupun tangguh dalam hati. Tapi, tidak tangguh dalam otak. Hidup Fathir! Hidup Fathir! #PrayForFathir

Tampak segerombolan cewe-cewe mak rempong bergosip ria setelah melihat kejadian tadi. Entah apa yang di gosipin mereka, yang jelas bibir mereka maju-maju tak beraturan.

"Fathir, lo sama gue aja gimana?" Teriak salah satu cewe yang kemudian menjadi bahan pusat perhatian murid-murid. Fathir memutar tubuhnya ke belakang. Ia mengambil nafas panjang-panjang dan kemudian di helanya dengan kasar.

"Ogah, lo jelek!" Sahut Fathir enteng tanpa ekspresi. Lalu Ia berjalan untuk mengambil motornya.

"Anjir lo setan! Awas lo ya kalo minta hotspot dari hp gue! Nggak akan gue kasih sampai kapanpun!" Teriak Kintan bersumpah serapah. Perasaannya kesal setengah mati.

"Eh anjir bising amat lo," nimbrung Yogi yang berada di sebelah Kintan dari tadi.

"Yogi... masa gue di bilang jelek..." adu Kintan bernada manja seraya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"Memang lo jelek. Gunung lo aja yang bagus," Yogi langsung mengegas motornya sebelum tamparan Kintan menimpah dirinya.

"Yogi bangsat!!!"

💕💕💕

TBC

HUU CERITA KEDUA. YUK BACA. VOMMENTNYA JANGAN LUPA😄

WFN: Waiting For NanadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang