1. Bodo amat

74 34 24
                                    

Jangan terus kejar gue. Atau lo bakal nerima belati setiap hari di hati lo.
-Nanad-
💕💕💕

Fathir mengantar Nanad sampai di depan gerbang rumah Nanad seperti biasa. Mereka pulang selalu bersama, begitu juga dengan pergi sekolah. Lagian rumah mereka juga dekat, seperti rumah Spongebob dan rumah patrick. Tetangga sekaligus sahabat sejati.

Mami Fathir dan bunda Nanad bersahabatan waktu di SMA. Kehamilan mereka juga di tanggal yang sama, begitu juga dengan kelahiran anak keduanya. Bukan hanya itu saja, rumah sakitnya juga sama, bahkan ruang bersalin mereka bersebelahan.

Bisa kita simpulkan, bahwa Nanad dan Fathir sudah bersahabatan sejak mereka jadi embrio. Kok bisa gitu ya?

Mata Nanad berhasil menangkap sepasang cowo dan cewe yang masih menggunakan seragam SMP. Nanad terus mengintai-nya. Itu adik kandungnya sendiri. Tampak adiknya sedang melambaikan tangan kepada cewe yang akan pergi dari rumah.
Mengapa mereka dari belakang? Kiya semakin curiga, otaknya mulai menduga-duga ada yang tidak beres.

Fathir senyam-senyum tidak jelas. Lengan Nanad masih setia memeluk pinggangnya. Kesempatan manis yang pernah ada, mana mungkin akan Ia lewatkan begitu saja. Diam-diam tangannya mengelus lembut punggung tangan Nanad yang masih memeluk pinggangnya.

"Eh anjir, kenapa lo ngga bilang udah sampai?" Nanad memukul helm Fathir dengan kasar ketika sadar. Fathir tersentak kaget. Ia merasa sedih kesempatannya telah musnah. Dasar saus tar-tar! Fathir menginginkan satu kesempatan itu lagi. Tapi kapan?

"Kan kesempatan," sahut Fathir jujur.

Nanad turun dari motor Fathir dan kemudian langsung merapikan rok nya kembali.

"Lepasin helm gue!" suruh Nanad seraya mendekatkan kepalanya. Ini yang di suka dari Fathir. Nanad itu sebenarnya manja, lucu dan juga manis tapi Nanad terlalu keras kepala. Entahlah, Fathir tidak tau kapan Nanad bakal menyukainya. Ia juga tidak tau haruskah Ia pergi atau tetap bertahan dengan perasaan sakit.

Hubungan mereka cukup dekat, bahkan dekat sekali. Jika orang lain melihat, pasti orang lain selalu mengira mereka adalah pasangan kekasih. Kemana-mana selalu bersama tanpa terpisahkan. Sayang, tidak ada status pacaran dalam hubungan mereka. Status sahabat tetaplah sahabat.

Sambil mengembangkan senyum, Fathir bergegas membuka helm dari kepala Nanad. Kemudian Ia langsung merapikan kembali rambut Nanad yang berantakan. Kurang manis apalagi coba perlakuan Fathir? tapi Nanad tidak ada setitik pun rasa suka kepada Fathir. Nanad tidak merasa risih dengan perlakuan Fathir, bahkan Ia suka karena Ia merasa di lindungi. Hati Nanad benar-benar susah di tebak. Kasar tapi manja.

"Novan!" teriak Nanad memanggil Novan sang adik.

Novan yang tersadar mendengar suara Nanad langsung melihat dimana keberadaan Nanad. Senyumnya mengembang ketika melihat Fathir sedang duduk di motor. Tanpa waktu lama, Ia menghampiri keberadaan Nanad dan Fathir.

"Eh ada kak Fathir," ujar Novan terlihat senang. Lalu Ia dan Fathir ber tos ria seperti biasanya. Bukan hanya Fathir dan Nanad yang akrab, tetapi hubungan Novan dan Fathir jauh lebih akrab walau umur mereka berbeda 3 tahun.

Nanad melirik muak. Dasar bayi kolot!

"Novan, pacar lo yang keberapa tadi?" tanya Nanad seperti mengintrogasi.

WFN: Waiting For NanadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang