Sick but Happy

11 0 0
                                    

Mulai hari ini, aku sekelas dengan Tadakuni dan Yoshitake. Hari ini juga Papa mulai mengajar di sekolahku dan Mama menjadi wali kelasku, 2-A.
Namun sayang aku tidak bisa mengikuti upacara hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru, karena kakiku sakit akibat jatuh minggu lalu dan baru saja dijahit. Aku juga harus bolak-balik ke rumah sakit untuk kontrol kakiku.
Sesampai di sekolah, Aku menunggu upacara selesai di perpustakaan. Aku langsung membaca buku IPA hingga waktunya bersalaman dengan guru setelah upacara. Ketika bersalaman dengan guru-guru, Hideyoshi senpai tiba² bertanya kepadaku karena jalanku lambat. "Shuri-chan, daijoubu?" Tanyanya khawatir. "Sakit, kak..." Kataku pelan. Setelah aku selesai bersalaman dengan guru-guru, aku langsung pergi ke kelas bersama Tadakuni dan Yoshitake yang jalan duluan. Sesampai di tangga, aku hampir jatuh karena terburu-buru.
"Hati², Shuri" jata Hideyoshi senpai kaget.
Di kelas...
Setiap gerakanku, aku terus diawasi oleh teman-teman agar jahitan di lututku tidak terbuka. Aku merasa malu karena merepotkan sepupu² dan saudara kembarku. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengerjakan soal latihan Bahasa Jepang lalu membaca manga Shinchan sampai bel masuk.
"Kojuurou-Kyun, gimana ceritanya lututmu dijahit dan pahamu terkena air panas ?" Tanya Salsa khawatir. "Aku sedang membuatkan ocha untuk adikku, tiba² airnya tumpah karena masih mendidih. Aku juga kepeleset dan kakiku terkena serpihan kaca :(" jelasku hampir menangis. "Lain kali hati² ya, semoga jadi pelajaran bagimu :)" Salsa mengelus lututku lalu duduk dibangkunya.
Siangnya, aku ikut shalat zhuhur berjamaah di aula karena aku masih bisa berjalan meskipun lambat. Setelah itu, aku menyerahkan surat dokter ke ruang guru. Kemudian beberapa guru bertanya apa penyebabku jatuh? Kapan jatuhnya? Dimana kejadiannya? Dan sebagainya. Setelah menjawab semua pertanyaan tersebut, aku langsung kembali ke kelas.
Malamnya setelah aku belajar IPA, aku dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan luka di kakiku secara rutin. Seperti biasa, aku di periksa sambil main HP agar tidak bosan. Setelah selesai pemeriksaan, aku dan Papa mengambil obat yang dipesan kemudian pulang ke rumah.
Aku sangat senang karena jahitan di lututku akan dilepas hari Jumat depan.
2 minggu kemudian, lututku terbebas dari jahitan dan bisa beraktivitas seperti biasa. Aku bisa kembali olahraga seperti biasa. Alhamdulillah... Akhirnya aku sehat kembali :)

Boku no Shinsetsuna Kazoku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang