---
Hari itu, kau datang kembali memberi harapan yang sama. Tapi kenapa aku masih suka membalas harapan yang kau beri padahal aku tau pasti akan berakhir luka, ini aku yang terlalu perasa apa aku terlalu bodoh?
Itu yang membuatku bingung dengan rasa yang ku miliki saat ini, perasaan yang berbeda dengan hal yang biasa aku alami sebelumnya.
Dengan luka yang kualami tanpa kau sadari membuat raga ini sangat kokoh, seperti gunung yang diterjang angin puting beliung. Yang selalu utuh walau banyak rintangan yang menghadang.
Jujur...
Aku rindu dengan percakapan kita yang tidak jelas, dan selalu membuatku tersenyum.
Namun aku tak ingin kau mengetahui itu, biarkan aku yang menyimpan rindu ini. Walaupun itu cukup sulit!
Dengan berjalannya waktu, aku mulai merasakannya bahwa sosok kehadiranmu membuatku sadar akan sesuatu yang ada di dunia ini tidak harus dan mudah untuk dimiliki.
Aku belajar mengikhlaskan walau itu berarti membuat hatiku lemah dan tak berdaya.
Kini ku tau begitu banyak waktu yang terbuang sia sia. Terlewatkan hanya untuk memperhatikanmu dari kejauhan.
Tak jarang aku selalu menggunakan waktu luangku untuk memantaumu melalui sosial mediaku.
Tapi, dengan apa yang telah terjadi padaku akan hal perasaan. aku yakin dengan janji allah yang akan memberikan balasan terhadap keistiqomahan seseorang melalui jalan-Nya. Jalan yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan.
Bersikap bijak. Adakalanya kebahagiaan itu perlu diceritakan. Dan adakalanya kebahagiaan itu cukup aku sendiri yang merasakannya.
Kali ini cukup aku yang merasakan!!!
Kau tau bahwa ada saatnya aku bicara dan ada saatnya aku diam.
Ku harap kita
saling menjaga hati
jangan sakit hati dan jangan bikin sakit hati.
Pulang kepadamu dihari yang tepat:v
Jatuh cinta sebelum menikah itu ujian.
Innallaha ma'ana.
Alhamdulillah😂😊
P.a.a
16/01/2018
