Chapter 2 - Pertemuan

46 5 0
                                    

Pada malam hari, mereka bertemu di lapangan.

"Sesuai perjanjian." ucap Mirana

"Ayo, Mirana. Kita berangkat!" ajak Inaka

"Pakailah jam tangan yang ku berikan tadi."

"Baiklah."

Satu-satu mereka berubah menjadi utusan dari surga

"Aperi ianuam sunt caeli aperuit!"

Setelah Mirana mengucapkan mantra, tiba-tiba muncul cahaya yang tadinya kecil, lama-lama membesar.

"Ayo masuk." ajak Mirana

Mereka pun masuk ke dalam portal menuju surga.

"Wow!!" ucap Chonika takjub

"Ini adalah kerajaan surga, ayo masuk ke dalam." ajak Mirana

"Ini adalah buku kerajaan surga, seperti yang ku bilang tadi siang, kalian harus memecahkan kristal neraka. Ini ku berikan batu Sapphire, masing-masing satu. Batu ini berfungsi untuk mengantar kalian ke kerajaan surga dengan mudah." lanjutnya

Di kerajaan iblis, terlihat Aiko yang sedang menatap bola ajaibnya. Melihat apa yang sedang dilakukan Mirana...

"Hahaha...ternyata Mirana sudah menemukan utusan-utusan dari surga. Tapi Mirana, malang sekali dirimu. Karena aku akan segera memasukkan jam tangan kekuatan anak-anak itu kedalam kristal neraka. Aku datang Mirana." ucap gadis jahat yang bernama Aiko

Kembali lagi ke kerajaan surga...

"Baiklah Mirana, kami pulang. Sampai jumpa." ucap Inaka meninggalkan tempat. Saat perjalanan pulang, mereka melihat seorang nenek yang terlihat sedang tersesat dan butuh bantuan.

"Nek, nenek sedang mencari arah jalan pulang ya nek?" tanya Vince

"Iya nak, tolong bantu nenek carikan rumah nenek. Ini alamatnya, mata nenek sudah sukar untuk melihat." jawab nenek itu sambil menyerahkan kertas yang berisikan alamat rumah nenek itu

Mereka bertiga mencari, mencari, dan mencari rumah nenek itu dan akhirnya sampai juga.

"Ayo nak, masuk dulu." ajak nenek itu

"Baik, nek. Terima kasih." jawab mereka sambil masuk ke dalam rumah nenek itu

"Jam tangan yang bagus, boleh nenek lihat?" pintanya

"Ngng... ma..maaf nek kami tidak boleh memberikan jam tangan ini ke sembarang orang." jawab Vince

"Baiklah." jawab nenek itu sambil menunjukkan wajah yang agak murung

"Nama nenek siapa?" tanya Chonika

"Nama nenek..."

"...Aiko" jawab nenek itu yang ternyata adalah Aiko

"Aiko!!"

"Sekarang berikan jam tangan kalian yang bagus itu, berikan, berikan!!!"

"Tidak!!" jawab Inaka sambil menekan jam tangan kekuatannya.

Mereka pun berubah menjadi utusan dari surga.

"Hahaha...!!! Kalian pikir, kalian bisa mengalahkanku? Hahaha.. tidak mungkin!"

"Tentu kami bisa!"

Chonika mengeluarkan tongkat penyihirnya dan menyemburkan serpihan-serpihan es kepada Aiko.

Setelah itu Aiko langsung mengeluarkan pedang iblisnya. Inaka pun mengeluarkan tombak yang tak kalah tajam dengan pedang milik Aiko.

Vince langsung mengikat panahnya dengan tali dan melemparkannya ke arah Aiko, Aiko pun terikat.

"Aku akan kembali! Lihat saja nanti!" seru Aiko yang tiba-tiba menghilang

"Hhh... Itu pengalaman pertamaku menggunakan kekuatan yang diberikan oleh Mirana." ucap Chonika

"Aku juga gak nyangka, Aiko kalah." ucap Vince

"Tapi, Vince. Aiko akan kembali."

"Kalau begitu, itu bertanda kita harus mempersiapkan diri kapan saja!"

"Betul, Vince."

"Baik kalau begitu, ayo kita pulang. Kita harus lebih waspada dari sebelumnya." ucap Inaka

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

The Messenger of HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang