( FOLLOW AUTHOR SEBELUM CERITA INI DI PRIVATE )
Note: Bisa di bilang cerita ini author tulis dengan tidak dipikirkan matang-matang dulu sewaktu itu, karena cerita ini adalah cerita pertama banget. Banyak typo dan kesalahan kata.
Tetapi kebetulan banyak disukai setelah dilanjutkan. Author sangat berterima kasih untuk yang membaca hingga akhir🙈💛
Author POV
Kegaduhan diruang kelas 12 Ipa 1 membuat Daffa merasa sangat terganggu dengan kebisingan yang dibuat oleh teman-teman kelasnya.
Ia berdiri dari tempat duduknya dan baru saja ingin beranjak meninggalkan kelas yang tidak ada bedanya dengan pasar tersebut karena Bu Amma sedang izin dan tidak masuk.
"Daf lo mau kemana? Udah lo sini aja" spontan Radit melihat Daffa yang sudah berdiri dihadapannya.
"Yaelah Daf jangan bilang lo mau cabut sekarang, masih pagi, tar an aja bareng-bareng" sautan Riko yang membuat Daffa menaikan sebelah alisnya.
"Kebiasaan banget klo ditanyain yang jawab alisnya" umpat Riko
Radit dan Axel terkekeh melihat kekesalan Riko akibat kelakuan cuek Daffa sahabatnya.
"Ke Ruang osis" tanpa menunggu jawaban teman-temannya, ia langsung berjalan keluar kelas.
***
Daffa berjalan dengan sorotan mata yang tajam dan cuek, menyusuri koridor menuju ruang osis yang ada diujung koridor tersebut, tidak lupa dengan earphone ditelinganya.
Beberapa siswi yang berlalu lalang dikoridor entah dari ruang kelas, ruang guru ataupun toilet pun menjadi ramai membicarakan cool nya Daffa saat itu.
Ya ampun itu ka Daffa ganteng bangett sihh
Pasti dia mau ke ruang osis tuh
Liatt eh sorot matanya tajem banget,bikin gabisa ngedip nih,
Tanpa memperdulikan keadaan disekitar, Daffa pun tetap fokus dengan pandangannya kedepan.
Hingga ia menyadari didepan ruang guru ada Bu Nida yang melambaikan tangannya ke arahnya.
Ia pun berjalan kearah Bu Nida."Daf, kelasmu sedang tidak ada guru kan? Bantu ibu mengetik rekapan nilai teman-temanmu ya,"
"Iya Bu" singkat Daffa.
Saat sedang mengetik diruang guru tepatnya disamping meja Bu Nida, tiba-tiba seorang wanita paruh baya dan seorang gadis cantik ,manis dengan rambut terurai, menggunakan baju bebas pun berjalan mendekat.
Daffa tampak fokus dengan pekerjaannya dan tidak terlalu penasaran dengan tamu tersebut.
"Baik Ibu, semua data-data persyaratannya sudah lengkap, mari ikut saya untuk menyelesaikan administrasinya, Clarisa disini saja ya ada Kak Daffa dari Jurusan Ipa, kmu bisa ngobrol" setelah itu Bu Nida dan Ibu dari Clarisa tersebut keluar dari ruang guru.
Keadaan sunyi, tidak ada guru disana karena sedang jam mengajar.
"Ka, kenalin nama aku Clarisa, aku baru pindahan dari Bogor" suara antusias gadis itu memecah keheningan.
Namun Daffa diam dan tidak membalas ucapan Clarisa.
"kak? Kakak dengerkan? jawab dong kak". kembali berusaha menegur Daffa.
"Iya" jawabnya dengan cuek.
"Hah?? ya apa kak?"
"Iya udah tau".
'Cuek banget' Gumam Clarisa melihat sikap Daffa padanya.
Daffa yang mendengar umpatan gadis tersebut tetap diam dan bergegas keluar dari ruangan tersebut.
"Lah dia pergi, emangnya gue salah apa?" tanya nya bingung melihat kaka k kelas tersebut. Ia memang terlihat tampan dan pintar, tapi sikapnya tidak sepadan.
Setelah itu Clarisa hanya duduk diam menunggu Mamanya dan Bu Nida kembali.
Bersambung...
-------------------------------------------------
FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR KHUSUS UNTUK UPDATE WATTPAD @AIAPRIL_Halo, ini cerita pertama saya, silahkan dilanjut sampai bab-bab berikutnya, siapa tau suka.
Terima kasih telah mendukung dengan memberi vote dan coment :)
(Bab ini diperbarui karena kepentingan penulis)
Selasa.19Desember2017
KAMU SEDANG MEMBACA
DPK || I'm Officially Yours
Ficção AdolescenteCOMPLETED Menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Harapan Bangsa. Daffa dengan gantengnya, pinternya dan sikap dinginnya adalah idaman bagi hampir semua siswi disana. Tadinya ia hanya perduli dengan urusan organisasi, pelajaran dan gengnya saja, Tapi kin...