Bagian 6

691 85 9
                                    

RADHIKA
Aku menutup mataku dengan bantal yang kuambil dari samping kananku saat aku rasa ada yang mengusik ketenangan tidurku..

Aku menarik selimutku tapi aku merasa ada tarikan lain, terjadi adegan tarik menarik selama beberapa detik hingga aku menyerah dan melepaskan selimut. Hanya butuh waktu 1 detik selimut berwarna putih gading sudah terlepas dari tubuhku. Aku menyingkirkan bantal yang tadi aku gunakan untuk menghalangi sinar mentari, perlahan aku membuka mataku aku terkejut dengan kehadiran sosok lelaki yang bertelanjang dada sedang duduk diranjang

"brukk"

Shiitt aku terjatuh

"aduhh sakitt" aku memegangi pergelangan kakiku sesaat setelah aku jatuh karena begitu terkejut dengan penampakan dihadapanku

Tanpa memberi isyarat terlebih dahulu dia sudah membawaku keranjang ,

"aww" rintihku saat shakti memegang  bagian kakiku

"kenapa kau lari lihatlah akibatnya" dia menatapku dengan tatapan membunuh segera aku mengalihkan pandanganku kesamping kiri

Apa! Dia tanya kenapa aku lari? Seharusnya dia sudah mengetahui alasanya,,siapa yang tidak lari ketika bangun tidur ada seorang laki laki dikamarnya dengan telanjang dada kalau dia sudah bersuami itu eajar tapi aku kan belum bersuami dia juga bukan pacarku,,terlebih dia gay ..

Gay? Aku baru sadar dia adalah gay kenapa aku memperbolehkan dia menyentuh kakiku pasti karna mataku sedang dimanjakan oleh tubuh atletisnya,roti sobeknya,lengan yang besar dan keras tidak lupa bibir kritingnya yang minta diluruskan

"tidak usah memandangku terlalu fokus" aku mengerutkan dahiku ,,

Aku kepergok..

Malu? Ahh,, lebih dari itu

Mati? Tidak juga karna aku masih bernafas,,

"tidak siapa yang memandangmu"

"kau" dia kembali menatapku aku hanya bisa menghela nafas

"oh,,sorry if you're bothered" ucapku lirih

"siapa yang tidak terkejut kau tiba tiba saja berada dikamarku"

Kamar? Perasaan tadi malam aku sudah menguncinya bagaimana dia bisa masuk,,apa selain gay dia juga jin,,

Tidak tidak,, tidak mungkin ada jin setampan ini,, tampan? Oh radz apa kau barusan memujinya...

"bagaimana kau bisa masuk kedal..." ucapanku terhenti saat dia menunjukan kunci yang mirip dengan kunci yang kuganakan untuk mengunci pintu kamar ini ,aku melirik kearah pintu kunci masih tergantung disana

"kau lupa ini rumahku,aku pasti memiliki kunci cadangan disetiap kamar" aku sudah tau jawabanya sebelum aku bertanya baguslah itung itung aku sedikit mengirit suaraku

"biasanya pagi pagi saat aku berangkat joggging tanganmu sudah memegang bahan masakan memakai clemek dan bau makanan sudah tercium tapi pagi ini berbeda aku tidak melihat tanda tanda jadi,.."

"anda masuk kedalam,ohh tuan aku tau ini rumahmu tapi anda juga punya sopan santun bukan,jangan seenaknya anda masuk kedalam ruangan ketika anda tau didalamnya ada orang" paparku

"tuhan masih berbaik hati padaku karna biasanya aku tidur hanya menggunakan tangtop dan celana super duper pendek,tapi cuaca semalam memintaku memakai baju tidur kalau tidak"

"aku akan melihat tubuhmu,bahkan bisa saja kau mengeluarkan suara lenkuhan" mataku melebar seketika mendengar ucapan pria yang masih setia memijat kakiku ,,aku rasa aku terkilir rasa nyeri masih aku rasakan aku sesekali meringis saat dia menekan sumber sakitku

DILEMA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang