2. Chit-Chat

17.2K 756 9
                                    

Libur kuliah telah berakhir. Kini saatnya Naysha kembali menjalani rutinitasnya sebagai seorang mahasiswi, mulai dari bangun pagi sampai mengerjakan tugas hingga larut malam. Tapi ia tidak pernah mengeluh karena Naysha selalu mengerjakannya dengan senang hati apalagi ditambah dengan sang pilot yang dapat menjadi penyemangatnya.

Pagi ini, Naysha sudah berada dikelasnya. Masih sepi. Ketiga sahabatnya belum datang. Ia gunakan waktu tersebut untuk membuka Instagram kemudian mencari nama Dammar, namun belum sempat karena sudah lebih dulu Alika datang mengagetkannya.

"Naaaaayyyyy, gue kangen banget sama, lo!" teriak Alika dari arah pintu.

Seketika Naysha mengangkat wajahnya dan melihat sosok Alika menghampirinya dengan senyuman lebar.

"Astaga! Sumpah ya, lo bikin jantung gue mau copot," protes Naysha yang kini sebelah tangannya memegang dadanya. "Telinga gue sakit tahu nggak dengar suara lo!" ujarnya kemudian. Sementara Alika hanya nyengir menampakan deretan giginya.

"Sorry deh, gue saking senangnya bisa ketemu lo lagi," Alika memeluk Naysha erat.

"Gue juga kangeeeen," Naysha membalas pelukan Alika tak kalah eratnya.

Fanny dan Gita datang bersamaan dengan masuknya dosen ke dalam kelas. Proses belajar tidak lama, hanya kurang dari satu jam dikarenakan ini adalah hari pertama masuk perkuliahan. Setelah selesai kelas, mereka berempat pergi menuju kantin.

"Gue mau nagih janji lo!" Alika berkata ketika mereka baru saja duduk dikursi kantin.

Naysha menoleh menampakan keningnya yang berkerut. "Janji?"

"Iya," jawab Alika mengangguk. "Sekarang lo harus cerita sama kita. Sebenarnya sama siapa lo jatuh cinta?" tanya Alika dengan wajah penasarannya. Naysha yang melihatnya kemudian tertawa.

Naysha belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Alika. Ia mengitarkan pandangannya ke beberapa penjual makanan di kantin tersebut.

"Bu, saya mau pesan," ucap Naysha mengangkat sebelah tangannya pada penjual soto yang letaknya tidak jauh dari meja yang mereka tempati. "Gue mau makan dulu, lapar nih. Tadi pagi nggak sempat sarapan," ujar Naysha melirik ketiga sahabatnya. Setelah penjual sotonya datang, dengan segera ia memilih menu. "Bu, saya pesan soto betawinya satu ya. Minumnya air mineral aja satu."

"Ya udah samain aja Bu semuanya," sahut Alika. Fanny dan Gita mengangguk tanda setuju.

"Al, gimana nih sama Dion?" tanya Gita.

"Selalu baik dong," jawab Gita sambil tersenyum.

"Nggak ada niatan mau nikah muda gitu, Al?" timpal Naysha.

Alika tertawa mendengarnya. "Gila lo! Lulus kuliah aja belum. Fanny aja tuh suruh nikah."

Fanny langsung melotot. "Gue pengin kerja dulu kali. Nikahnya nanti aja," jawab Fanny dengan santai.

"Kenapa nggak lo aja Git yang nikah duluan?" ucap Fanny sambil tertawa.

"Sama deh, gue juga nanti dulu. Nunggu calonnya siap," Gita terkekeh pelan.

"Memangnya Galuh belum siap, Git? Kan dia udah kerja juga, udah mapan, ya kan?" tanya Naysha.

"Hm, nggak tahu sih. Tapi kayaknya belum. Gue juga nggak mau nanyain itu dulu. Bisa gawat kalau tiba-tiba dia ngajakin gue nikah. Kan gue pengin selesain kuliah dulu. Pengen bisnis juga," Gita menjelaskan.

Ketiga sahabatnya mengangguk paham.

Pesanan sudah datang, lalu mereka menyantap soto pesanannya. Sambil makan, Naysha mulai bercerita. Ketiga sahabatnya fokus untuk menyimak.

I'm Here, Capt! (Sedang REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang