전2회

33 5 4
                                    

—10 hari yang lalu—

"Dino, aku menjadi sedikit sensitif belakangan ini. Apa karena musim gugur yang dingin ya? Aku gampang sekali mengeluarkan air mata. Sekalipun saat aku tertawa. Dino, setelah menjalani impian yang melelahkan, menurutmu kau masih punya mimpi?" Tanya Haechan kepada Dino di waktu istirahat. Haechan asik memainkan game di ponselnya dan tidak menatap Dino yang sedang melihat anak-anak lewat atap. Kebiasaan mereka jika istirahat.

"Hm—" Dino hanya menjawabnya dengan dengungan yang tidak berarti. "Dino, meski semua impianmu terasa melelahkan, kuharap semua impianmu masih kau genggam. Dulu, aku pikir kita semua kan bersama selamanya tapi akankah kita melakukan ini bersama-sama?"

Dino tertegun mendengar itu. Tanpa berbalik menghadap Haechan, Dino menghembuskan napasnya pelan. Tidak mengerti ucapan Haechan barusan. Namun ia tidak akan bertanya apa maksudnya ataupun protes kepada Haechan karena telah mengatakan hal yang tidak jelas.

Di satu sisi, pandangan Haechan menjadi kabur karena cairan bening yang kini sudah menumpuk dimatanya. Bersamaan dengan berhembusnya angin musim gugur, Haechan meneteskan air matanya hingga mengenai layar ponselnya.

—Kalau kau mendapat cobaan dalam hidupmu, Akankah senyumanmu berbeda dari yang dulu?—

Suasana istirahat kali ini sepertinya sedikit berbeda daripada istirahat sebelumnya. Mereka semua berbicara tentang Haechan yang dikabarkan meninggal oleh pihak sekolah. Namun berita tentang Haechan masih hidup juga tidak kalah menyebarnya.

Dino yang sedang makan bersama Donghyun, Jihoon, dan Hyeongseob menghentikan aktivitasnya. Ia sibuk mendengarkan mereka berbicara mengenai kabar simpang siur itu.

"Yak! Yak! Yak! Tidak baik membicarakan orang yang sudah pergi. Lebih baik kalian segera makan." Ucap salah satu anak dari kelompok tersebut. Mendengar hal itu, sontak membuat Dino kaget dan kembali teringat pada ucapan Haechan waktu itu.

"Dulu, aku pikir kita semua kan bersama selamanya tapi akankah kita melakukan ini bersama-sama?"

"Tapi aku dapat kabar kalau Haechan masih hidup. Jadi tidak salah kan kita membicarakannya?" Teman dari kelompok tadi menimpali. Segera, siswa tadi mendapat pukulan di kepalanya karena asal bicara.

"Yak! Aku merasa kalau Haechan bukan kecelakaan." Ucap salah satu siswa di kelompok lainnya. "Maksudmu?" semuanya meninmpali.

"Iya. Jadi Haechan bukan kecelakaan. Tapi bunuh diri. Atau mungkin pembunuhan berencana yang disamarkan dalam bentuk kecelakaan?" Dino mengertutkan keningnya melihat mereka.

"Tidakkah kau merasa aneh? Haechan selalu memposting potongan lirik lagu yang berbau menyerah begitu. Tingkahnya berubah saat di klub yang aku ikuti bahkan dirumah karena aku adalah tetangganya."

"Saat orang tuanya tidak ada dirumah, aku pernah mendengar dirinya berteriak. Dia menyebut nama.. orang tuanya kalau tidak salah. Selain itu, ia juga menyebut nama.. Mr Kim Suho jika aku tidak salah dengar. Aigoo, teman-teman kelas macam apa yang tidak mengetahui perasaan temannya begitu?"

Salah satu siswa tadi mendapati Dino yang tengah menatap mereka dengan tatapan tajamnya. "Yak! Yak! Yak! Dino di arah jam 9." Sontak kelompok tadi segera menoleh kepada Dino. Pemuda itu tengah menatap mereka tajam.

Dino segera mengambil nampan makannya kemudian meninggalkan ketiga temannya yang masih makan. "Yak! Dino! Mau kemana?!" teriak Jihoon.

Sementara kelompok tadi menghembuskan napas lega. "Yang tadi itu hampir saja. Ugh! Aku merinding mendapat tatapan tajam dari Dino tadi."

———

"Kim gyojang-nim, kabar mengenai penyakit mental Haechan telah tersebar disekolah. Saya baru saja mendengar seorang anak membicarakan tentang perilaku Haechan dirumah. Sepertinya posisi anda sekarang terancam. Haechan juga sedang dalam masa kritis. Oh iya, saya juga mendengar bahwa salah satu teman kelas Haechan berada dirumah sakit gyojang-nim. Sebaiknya, anda harus lebih berhati-hati jika anda mau mengeluarkan klarifikasi terkait keadaan Haechan." Ucap seorang sekretaris kepada atasannya. Ia melaporkan semua yang ia lihat dan dengar hari ini.

Will Last Forever - 그때그아이들은Where stories live. Discover now