net

38 4 2
                                    

"Jadi, apakah kau sudah menentukan jawabanmu?"

"B-belum. Mengapa kau sangat tidak mengerti tempat?"

"Tempat seperti apa yang kau inginkan? Aku hanya ingin kau menjadi yeoja chingu ku, Haneul. Kau tahu? Dulu saat aku masih kecil, aku pernah menyukai seorang perempuan. I sangat lucu, cantik, baik, sopan, dia juga moodbooster bagi orang-orang disekitarnya. Melihatnya tertawa adalah kebahagiaanku. Dia perempuan yang harus kulindungi. Saat aku..."

Mingyu melanjutkan ceritanya. Tetapi sayangnya aku terlalu ngantuk untuk mendengarkan ceritanya. Dan akhirnya aku tertidur. Dimeja makan. Maaf Mingyu.

🌹🌹🌹

Author POV

Mingyu menunggu Haneul sampai bangun. Selama menunggu Haneul, Mingyu hanya menatap muka Haneul dan tersenyum. Jika dihitung, sepertinya Mingyu sudah melakukan aktifitas itu sekitar ratusan kali.

Haneul akhirnya bangun dari tidurnya setelah 3 jam.

"Hoaaammm" Haneul menguap.

"Kau lama sekali, Haneul-ah."

"Memangnya sudah berapa jam aku tidur?"

"Eum. Sekitar 3 jam."

"Akhirnya kau tahu rasanya menunggu."
"Walaupun aku membuatmu menunggu lebih 1 setengah jam. Hehehe"

Tanpa arahan dari Haneul, perutnya berbunyi sangat kencang.

"Hm. Sepertinya kau memang cepat lapar, Haneul-ah."

Haneul hanya tersenyum tersipu malu.

"Kau ingin makan?"

"Tentu saja Kim Mingyu. Perutku sudah bertempur didalam."

"Eheheheh. Baiklah. Ayo makan!"

"Dimana?"

"Dirumahmu. Kaja!"

Belum sempat Haneul menjawab, Mingyu menarik tangan Haneul lebih dahulu. Haneul berusaha membuat Mingyu berhenti memegang tangannya. Namun kekuatan Mingyu pastinya jauh lebih besar daripada diri Haneul. Akhirnya mau tidak mau Haneul mengikuti apa mau Mingyu.

Tapi

Haneul baru ingat bahwa hari ini orang tuanya pulang dari Australia. Haneul tidak tahu harus bagaimana lagi.

Sesampainya di parkiran, Haneul membuka pembicaraan dahulu seperti biasa.

"B-bagaimana kalau kita makan di restoran pinggir jalan saja? Aku sedang ingin tteokbokki , twigim , dan oden."

"Kau lupa ya?"

"A-apa?"

"Didaerah sini tidak ada restoran pinggir jalan, wahai Haneul cintaku sayangku kasihku bebebku lucuku gemesku temenku sahabatku pacarku istrisampaimatiku bebiku ayankku unyuku imutku cantikku manisku asinku pahitku sampahku"

"Jangan dilanjutkan, semakin lama kau semakin terdengar menghinaku. Mingyu-ssi." kata Haneul yang mulai terdengar marah.

Ex(ist) • KMGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang