Prilly berjalan santai di taman, ia menikmati udara yang menyenangkan. Otaknya kembali melayang pada kalimat Ali beberapa waktu lalu.
'Aku hanya mau bertanya satu hal... apakah boleh kembali menjadi calon tunangan kamu?'
"Benar gak sih ngomongnya itu?" tanya Prilly bingung, ia menghela nafas panjang.
"Pagi!" seru Ali ceria.
Prilly terkejut menoleh dan melihat senyum Ali yang berbeda. "Pa... pagi.."
"Kamu ada kelas?" tanya Ali membuat Prilly malu.
"Iya.."
"Kamu hari ini manis banget," ucap Ali membuat Prilly menatap penuh selidik.
"Kamu bukan Mas monster ya!"
"Kok bisa kamu bilang gitu, aku Ali, manis!" seru Ali membuat Prilly sadar.
"Senyuman Ali ga jahil kayak gitu dan Ali ga pernah manggil aku manis!" ucap Prilly kesal.
"Oh, iya kentang kecil ya," seru Ali sambil memukul kepalanya pelan.
"Keluar dari badan Ali, Leon!" seru Prilly kesal.
"Oke, oke, galak lo, dia ga bakal pingsan orang aku pakainya bentar doank!" seru Leon cepat dan langsung keluar dari badan Ali.
Ali hampir terjatuh dan Prilly menangkap cepat. Ali meringgis merasakan kepalanya berat. Ia menegakkan badannya dan kebingungan melihat Prilly dihadapannya dan ia berada di kampus sepertinya ia tadi dirumah dan sibuk membaca berkas.
"Kentang kecil?"
"Ini baru mas monster!" seru Prilly senang langsung memeluk Ali membuat Ali kebingungan.
"Sebentar..." ucap Ali pelan merenggangkan pelukannya dan memegang pundak Prilly agar ia tak jatuh.
"Aku ngapain ya di sini dan kapan aku ke kampus?" tanya Ali bingung.
Leon memberi isyarat pada Prilly untuk diam tak mengatakan banyak hal membuat Prilly mencibir.
"Ehm, mas monster aku ada kelas, buru buru, aku pergi dulu ya," ucap Prilly langsung berlari meninggalkan Ali.
"Nanti kamu pulang jam..." ucapan Ali terhenti saat matanya fokus melihat Prilly yang sudah tak ada.
"Kebiasaan pas kuliah selalu ngaret jadinya suka lari lari gitu," gumam Ali pelan melihat Prilly, sedangkan Leon menatap Ali dan Prilly terlihat lucu.
"Dasar ya kalian malu malu mau..." seru Leon kemudian menghilang.
Bianca kembali melihat kegiatan Prilly dan Ali. "Kenapa sih, cewe itu benar-benar ga takut sama gue!"
"Oke, lo lihat aja ya Prilly Ciro Stancio, Ali akan menurut apapun setelah ini," seru Bianca.
Angel yang berada disebelah Bianca bingung melihat kegiatan Bianca. "Bianca, kamu tuh kemasukan apa gimana sih kok kayaknya jahat ya?" tanya Angel bingung melihat kegiatannya yang menghubungi seseorang.
"Halo sayang, kamu dimana, aku mau ngomongin tentang Ali sama kamu!" seru Bianca membuat Angel mendekatkan kupingnya mendengarkan.
"Kenapa lagi Bianca, anak bodoh itu melakukan apa lagi?"
"Dia lagi deket cewe lain dan kamu harus tahu siapa cewe itu!"
"Siapa?"
"Cucu dari keluarga Stancio, mereka kembali lagi, mereka bisa menghancurkan rencana kamu dan keluarga kamu!"
"Keluarga kamu? nih orang siapa sih?" tanya Angel bingung mendengarkan kembali.
"Kamu tenang aja, akan aku urus gadis kecil itu, kamu lihat saja...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate (END)
RomanceKemampuanku mempertemukanku padanya. Pria ketus, kasar dan dingin yang menyebalkan.