Entah mengapa aku telah terbiasa akan kehadiranmu di sisiku, hingga kehilanganmu adalah hal terberat yang kurasakan. Seakan hampa tak tersisa, hingga hanya menyisakan sebuah luka akan kepergianmu yang tiba-tiba.
Mungkin aku yang salah karena telah menaruh harapan lebih yang tak seharusnya ku rasakan, hingga tetap memaksa hati bertahan. Hingga kau datang kembali disaat aku tlah berusaha melupakan. Datang karena kau merasa kesepian, dan aku mulai percaya kembali padamu, kembali menaruh harapan besar, yang hanya akan menyakitkan, kau singgah sementara hingga kau mendapat seseorang baru yg mampu membuatmu nyaman. Hingga tiba-tiba kau pergi lagi berkali kali. Dan hanya semakin membuatku jatuh.
Sulit memberikan kepercayaan pada seseorang, tapi mengapa kau begitu mudahnya membuat ku percaya walau kau telah berbohong berkali kali.
Aku merasa bahwa aku tlah di perdaya oleh cinta yang membodohiku, tetap percaya walau berkali kali dibohongi. Aneh, hingga tetap menerima mu singgah sementara bagai halte persinggahan. Sakit, tapi aku tetap berusaha tegar. Entah kapan aku menyerah dengan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan pena senja
PoezjaKetika ungkapan perasaan tak mampu terucap, maka goresan-goresan pena akan menjadi perantara atas perasaan yang tak mampu ter-eja
