41

503 51 19
                                    

"oke. Gue bakal ngejauh. Tapi jangan salahkan gue jika nanti saat lo menyesal, gue udah pindah ke lain hati. Karena cowok juga bisa letih"

-Jason argya

---

"Will you die or let it grow? die or let it go?"

Mulut Deeva bungkam mendengar pertanyaan itu.

Tatapannya beradu dengan tatapan Jason.

Mereka hening selama beberapa detik.

"Gue bukan hanya membiarkannya tumbuh, tapi mawar itu bakal gue jadiin lambang bahwa..." Deeva menarik napasnya sejenak lalu kembali melanjutkan perkataannya.

"Rasa yang pernah ada dulu, masih ada sampai sekarang," lanjut Deeva.

"Dan ga akan pernah berubah." Jason termenung mendengar jawaban Deeva.

Sedikit ada rasa senang yang mengalir di tubuhnya. Setidaknya itu menjadi jawaban kemana arah hubungan mereka.

"Tapi itu gak boleh terjadi," ucap Deeva sambil menundukkan kepalanya.

Jason menatapnya tidak percaya.
"Kenapa lagi sih?" tanyanya pasrah.

Deeva mengeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Please, menjauh," lirih Deeva.

Jason mengacak-ngacak rambutnya kasar lalu mengadahkan kepalanya ke atas.

"oke, gue bakal ngejauh. Tapi jangan salahkan gue jika nanti saat lo menyesal, gue udah pindah ke lain hati. Karena cowok juga bisa letih," Jawab Jason melembut. Lalu ia membalikan badannya berniat untuk pergi dari sana.

Jason berhenti tepat di langkah ke limanya saat Deeva memanggil namanya.

Ia membalikan badannya kembali menghadap Deeva yang kini sedang menatapnya juga.

"Makasih," ucap Deeva lirih.

Jason tetap diam tidak berniat untuk menjawabnya.

"Makasih, karena lo... gue ngerasain yang namanya jatuh cinta, yang namanya pengorbanan." Deeva terus menatap Jason dengan lekat.

"Makasih udah beri gue mimpi yang indah," ucap Deeva lagi.

"Bagi gue, lo bukan hanya suatu kebahagiaan. tapi lo itu adalah kebahagiaan yang harus di kejar," balas Jason.

"tapi mungkin untuk saat ini, gue berhenti mengejar dulu," lanjut Jason yang berhasil menyambar hati Deeva.

"Hanya takdir yang bisa nentuin. Apakah gue harus melupakan... atau kembali memperjuangkan,"

"Jujur gue letih. Jujur juga gue pengen nyerah aja,"

"Tapi gak tau kenapa, hati kecil gue mengatakan bahwa mengejar lo adalah suatu kewajiban bagi gue. Walaupun lo gak akan bisa gue gapai,"

"Tapi sayangnya, Hati kecil gue juga udah letih mengatakan itu. Dan itu semua karna sikap lo. Sorry, mungkin ini memang udah takdirnya,"

Ritirarsi Per Amore [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang